Chapter 4

2.6K 398 19
                                    

"Satu.. dua.. satu.. dua.. ya, selesai."

Sakura tersenyum senang. Ia membuat gerakan memutar dengan cepat untuk mengukur keseimbangannya. Lalu saat ia merasa semuanya sudah cukup, ia berjalan menghampiri Sasuke yang sedang menikmati minuman alkoholnya sembari bersandar di dinding samping jendela.

"Sudah selesai?" tanya Sasuke dingin. Gadis itu sedikit terkejut dengan nada suaranya.

"Y-ya."

"Hari ini adalah hari terakhir latihan, besok akan menjadi waktumu untuk beristirahat sebelum acara. Aku tidak ingin kau jatuh pingsan karena terlalu banyak latihan yang di lakukan setiap hari."

Sakura mengangguk. "Baik."

Saat gadis itu berjalan ke sudut ruangan untuk duduk di sofa panjang, Sasuke melihat langkahnya yang terasa di paksakan. Lalu dahinya berkerut saat mendapati luka memerah di tumitnya. Bukan hanya satu, kedua tumitnya terluka karena memakai sepatu berhak tinggi setiap latihan.

Sasuke menarik napas panjang sembari berjalan masuk ke dalam kamar. Dua menit kemudian ia kembali dengan membawa kotak P3K di tangannya.

"Lepaskan sepatumu."

Sakura terkejut karena tiba-tiba Sasuke duduk di dekat kakinya. Ia segera berdiri namun pria itu menahannya untuk tetap duduk.

"Kau ini wanita atau bukan?" ia membuka kotak P3K dan berhasil menemukan obat luka dengan cepat. "Sampai kapan kau akan memakai sepatu kets?"

"B-bukan maksudku untuk tidak menggunakannya,"

Sasuke mengangkat kedua kaki Sakura dan menaruhnya ke atas pangkuannya. "Bagaimana kau bisa hidup dengan orang lain?"

Sakura tersentak.

"Kenapa kau harus hidup seperti itu?"

Sakura tidak mengerti kenapa Sasuke berkata seperti itu. Seperti ada sesuatu yang di ketahui oleh pria itu, tetapi ia tidak mengetahuinya. Sakura yakin Sasuke sedang membicarakan tentangnya. Namun apa yang di katakan pria itu terasa asing sekaligus seperti sesuatu yang seharusnya di ketahuinya.

Selesai mengobati tumit gadis itu, Sasuke berdiri lalu kembali pada minumannya. Saat ujung gelas mengenai bibirnya, ia sekilas melihat Sakura yang sedang menatapnya dengan dahi yang berkerut.

"Kenapa?" tanya Sasuke.

"Aku ingin bertanya satu hal padamu,"

Sasuke mengernyit. "Apa?"

"Apakah kau selama ini hidup dengan cinta?"

∞∞∞

"Sarapan kali ini cukup banyak karena Xavier sendiri yang memasakkannya untuk kita." ujar Hinata riang. Gadis itu langsung menyuruh Sakura untuk duduk di kursi yang telah di sediakan. "Tapi kita hanya akan sarapan berdua."

Sakura mengernyit. "Kenapa? Apakah Xavier masih memasak?"

"Aku memintanya untuk menyiapkan gaun yang akan kau dan aku kenakan besok malam. Lagipula Xavier tidak pernah mau makan semeja denganku. Aku berpikir apakah cara makanku salah hingga membuatnya merasa malu jika makan denganku," Hinata mengangkat bahu. "Tetapi aku berharap dia tidak berpikir seperti itu tentangku."

"Tentu saja tidak. Mungkin ia hanya merasa tidak pantas. Baginya, kau adalah nona yang harus di hormati."

"Kejam! Padahal aku sangat ingin ia menjadi kakakku."

Sakura terkekeh. "Tapi aku yakin dia juga ingin menganggapmu sebagai adik."

"Sudahlah," Hinata mengibaskan tangannya. "Sakura, kurasa aku akan mengatakan semuanya pada Naruto di malam pesta dansa."

"Maksudmu... mengatakan bahwa selama ini kau membohonginya?"

"Ya. Karena aku juga akan mengatakan tentang perasaanku padanya."

"Apa kau yakin, Hinata?" Sakura menatap uap panas sup yang mengepul di atas mangkuknya. Saat ia melirik Hinata, gadis itu mengalihkan pandangan darinya.

"Sebenarnya aku takut dia akan menghindariku karena status kami berbeda. Aku tidak ingin ia berpikir bahwa aku mendekatinya hanya untuk main-main."

"Kau jangan berkata seperti itu jika kau belum mencobanya. Mungkin ia berbeda."

Hinata menarik napas panjang. "Kalau begitu, aku akan mencobanya dulu. Bagaimana denganmu, Sakura?"

Sakura tersentak. "A-apa?"

"Kau dan Tuan Uchiha. Apakah kau sudah memberikan syal itu padanya?"

"Aku... belum mendapatkan waktu yang tepat."

Hinata mengangguk kecil. Keheningan pun menyelimuti mereka.

Dalam keheningan itu, Sakura berpikir apa yang akan ia lakukan setelah sampai di Amerika. Dan setelah itu juga ia tidak akan bertemu lagi dengan Hinata atau pun Sasuke. Sakura merasa ia tidak harus merasakannya, tapi.. ia pasti akan merindukan Hinata.

W A L T Z ✔Where stories live. Discover now