Future - 39

1.8K 337 10
                                    

Setelah kejadian saat prom night, gue ngejalanin hari-hari gue lumayan seru dan agak lega karena gue ga harus ngeliat ka Seungwoo setiap hari lagi dan gaperlu sedih-sedih lagi. Waktu itu berjalan rasanya cepet banget. Gue sama ka Wooseok masih baik-baik aja sampe sekarang. Dia udah kuliah semester 7, bentar lagi dia lulus. Ka Seungwoo sih katanya udah lulus duluan dan cum laude di kampusnya, cuman gue gatau. 

Hari ini gue mau berangkat kerumah nenek untuk ketemu sama ka Yohan dan ka Yuvin. Oh iya, ka Hangyul udah kerja sekarang sebagai direktur utama perusahaan ayah, keren ya? Bentar lagi sih katanya dia mau ngelamar pacarnya si ka Yoora makanya kita mau kerumah nenek juga sekalian bilang ke keluarga yang lain.

Kalo gue emang belom kuliah, bahasa kasarnya nganggur. Sebenernya gue dapet jalur undangan tapi ga gue ambil karena kata ka Hangyul gue mau di kuliahin di luar negeri cuman gue gatau dimana dan gue nurut aja karena emang impian gue kuliah di luar negeri.

Kita nyampe dirumah nenek, gue langsung lari ke dalem dan ternyata udah pada ngumpul semua.

"ASSALAMUALAIKUM SEMUA," gue masuk dan salim sama semua orang yang ada di ruang tamu.

"Ya ampun Ara udah dewasa yaa sekarang," kata tante gue.

"Iya dong tante, masa kecil terus,"

"Curuuuttt," ka Yuvin langsung lari dan meluk gue.

"Ih ka Yuvin, panggilan lo ga berubah ya ke gue," 

"Iya lah, lo bakalan jadi forever curut," 

"Enak aja lo anak orang dibilang curut," kata ka Hangyul yang tiba-tiba dateng.

"Udah-udah ayo semua makan dulu," kata nenek. Akhirnya kita makan sekeluarga diruang makan. Seru banget sih, udah lama kita ga ngumpul kaya gini rame-rame sama keluarga. 

"Ka Yohan mana?" kata gue.

"Masih diluar dia, udah dijalan pulang," kata tante gue.

"Ngelayap terus tuh anak," kata gue.

"Sama kaya lo Ara ngelayap mulu kerjaannya," sahut ka Hangyul.

Iya sih emang akhir-akhir ini gue keluar mulu, entah nonton sendirian atau cuman sekedar jalan-jalan ke mall sendiri. Gabut kan?

"Yaudah sih huuu,"

Setelah selesai makan rame-rame kita ngumpul di ruang tamu buat bicarain masalah ka Hangyul.

"Jadi gini mah, Hangyul itu kan udah kerja dan udah bisa dibilang sukses juga untuk ukuran anak muda, dia ini mau ngelamar pacar dia," kata bunda ke nenek.

"Iya nek, Hangyul mau izin ke nenek,"

"Wah Hangyul, udah sukses langsung nge gas," kata tante gue.

"Iya lah tante, buat apa lama-lama," kata gue. "Kan Ara ga sabar mau punya dede bayi," 

"Lo mah mikirnya bayi nya doang," kata ka Yuvin.

"Kalo gue sih bikinnya Vin, ASTAGFIRULLAH ENGGA NEK BENERAN," gue sama yang lain ketawa-ketawa ngeliat ka Hangyul di pelototin sama nenek.

"Nenek setuju-setuju aja kalo emang niatnya baik, asal dipikirin dulu matang-matang, karena menikah itu bukan hanya sekedar menikah, banyak tanggung jawabnya Gyul," kita semua ngangguk-ngangguk denger nenek ngomong.

"Calon nya siapa emang bang?" 

"Namanya Yoora," kata ka Hangyul.

"Yoora? Kayak kenal," kata ka Yuvin.

"Nih fotonya," gue kasih liat ke ka Yuvin fotonya ka Yoora.

"Lah ini mah temen kuliah gue," kata ka Yuvin.

Unpredictable Love | Han Seungwoo pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang