8

40 5 0
                                    

Sejak kejadian waktu itu bulan merasa aneh dengan dirinya sendiri bagaimana bisa ia mengikuti nabila sampai kerumahnya hanya karena ingin mengembalikan sebuah jepitan yang ada dipemakaman rafa. Ya saat itu bulan juga sedang nyekar sendiri ke makam sepupunya yang paling deket denganya , setelah ia ingin pulang ia tidak sengaja melihat seseorang menggunakan seragam yang sama dengannya dari kejauhan dan orang itu sedang berusaha menghibur dirinya sendiri dengan u

"gila kali ya nih orang ngomong sendiri sama batu nisan" batinnya.

Bulan merasa kejauhan akhirnya ia mencoba mendekati pohon-pohon yang deket dengan makam yang seseorang yang mengobrol itu sendiri .

"Rafa apa kabar disana baik-baik aja kan"

"Rafa tau gak sih nabila pengen banget cerita banyak sama rafa mulai dari masalah dirumah, masalah disekolah sama masalah adek kamu fa "

"haha tapi kayaknya waktunya gak cukup ya kalo aku ceritain semuaanya kekamu aku mulu yang cerita sama kamu, kamu mah diem aja sih "

"aku cerita yang seneng aja deh biar kamunnya bahagia disana jangan pikirin nabila lagi ya raf , maafin nabila ya yang buat jadi gini"

Ya ucapan-ucapan itu yang nabila lontarkan pada makam yang bernama Rafa, jadi siapa rafa itu yang buat nabila seperti bukan nabila yang ia tahui ketika disekolah, yang ia tahu dari Upi Nabila itu orangnya awalnya emang jutek tapi setelah ia deketnya ia merupakan sosok perempuan yang ceria sama seperti yang bulan rasakan ketika sedang berada dirumahnya nabila tadi tapi mengapa di pemakaman nabila bukan sama sekali sifat aslinya.

Dan setelah bulan ingin meninggalkan rumah nabila sebelum berjauhan bulan mendengar suara ribut dari rumah nabila dan ia tidak salah denger ketika nabila dicaci maki oleh kakaknya sendiri.

" Lo tuh enak ya boleh lah bawa cowok kerumah padahal lo tuh masih anak sekolahan yang minta jajan sama bunda sama ayah tapi apa lo selalu aja gak pernah dilarang oleh mereka"

" Lo juga udah nyebabin keluarga kita kaya gini kenapa sih lo tuh gak pergi aja dari sini kalo gue jadi lo gue tuh udah malu karena buat anak orang Meningg"

"STOP kak gak usah dilanjutin omongannya kak aku tau aku salah tapi bukan aku yang nyebabin dia meninggal, apa kakak juga gak tau aku juga merasa bersalah sama diri aku sendiri udah nyebabin ini semua terjadi "

"Iyaa emang lo tuh pembaawa sial dirumah ini kenapa sih bunda , ayah sama bang revo masih aja ngebelain lo yang udah buat semuanya berantakan "

"kalo gue jadi ayah gue gak bakal mau nggap lo anak lagi karena udah nyebabin ayah lumpuh karena demi nolongin lo, kenapa sih lo tuh gak pergi dari rumah apa urat malu lo udah putus dan lo mau buat nama keluarga ini jelek di semua orang karena adiknya adalah seorang pembunuh"

"Aku bukan pembunuh kak aku tau kak aku salah udah nyebabin ayah sampai seperti itu apa kakak gak rasain aku selalu bersalah atas apa yang udah terjadi pada keluarga ini semua pasti karena aku kan , kalo kakak yang minta buat pergi karena aku pembawa sial baik aku akan pergi mulai besok setelah pulang sekolah aku gak akan menginjakkan kaki dirumah ini.

Seperti itu lah bulan mendengarkan cacian makian yang nabila dapatkan dari kakaknya, bagaimana bisa kakaknya bilang seorang adeknya adalah seorang pembunuh kakak macam apa yang tidak mempercayai adiknya sendiri. Dan ia harus mencari tahu keadaan nabila selanjutnya.

****

Kantin kini sedang ramai namun nabila dan riri masih saja belum memesan makanan padahal bel sebentar lagi masuk ia berdua masih terlalu focus pada game sehingga tiba-tiba dikejutkan ada dua orang yang mengejuutkan mereka dan membawakan siomay dan bakso untuk nabila dan riri.

BUlNABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang