21 | New Plan

174 25 7
                                    

         Ia terus melangkahkan kakinya secepat mungkin, menjauh dari rumah besar tersebut. Kedua kakinya bergerak sangat cepat. Entahlah, Hyera tahu ia bodoh memilih untuk pergi dari Kai, tapi ia merasa.. ragu. Hyera menghela nafasnya kasar, bertumpu pada kedua lututnya sembari mengatur nafasnya kembali. Hyera bodoh. Ia bodoh, sangat bodoh.

Ini gila. Ia benar-benar sudah gila.

Hyera kembali melangkahkan kedua kakinya menjauhi rumah besar tersebut hingga ia menemukan jalan utama. Ini keputusan bodoh, pergi dari Kai dan sekarang ia berada diluar. Ia sekarang baru menyadari betapa takutnya ia sendirian saat ini.

Hyera mengernyitkan dahi saat melihat sebuah mobil melaju kencang dari arah berlawanan. Jantungnya berdetak kencang saat menyadari itu adalah mobil milik Sehun. Bagaimana ini? Ia akan kembali ke rumah Kai dan tidak dapat menemukan fakta yang ia cari.

Mobil Sehun berhenti tepat didepannya. Sehun keluar dan menatapnya khawatir lalu menghampirinya. "Ya Tuhan, Hyera! Kau baik-baik saja?" Sehun meremas kedua bahunya, terlihat jelas bahwa ia benar-benar khawatir. Hyera menganggukan kepalanya, pelan.

"Kai menelponku dan bilang kalau kau tidak ada di rumah. Ia panik dan menyuruh semua orang untuk mencarimu, Hyera." Hyera meremas kedua tangannya. Ia lebih gelisah memikirkan bagaimana reaksi Kai saat tahu ia tidak ada di rumah. Apakah pria itu terlihat menyeramkan jika marah? Apalagi ia yang pergi menghilang. Bagaimana Hyera nanti menjelaskan alasannya pergi keluar pada Kai?

Sehun menghela nafasnya, membuat Hyera menatap pria itu lagi. "Hyera, beruntung aku bertemu denganmu disini. Kau tahu? Berada dijalanan sendirian sangat berbahaya, apalagi kau seorang wanita, Hyera."

Hyera menundukkan kepalanya, "Maaf.. aku tak bermaksud membuatmu khawatir." Lirihnya sepelan mungkin namun Sehun masih dapat mendengarnya dengan jelas.

"Tidak apa." Sehun mengelus rambut Hyera. "Ayo, kita masuk ke dalam mobilku. Aku antar kau kembali ke Kai." Sehun menuntunnya masuk ke dalam mobilnya. Dan Hyera, tentu ia sedang memikirkan apa alasan yang akan ia katakan pada Kai. Ini gila dan akan semakin gila.





✧•°•°•°•°•°•°•°•✧



               Sehun menuntun Hyera masuk ke dalam rumah, membawa wanita tersebut masuk ke dalam rumah perlahan. Ia baru menyadari saat mereka di dalam mobil. Tubuh Hyera penuh dengan goresan, beberapa luka cukup besar dan Sehun tahu Kai akan marah saat melihatnya.

Ia memandang ngeri saat memasuki ruang tamu, Kai berdiri di depan anak buahnya seraya berteriak menyuruh mereka agar cepat menemukan Hyera. "Kai.." Panggil Sehun membuat Kai berhenti berteriak dan mengalihkan pandangannya pada Sehun dan juga Hyera, tentunya.

Tanpa berpikir panjang, Kai melangkahkan kakinya mendekati Sehun dan juga Hyera, memandang khawatir pada Hyera. Matanya tak berhenti memeriksa tubuh Hyera. Banyak sekali goresan di tubuh gadisnya. Ia mengeram tertahan. Siapa yang berani melukai gadisnya? Sialan!

"Jangan marah. Lebih baik kita obati Hyera terlebih dahulu." Ujar Sehun membuat pikiran Kai kembali normal dan menarik Hyera secara perlahan. Membawa gadis itu kembali ke kamarnya, kamar mereka. Sehun menghela nafasnya dan menatap kearah anak buah Kai, "lebih baik kalian semua kembali bekerja." Lalu ia melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Kai. Menunggu hingga pria itu selesai mengobati Hyera tentunya.

Kai membawa tubuh Hyera menuju ranjang, mendudukkan wanita itu disana. Lalu ia keluar kamar dan kembali membawa kotak obat. Tanpa bicara, ia mengobati luka Hyera perlahan. Hyera meringis saat Kai mengusap lukanya. Tak ada ekspresi apapun diwajah pria itu membuat jantung Hyera kembali berdetak kencang. Apa yang harus ia katakan nantinya jika Kai bertanya padanya? Apa ia harus jujur? Atau lebih baik ia berbohong? Entahlah. Hyera merasa takut. Apalagi ekspresi pria itu yang tidak menunjukkan tanda apapun semakin membuatnya takut. Takut sekali.

[2] MY SWEET LOVE ; KAI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang