2

2.5K 301 25
                                    

"Wow, lihat siapa yang kau bawa sekarang." ujar Liam sambil menaruh teh yang baru saja dibuatnya dari dapur. "Silahkan minum, Nona."

Katt memutar matanya, mengacuhkan tawaran Liam yang terlalu berlebihan. Ia menoleh ke kanan dan langsung menarik dasi yang dikenakan Zayn, "bawa aku pergi dari sini sekarang, you asshole."

"Language, Miss." tegur Liam, tangannya ia lipatkan di depan dada tanda bahwa ia sudah mendapatkan kesan pertama yang buruk dari gadis itu.

Zayn berdecak, melepaskan genggaman tangan Katt pada dasinya, "maklumlah, dia gadis jalanan."

"Aku merasa terhina." cibir Katt, memutar matanya lagi. "Biarkan aku pergi, dan kau tidak akan pernah bertemu denganku lagi. Aku tau kau menyukai ideku."

"Dengar, ya, Kattelians," kata Zayn. "Kau tunggu disini, sampai ketiga temanku yang lain kembali. Tanpa protes."

"Namamu tidak asing." gumam Liam. "Kattelians. Aku pernah mendengar namamu dimana, ya?"

"Di berita korban pelecehan seksual." kekeh Zayn yang langsung di tinju Katt tepat di perutnya. "Fuck, itu sakit!"

"Aku Katteli-"

"Oh, oh, jangan katakan." potong Liam. "Aku tau, kau ketua organisasi anak jalanan, kan. Pantas namamu agak kriminal."

"Stupid like bitches."

Liam memutar matanya, tepat saat itu sosok Niall Horan muncul dengan menggendong seorang batita perempuan gempal yang lucu. Di belakang muncul sang ayah dari anak itu, Harry Styles.

"Wah, wah." decak Niall begitu melihat Katt. "Kita melewatkan sesuatu yang berharga disini. Hello, kita bertemu lagi, Katt." Ia menurunkan Darcy yang langsung ditangkap oleh Liam dan di dudukkan dipangkuannya. Alis Liam dan Zayn saling bertautan, tidak mengerti.

Katt berdecak, "jodoh, Ni."

"Maumu!" kekeh Niall yang langsung menghempaskan diri di sebelah Katt dan menaruh kepalanya di bahu kiri Katt.

Zayn angkat bicara, "kurasa aku butuh penjelasan. Benar, kan, Liam?"

Liam mengangguk, tangannya memeluk tubuh Darcy. Sementara Harry yang sedaritadi bolak-balik ke mobil untuk menurunkan barang hanya melihat Katt dengan tatapan biasa saja.

Katt menggoyangkan bahunya, meminta Niall berhenti membebankan tubuhnya. Niall cengengesan, "Katt itu teman kecilku dari Irlandia. Rumah kami bersebelahan. Baru tadi siang aku bertemu dengannya bersama Harry, Louis dan Eleanor saat ke Roundhouse."

"God damn it." gumam Zayn.

"Language, Sir." cibir Katt lalu menjitak kepala Niall yang lagi-lagi diletakkan di bahunya.

"Hai, hai!" sapa Louis yang sedang merangkul Eleanor, senyumnya merekah melihat Kattelians. "Katt, kau penguntit, ya? Kau mengikuti kami kesini, kan?"

"Strip titik strip kutip." cibir Katt lagi, entah kenapa gadis ini suka mencibir. "Hi, Eleanor."

Eleanor tersenyum pada Katt lalu minta izin untuk melihat keadaan Sheila yang tadi sudah digendong Harry ke kamar Louis.

"So," Zayn angkat bicara. "Aku bertemu gadis ini di Thames, percaya tidak percaya kejadiannya sama persis dengan apa yang kualami dengan Kay waktu itu. Ya, ponselku hilang terjatuh sempurna terjun ke sungai."

Louis terkekeh, "like seriously? Kalau kisah cintamu dengan Katt akan berjalan seperti kisahmu dengan Kay, aku tidak mau ikutan."

