"Kau gila?" Mata Jimin membola. Sedangkan Taehyung menoleh kearah Jimin.

"Kau tak usah sok-sok an kaget bantet! Biasanya juga kau yang mengajakku bolos."

Jimin menggedikkan bahunya acuh.
"Yaaaaa kan itu dulu. Sekarang ujian kelulusan juga sudah didepan mata. Hari ini kita juga ada bimbingan. Kau mau kita tak lulus?"

"Perasaanku tidak enak jim.." Taehyung menunduk, mencoba menahan liquud bening yang mendesak untuk keluar.

"Hei alien.. Kau kenapa hm?" Tangan mungil putih nan mungilnya mencoba mendongakkan dagu Taehyung yang menunduk.

Taehyung hanya menggeleng. Jimin tau ada yang sedang Taehyung sembunyikan. Sudah bertahun-tahun ia berteman dengan alien didepannya ini, namun baru kali ini Jimin melihat Taehyung seperti itu.

"Tae.. Kau benar-benar ingin pulang?"
Taehyung kembali mengangguk, sedangkan Jimin hanya tersenyum sendu.

"Baiklah.. Kali ini saja ne.. Ini yang terakhir.." Tawar Jimin pada Taehyung.

Mata elang itu berbinar..
"Gomawo Jimin-ah.."

Jimin tersenyum. Akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi Jimin jika ia mampu melihat kebahagiaan Taehyung.
"Kajja kita lewat jalan rahasia.."

"Kajja!!"


***

Ketika senja telah menghilang, Ketikavsang surya tak lagibmenamoakkan sinarnya.. Sebuah mobil putih terparkir apik didepan sebuah mansion besar.

Disana, terlihat ada dua orang namja turun dari mobil. Salah satu dari mereka berjalan kesamping kemudi.

"Bawa hyung mu masuk, appa akan memarkirkan mobil digarasi dulu."

"Nde appa.."
Selang beberapa detik mobil itu melesat pergi dari sana.

"Hyung ayo masuk.." Ajak Jungkook pada Suga.

"Kau yakin?" Tanya Suga gugup.

Jungkook mengangguk mantab. Anak itu tersenyum lebar hingga gigi kelinci nya menjumbul keluar.

"Nde. Kan sekarang ini menjadi rumah kita. Ayo, eomma sudah menunggu didalam."

Suga mengangguk. Dibawanya langkah kaki itu mengikuti langkah Jungkook.

Selang beberapa langkah, pintu besar itu terbuka. Menampakkan seorang wanita paruh baya yang sudah menunggu diruang tamu.

"Eommaaaaaa kami pulaaaaaannggg"

Jihyun menoleh. Segera saja wanita itu berdiri dan berjalan menghampiri dua namja yang beridiri diambang pintu.

"Sayang.. Kau sudah pulang? Bagaimana hm apa kau lelah?" Tanya Jihyun seraya mengelus lembut surai hitam Jungkook.

"Ani"
Jihyun tersenyum lembut, pandangannya berpindah kearah Suga.

"Hai sayang.. Selamat datang.. Eomma senang sekali akhirnya Jungkook punya seorang hyung. Siapa namamu hm?"

Sama, perlakuan Jihyun terhadap Suga dan Jungkook sama sekali tak berbeda. Jihyun mengelus pelan kepala Suga karna perban dikepala anak itu memang belum dilepas.

"Su-suga.." Jawab Suga gugup.

Jungkook tersenyum melihat tingkah Suga yang seperti itu.
"Kau tau eomma? Aku yang membuatkan nama untuk hyung. Bagaimana baguskan?"

"Woahhh benarkah?!"
Jihyun memasang ekspresi seolah ia terkejut.

"Apa kalian hanya akan berdiri saja disitu?"
Sebuah suara berat mengintruksi mereka bertiga.

Jihyun menoleh.
"Ternyata kau tak bohong oppa.. Dia manis sekali.."
Ucap Jihyun seraya mengelus lembut pipi putih Suga.

Jung Suk tersenyum sarat akan kemenangan. "Sudah ku bilang bukan? Apa kau masih tak percaya?"

Oh iya, bagaimana Jihyun bisa tau soal Suga? Jadi begini, tepat sebelum Jungkook menelfon Jung Suk untuk membawa Suga ke Busan, Jihyun sudah menelfon Jung Suk terlebih dahulu. Saat itu Jung Suk menjelaskan semua tentang Suga karna desakan dari Jihyun yang terus saja memaksa.

Dan sekarang, dengan suka cita keluarga Jeon menerima Suga sebagai anggota keluarga baru.

"Baiklah anak-anak... Mari kita masuk kedalam karna eomma sudah memasak banyak makanan untuk kalian semua.."

"Kajja!!"
Teriak Jungkook antusias.






TBC..

JEBAL [myg]Where stories live. Discover now