"Iya juga ya,"

"Yaudah pesen buru, udah mau mulai tau," gue dorong badannya ka Wooseok.

"Iya bawel," dia mesen popcorn sama minuman, setelah pesenannya jadi kita langsung masuk kedalem bioskopnya.

"Ra kamu ga dingin?"

"Engga ka, kenapa emang?" kata gue.

"Gapapa, mau pegangan tangan," ka Wooseok narik tangan gue dan di genggam sama dia. Gue cuman senyum dan nyender ke bahu dia.

2 jam lebih kita nonton, 1 jam gue tidur di dalem bioskop. Ya gimana ya udah kebiasaan kalo dingin terus gelap gue ngantuk. Makanya ka Seungwoo dulu paling males ngajak gue nonton. Eh kok jadi ka Seungwoo lagi.

"Ra kamu mau beli sesuatu ga?" kata ka Wooseok.

"Sesuatu apa?"

"Apa aja. Aku beliin, buat kenang-kenangan kamu di Amerika,"

"Itumah kaka aja deh, aku lagi gamau apa-apa," kata gue.

"Yaudah nanti aku kasih pas aku anter kamu ke bandara ya?"

"Oke mas bro,"

"Sekarang mau kemana lagi?"

"Makan dulu deh ka. Aku laper," kata gue.

"Yaudah yuk kita makan," kita jalan ke salah satu restoran didalem mall. Kita langsung duduk dan ngambil spot deket kaca biar enak liat jalanan.

"Permisi, mau langsung order atau mau lihat-lihat menu dulu?"

"Mau lihat-lihat dulu deh mba, nanti saya panggil lagi," kata ka Wooseok.

"Wooseok? Ara?"

Kita berdua nengok ke pelayan yang manggil nama kita berdua.

"Loh? Ahin?"

Gue diem ngeliatin dia yang sekarang bener-bener berubah. Dia jadi kurus tapi masih tetep cantik.

"Lo kerja disini?" kata ka Wooseok.

"Iya ini restoran bokap gue," ka Ahin nengok ke gue. "Udah lama ga ketemu Ra,"

"A-ah iya ka, apa kabar?" jujur gue gugup banget ngeliat dia.

"Baik Ra. Abis kalian makan, boleh ngobrol sebentar?"

"Boleh, yaudah sekalian pesen aja deh Hin," akhirnya ka Wooseok mesenin makanan buat gue sama dia. Gue diem doang sih daritadi, karena gue bener-bener gugup buat berkomunikasi sama dia.

"Ra, kamu gapapa?" ka Wooseok ngegenggam tangan gue.

"Gapapa ka, shock aja,"

"Yaudah udah, nanti santai aja ngobrolnya," gue cuman ngangguk-ngangguk dan dibales senyum sama ka Wooseok.

------

"Jadi gimana?"

"H-hah? Gimana apanya?"

"Lo sekarang gimana Ra," kata ka Ahin.

"Gue ga gimana-gimana kok,"

Ka Ahin cuman ngangguk dan tiba-tiba kita hening lagi.

"Gue udah ga sama Seungwoo Ra,"

Jujur gue kaget pas dia bahas ini tiba-tiba.

"Gue minta maaf ya dulu nyakitin lo," kata dia. "Gue sadar apa yang selama ini gue lakuin bener-bener salah,"

Gue liat air mata dia keluar, gue langsung genggam tangan dia.

"Gue gatau kenapa gue ngelakuin itu semua ke lo Ra,"

"Engga ka engga,"

"Gue baru sadar, sekuat apapun gue berusaha, hati Seungwoo cuman buat lo, bukan buat gue," dia ngapus air matanya dan ngeliat ke gue. "Gue gabisa ceritain ini semua sekarang Ra. Gue mau Seungwoo yang ceritain semuanya ke lo, yang jelas gue sadar kalo gue jahat banget sama lo dulu,"

"I-iya ka. Tapi gue udah gapernah ketemu bahkan kontak-kontakan sama dia selama 2 tahun ini,"

"Seungwoo ga kemana-mana. Nomor dia masih sama, line nya juga masih sama," kata ka Ahin.

"Ka...,"

"Iya Ra, gue mau lo balik sama Seungwoo," air mata gue jadi ikutan keluar juga. "Maafin semua kesalahan gue yang dulu ya Ra?"

"Gapapa ka, anggep aja itu kebodohan kita di masa lalu," gue senyum ke dia.

"Gue cuman mau lo tau kalo Seungwoo itu cinta banget sama lo Ra,"

Gue nganggukin kepala gue pelan.

"Rasa sayang gue buat dia juga ga pernah berubah ka...," kata gue pelan.

🌸🌸🌸🌸

Udah deket titik cerah guys😌

Unpredictable Love | Han Seungwoo pdx101Donde viven las historias. Descúbrelo ahora