TYMH - Pacarku

46 10 2
                                    

Happy reading guys💙

√π√

Kubuka mataku perlahan, sesekali ku kerjapkan mataku untuk menyesuaikan pencahayaan yg masuk ke mataku. Kuangkat setengah badanku perlahan sampai aku terduduk. Aku belum pulih sempurna. Kurasakan denyutan dikepalaku. Sakit sekali. Badanku rasanya menggigil. Kalau begini situasi nya aku kangen kamarku. Ku teliti satu satu ruangan ini. Yah tidak salah lagi, aku tadi pingsan dan dibawa ke UKS oleh seseorang. Sungguh, dia sangat peduli.

"Key, lo ga apa apakan? Tadi lo pingsan terus gua bawa deh kesini" ucap Alvin yg baru saja masuk membawa kantungan plastik. Aku hanya diam melihat dia.

"Nih, makan. Lo ga sarapan tadi pagi?" Tanyanya intens sembari menyiapkan nasi sarapan untuk ku.

"Gak" jawabku singkat. Lo jahat Vin!

"Yaudah , nih makan dulu. Makanya sarapan kalau pagi. Apa perlu gua bawak in sarapan setiap pagi buat lo?" Celotehnya.

"Ga perlu!"

Sejenak dia memberhentikan aktivitasnya. Kurasakan ia menatapku aneh.

"Lo kenapa? Pms? Kok jutek amat sih. Kayak badak lo kayak gitu key. The Badak's key." Katanya sambil tertawa receh.

Aku hanya diam. Mood ku sungguh kacau, Aku hanya ingin makan. Karna perut ku rasanya lapar sekali. Aku memakan makanan yg diberi alvin tadi dengan lahapnya. Rasanya kayak udah ga makan 1 bulan. Hahaha... Sudah lapar, ditambah mood kacau. Sipp, makanan is the obat nya .

Selesai ku habiskan makanan itu, aku meneguk air minum yang ada di atas meja uks. Ku rasa aku sudah baikan. Hm sangat mungkin.

Aku menurunkan kaki ku perlahan, agak sedikit pusing sih. Tapi ga banyak. Kurasakan pergelangan tangan ku dipegang oleh Alvin. Sekejap aku menatap matanya. Aku bukan membenci dia. Dia sahabat ku. Aku hanya tak ingin dia seperti itu tadi. Ah, sulit menjelaskannya.

"Lepasin gua! Gua bisa sendiri." Kataku ketus . Kuhampaskan tangannya kasar.

"Keyy? Gua bantu! Lo masik sakit." Katanya lembut. Alvin, lo bersikap seakan akan semuanya bukan masalah. Semuanya ga terjadi. Jahat lo vin!

"Enggak!" Tolakku kasar. Aku berjalan cepat. Keluar ruangan menjenuhkan itu. Alvin hanya diam, ntahla. Aku tak ingin membicarakan dia. Yang kupikirkan sekarang adalah bertemu Kak Bintang.

Kak Bintang katanya kelas berapa? Haduh sungguh pelupa nya diriku. Mmmm, oh ya 12 Ips². Haduh ips yah? Harus melewati semua kelas nih baru sampai ke ips². Aku berjalan melewati koridor kelas 10. Disana aku hanya mendapat senyuman ramah , memanggil namaku sopan bahkan ada yg menatapku sinis. Aku tak peduli. Whatever la. Dipikiran ku sekarang 'BINTANG!'

Aku sudah sampai di Koridor kelas 12, cuaca nya emg sangat panas. Tapi hawa yg dipancarkan disini lebih panas lagi. Banyak kakak kelas yang menatapku sinis. Menghibahin diriku mungkin. Aku berjalan disini serasa aku ini buronan yg sudah dicari 22 tahun saja. Eh, belum lahir kali key. Ntah apa salah ku pada mereka. Aku terlalu cantik? Rasaku bukan karna itu.

Aku sampai , bukan sampai di kelas kak bintang. Aku masih sampai di kelas 12ipa². Koridor ini sungguh panjang_- capek akunya tuh. Tapi ini demi Bertemu Bintang.

Namun naas, tujuanku berbalik arah dengan arah kaki ku. Tanganku di tarik oleh, aku tak mengenalnya. Soalnya yg menarik ku ini membelakangi ku. Aku ditarik oleh seorang perempuan, dan ada 2 lagi mengikuti kami. Ahh, iyah aku mengenalnya. Dia sering kali menjadi tranding topic di angkasa. Siapa dia? Ah lupa.

Thank You My HusbandWhere stories live. Discover now