Perasaan Ara - 6

3.2K 520 22
                                    

/admin pov/

Hangyul mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke tempat yang sudah di infokan oleh Seungwoo. Ia memakai jaket kulit tebal dan celana levis panjang serta sepatu yang cukup tebal juga.

"Abang mau kemana?" tanya Bunda yang tiba-tiba mendatangi Hangyul.

"Abang ke tongkrongan PDX dulu ya bun, sebentar aja kok, abang bawa kunci rumah," 

"Abang mau balapan lagi?"

"Engga bun. Abang nonton doang," Hangyul mendekati bunda dan mencium tangannya.

"Yaudah abang hati-hati ya? Kalo ada apa-apa telfon bunda atau ayah aja," kata Bunda.

"Iya bun, abang berangkat dulu, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," 

Hangyul mengeluarkan motor sport yang sudah lama tidak ia pakai dan langsung menuju ke tempat balapan. Tak butuh waktu lama untuk sampai, Hangyul langsung turun dan jalan kearah keramaian yang ada didepannya.

"Bang. Apa kabar?" 

"Baik, lo gimana Han?" pria bernama Yohan itu menepuk punggung Hangyul.

"Baik. Yuvin sama yang lain ada disana," Hangyul dan Yohan berjalan ke arah Yuvin dan yang lainnya.

"Bang, Wooseok ama gengnya belom sampe," kata Yuvin.

"Mereka ngajak dimana?" jawab Hangyul.

"Di sirkuit depan," kata Yohan.

"Seungwoonya mana?" tanya Hangyul. 

"Lagi siap-siap dibelakang sama Midam," Hangyul hanya menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba Seungwoo dan Midam datang.

"Bang," Seungwoo dan Midam memberika highfive ke Hangyul,

"Lo beneran mau balapan bang?" tanya Yuvin.

"Iya Vin. Lo udah nanya berapa kali," jawab Seungwoo.

"Tenang, gue udah nyiapin booster di mesin motor lo. Kalo emang darurat pake aja," kata Midam.

"Thanks Dam. Tapi gue bakalan menang tanpa booster," 

Tiba-tiba sekelompok orang yang akan menjadi rival mereka datang. Mereka adalah geng ULT yang terdiri dari Wooseok, Eunsang, Jinhyuk, Seokhwa, dan Yunseong.

"Bang," Wooseok menyapa Hangyul yang berdiri disamping Midam namun tak direspon oleh Hangyul.

"Gimana? Jadi?" kata Wooseok.

"Kapan gue nolak permintaan lo?" jawab Seungwoo. 

"Santai bang. Kita mulai sekarang aja gimana?" kata Eunsang.

"Mulai aja," kata Hangyul. 

Akhirnya mereka mempersiapkan balapan antara Seungwoo dan Wooseok. 

"Santai aja, jangan ngebet buat menang," kata Hangyul kepada Seungwoo.

"Iya bang. Gue percaya lo pasti menang," kata Yohan. Seungwoo hanya menganggukkan kepalanya. 

Setelah Eunsang memberikan aba-aba untuk memasuki lapangan, Seungwoo dan Wooseok menaiki motornya masing-masing dan menyalakan mesinnya. 

"Inget, gaboleh ada kontak fisik selama lo balapan. Siapapun yang mulai kontak fisik duluan bakalan dianggap kalah," kata Eunsang. 

Akhirnya Eunsang menyalakan lampu yang memberikan aba-aba untuk mereka. Yuvin dan Jinhyuk menjadi penjaga dibelakang Seungwoo dan Wooseok. Lampu aba-aba sudah mulai menyala, mereka bersiap-siap memegang gas. Saat lampu hijau menyala, keduanya langsung menancap gas dengan sangat kencang. 

Unpredictable Love | Han Seungwoo pdx101Where stories live. Discover now