Batin Katt langsung mendesah mendengar nama Kay, nama yang dibenci Pam sejak dulu Kay menikah dengan Raine karena Pam sangat mendukung hubungan Kay dengan pria yang sedang duduk di sebelah kanannya ini.

"Justru aku mengkhawatirkan hal itu akan terjadi, karena aku punya ide yang lumayan." ujar Zayn, tersenyum misterius.

Liam menggeleng, berhasil mengetahui apa yang ada dipikiran Zayn, "kau tidak tau apa yang kau pikirkan. Kau tidak belajar dari pengalaman, ya?"

"Justru aku sangat belajar dari pengalaman." kekeh Zayn.

Tiba-tiba Harry muncul dengan kelelahan dan cemberut kepada semua orang. "Kalian tidak melihat aku mengangkut barang begitu banyak, hah?"

"Shut up, Harry." sela Niall. "Lanjut, Zayn."

Harry mencibir lalu duduk di sebelah Liam, mengambil alih anaknya. Zayn mengangguk dan membuka mulutnya lagi, "Katt, jadilah pacarku, pura-pura."

Langsung saja semua yang ada disitu mendesah, menggerutu, dan menggumam. Mereka semua, kecuali Zayn, tau, apa yang akan terjadi setelah ini jika Katt menerima Zayn sebagai pacar pura-puranya. Zayn benar-benar tidak belajar dari pengalaman, batin Niall. Semua orang tau, Zayn sangat mudah untuk jatuh cinta sungguhan kepada perempuan yang dekat dengannya, walaupun sebelumnya ia membenci atau jengkel dengan perempuan itu. Contohnya, Kay.

"Kau bercanda." cibir Katt. "Aku baru saja bertemu denganmu melalui kejadian yang tidak enak."

"Dibayar berapa aku untuk peduli?"

"Shit. Pokoknya aku tidak mau dan tidak bisa." tegas Katt. Matanya melirik jam dinding yang tergantung di atas televisi.

"Jangan main-main, Zaynie." ucap Louis. "Kau tidak tau apa yang kau lakukan, dan apa tujuannya?"

"Merubah pikiran Kay kalau aku sudah tidak terpaku pada dirinya." jawab Zayn enteng, seakan-akan itu bukan masalah besar.

"Jangan bercanda! Itu sudah lima tahun yang lalu, buddy. Aku tidak yakin apakah ia masih mengingat-ingat momennya denganmu atau tidak." ujar Harry. "Tidak ada gunanya."

"Kau tidak tau. Tadi pagi Kay mengajakku untuk bertemu dengannya dan aku langsung mengiyakan. Entah kenapa aku merasa ia akan merasa bahwa aku masih terpaku padanya jika aku belum punya pacar sekarang." jelas Zayn. "Walaupun memang benar aku masih mencintai Kay."

"Lalu kau pikir aku mau menjadi pelampiasan pura-puramu?" desah Katt. "Kau bercanda."

"Aku bisa membayarmu."

"Aku semurahan itu?" kekeh Katt, kepalanya ditolehkan ke Niall yang memohon agar Katt jangan menerima permintaan Zayn.

"Mungkin saja." balas Zayn. "Kau harus mau."

"Tidak." geleng Katt. Di kepalanya ia sedang memikirkan alasan apa yang bisa ia gunakan untuk benar-benar menolak permintaan Zayn. Tapi, ia juga dibuat bingung. Jika ia menerima permintaan Zayn, dan di bayar, adik-adik asuhnya akan bisa mendapat makanan setiap hari.

Tetapi di sisi lain, ia tidak mau sama sekali menjadi pacar pura-pura dari idola sahabatnya itu. Katt membuka mulutnya, "aku-"

"Apa, cantik?" tanya Zayn dengan sarkasme. "Apa?"

"Ak- aku sudah punya pacar."

•••••

Aneh ya? Adududuh iya masih awal-awal sih blm klimaks wkw. Vomments ya, dikit banget soalnya yang part 1:(

KatteliansWhere stories live. Discover now