TYMH - Penantian

33 4 0
                                    

Happy reading 💙

√π√

Bintang AOV

7.30 di kediaman Kayla

Hari ini adalah hari yang ku nanti nanti. Hanya seuntai kata, singat, namun kata itulah yang akan memulai sebuah perjalanan masa depanku. Bersamanya selamanya. Yah, kalian tau jawabannya , hanya kata "SAH" dari pengunjung di acara ini. Setelah kata dan doa mengiring, setelah itu aku akan menjaganya. Tanggung jawab ku terhadap dirinya akan ada dan menjadi kewajibanku untuk selamanya.

Baju kemeja berwarna pink muda dan jas berwarna pink agak lebih gelap dari kemeja membalut ku. Hah? Pink? Dia lah yang memintaku untuk mengenakan ini. Celanaku pun selaras dengan jas ku. Tak kunjung henti aku memandingi wajahku di kaca . Ternyata aku lebih tampak putih dan ah, kalian bayangkan saja lah aku memakai itu. Aku seperti anak muda jaman sekarang yang hobi berpakaian warna pink yang identik dengan perempuan. Tapi tak masalah kan aku mengenakannya demi dia?

Oh ya, perlu kalian ketahui, kami sudah mengambil izin dari sekolah semenjak hari Kamis Kemarin. Dan tenanglah. Kedua keluarga kami setuju jika pernikahan ini disembunyikan. Dan hanya acara kecil kecilan yang mengundang keluarga dan beberapa kerabat kerja kedua ayah kami.

Kami melakukan ini pasti kalian tau bukan alasannya? Yah seperti itulah.

"Sayang? Kamu udah selesai?" Tanya Mommy dari balik pintu. Dan perlahan membuka pintu itu.

"Masyaallah, ini Bintang? Ah bukan Bintang ini. Kok ganteng bgt? Bintang kan jelek." Ejek mommy dengan muka histerisnya. Ah, mommy ku lebay.

"Ah, mommy ga seruuu." Aku yang diluar bukanla aku yang didalam rumah yang manja pada mommy ku. Namun disaat moment tertentu.

"Haha, yaudah ayok turun. Ntar lagi acara nya dimulai." Ajak mommy dan menarik tanganku lembut.

'Dimulai' seuntai kata itu sukses membuat aliran darah ku berhenti, jantung ku tak berpompa lagi. Ah, mengapa dengan kata itu? Jangan sampai lafadz ijab Kabul yang telah ku hafal selama 2hari 2malam lenyap begitu saja. Bisa kutaruh dimana muka ku.

"Emang nya jam berapa mom?" Pertanyaan konyol itu dengan gampangnya keluar dari mulutku. Bodoh kau Bintang! Jelas jelas kau tadi melihat jam. Menunjukkan pukul 07.46.

"Udah jangan banyak tanya. Tarik nafas yang dalem. Biar ga degdegan!" Saran mommy ku.

Aku hanya diam, sesekali menarik nafas ku panjang. Mengontrol semua yang sedang bekerja di dalam tubuhku.

Baiklah, penghulu sekarang ada di sebelah ayah nya key dan ayah nya key sekarang ada didepanku. Kuperhatikan ada 2 orang saksi. Memang tak ramai yang datang, dan 78% aku mengenalnya. Namun tetap saja rasa gugup itu menghantui ku.

Allhamdullilah deh kalau key tak ada disini. Kalau saja dia ada disini dia akan menertawaiku setengah hidupnya. Dan akan kenak ejekan sepanjang hidup.

"Baiklah, kita mulai sekarang saja ya bapak ibuk? Soalnya segala urusan dan persyaratan nya telah lengkap." Ucap pak penghulu.

"Baik pak" jawab Papa.

"Nak Bintang. Kamu jangan gugup ya, tarik nafas yang panjang. Fokus " ujar pak penghulu lagi.

Thank You My HusbandWhere stories live. Discover now