chapter 17

78 3 0
                                    

Jujur aku masih mendambakan hadirmu, namun kemustahilan memaksaku untuk berjuang melupakan.

Setelah kejadian lamar melamar itu terjadi. Agata dan Aldri merasa seperti jomblo karatan. Ntah lah apa yang mereka pikirkan saat ini.

"Woi Bell lama lagi nggak sih lo milih gaunnya. Gue mau boker nih" ujar Agata meringis sambil mengelus perutnya.

"Yaudah sono didekat lorong kan ada toilet gimana sih" ujar Bella yang sedang mencoba gaun ke-9 padahal Bella tetap saja cantik walaupun memakai gaun murah sekalipun. 'Dasar mak rempong' batin Agata memutar bola matanya dan keluar menuju toilet.

Ditempat lain, Aldri dan Aldo mengeluh ngantuk, haus dan lapar ini sudah empat jam mereka duduk ingin melihat wanita yang mereka sayang.

"Subhanallah, masih lama lagi apa? Laperr gue Do" keluh Aldri yang sudah uring uringan diatas sofa yang telah disediakan.

"Bentar ngapa sih. Kan calon istri gue mau jadi cantik" ujar Aldo membela Bella.

Tak lama kemudian tirai coklat tebal itu dibuka, bersamaan saat Agata membuka pintu coklat menuju ruangan dan matanya langsung melotot mulutnya menganga lebar melihat sosok sang bidadari surga itu tersenyum malu. Kecantikannya bahkan tidak bisa diungkapkan dengan kata kata yg mudah ditiru orang lain. Ini lebih dari bernilai.

"Ih kok diem aja sih. Bagus nggak? Nggak bagus yah? Yaudah deh nggak usah jadi nikahh" ceplos Bella mengangkat gaun yang terurai lalu berjalan balik masuk kedalam tirai coklat.

"Ehhhh nggak gitu sayang" ucap Aldo menahan Bella. Dia sungguh terpesona akan penampilan Bella sederhana dan mempesona.

Mendengar kata sayang yang dilontarkan Aldo dari mulutnya, dengan serentak Aldri dan Agata membuang pandangan mereka lalu seolah olah ingin muntah.

Rasa kejombloan pada diri Agata dan Aldri berkoar koar. Lalu Agata dan Aldri hanya melongo takjub. Mereka merasa sahabatnya itu cocok. Pada akhirnya mereka dua tetap merasa sangat iri.

-------

Sesampainya dirumah sepasang calon pengantin itu sedang asik berdua di depan television mereka sedang diskusi untuk prepare  pernikahan mereka yang akan dilakukan di indonesia tepatnya.

Sedangkan di balkon apartement terdapat Aldri dan Agata yang sedang minder, iri, and anything yang buat mereka itu bertanya tanya sendiri.

"Gila yah, Bella lupa sama plan holiday kita" racau Agata meneguk teh dengan sekali tegukkan, yang membuat Aldri melongo 'nggak panas tuh tenggorokan?' Batin Aldri.

"Kok lo diem aja sih. Ampun deh ini tinggal dua hari kita disini aaaaa streesss" frustasi Agata duduk dilantai sambil bersandar di pagar Balkon.

"Yah apa boleh buat Allah udah takdirin mereka berdua" kata Aldri menatap Bella.

"Ck. Udahlah gue mo tidur cape" Agata meninggalkan Aldri di Balkon dan ditemani oleh angin malam yang bebas menyentuh kulitnya.

------

Pagi ini beda, Agata yang biasanya ingin berlama-lama disini berubah pikiran ingin minta pulang.

"I want back home, kangen meluk, kangen cium, kangen tidur diatasnya, kangen mandangin lama lama" racau Agata sambil memakan cemilan yang berada di atas meja tamu.

"Siapa?" Tanya Aldri penasaran mencomot cemilan yang ada di tangan Agata, dan pastinya dibalas dengan tatapan ganas dari Agata.

"Kepo banget sih lo, is!!" ketus Agata lalu berdesis menatap Aldri tajam karena sudah mencomot makanan yang ada di tangannya seenaknya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Triple AWhere stories live. Discover now