9 - Hi 3, Complete

748 95 0
                                    

Suasana bandara yang ramai menemani langkah Jeonghan dan Jisoo.

Berbagai macam karakteristik manusia ada disana. Banyak pria berambut panjang seperti Jisoo juga rambut berwarna putih dan mata berwarna merah seperti Jeonghan. Jelas saja, Serenityan merupakan negara dengan lapang pekerjaan yang menjanjikan dan banyak menggaet orang jenius dari 5 negara lainnya.

Dan kini Jeonghan juga Jisoo terdiam di tengah-tengah padatnya bandara. Mereka sudah berpamitan dengan Yuta juga Ten beberapa saat lalu.

"Lalu kita kemana?" Pertanyaan super speechless dari Jisoo keluar dari mulutnya.

Jeonghan yang mendengarnya hanya menghela nafasnya. Mereka berdua sama-sama melupakan bahwa yang bertugas mengetahui jalan hanya Mingyu seorang. Bahkan yang memiliki handphone hanya Mingyu. Pertama karena ia bisa mendapatkan semua itu dari iblisnya, Minghao sang Amon, iblis yang dipenuhi dengan logam emas. Lalu alasan sebenarnya adalah malas rasanya melakukan ini itu jika sudah ada yang melakukannya untukmu.

Jeonghan dan Jisoo sama-sama tak mengetahui mereka harus kemana.

"Bisakah kita melacak mereka, Jeonghanie?" Tanya Jisoo.

Jeonghan menggeleng. "Hanya jika anggota kita sudah lengkap." Jawaban Jeonghan menyebabkan Jisoo khawatir, yah walau pun wajah tenangnya masih terlihat.

Saat itulah suasana tiba-tiba gaduh. Segerombolan orang dengan pakaian serba hitam muncul di area bandara. Terlihat mereka memecah diri menjadi beberapa barisan lalu berpencar. Mereka terlihat seolah mencari sesuatu.

"Mereka menakutkan." Kata Jisoo pelan.

"Ayo." Kata Jeonghan sambil berjalan.

Dengan sedikit perjuangan Jeonghan dan Jisoo melewati padatnya bandara.

Keadaan Wonwoo yang belum stabil dengan arah tujuan yang tak terdeteksi diikuti dengan bandara padat penuh sesak ditambah lagi orang-orang berpakaian serba hitam membuat Jeonghan dan Jisoo kelelahan.

Sesaat setelah menapakan kaki di luar pintu bandara, sesosok pria menghampiri mereka, terdiam tepat di depan mereka.

"Jeonghan-ah..."Kata Jisoo sedikit tercengang.

Pasalnya, mata bocah yang lebih pendek dari Jisoo itu berwarna hitam seluruhnya. Rambut biru gelapnya melayang pelan bagai tertiup angin padahal tak ada angin kencang di sekitar sini. Ditambah tubuhnya yang melayang yang secara otomatis tak menginjak tanah. Itu menakuti Jisoo atau pun Jeonghan sejujurnya.

"Hormat hamba.... Lord.....engh...."

Bocah itu ambruk seketika.

Jeonghan dan Jisoo yang tanggap segera menangkap sosok itu.

"Lord Seungkwan!"

"Oh my God! Lord!"

"Lord sudah ditemukan..."

"Panggil Lord Jihoon!"

"Thanks..."

Melihat situasi para orang-orang berpakaian hitam itu mengelilingi Jeonghan, Jisoo, dan pria itu, mereka mengetahui bahwa sosok inilah orang yang dicari oleh orang-orang itu.

"Seungkwan...."

Seorang pria berperawakan mungil dengan rambut pink dan mata coklat terlihat berjalan dengan tergesa-gesa mendekati mereka.

"Astaga... Seungkwan..."

Sosok itu mengangkat tubuh bocah tadi kepangkuannya. Menepuk pipinya beberapa kali mencoba membangunkannya.

Pandangan Jisoo dan Jeonghan kini teralihkan ke sosok yang memangku bocah tadi.

'Pipinya!' bathin mereka berdua.

A Sky Above The SkyWhere stories live. Discover now