chapter 13

59 29 8
                                    

"Silahkan ini hotel berbintang -5, selamat melayani" ucap Aldri sambil mendorong Agata dan Bella masuk keruangan yang penuh dengan debu. Spontan Agata menutup mulut dan hidungnya.

"Gue ke paris bukan mau NGANTAR NYAWA!!" Triak Agata memekik.

"Plakkk"

"Heh bodoh! Suara lo bukan cuma buat gendang telinga gue meledak, tapi buat bangunan ini runtuh sekalian!" sentak Bella memukul kepala Agata ganas, lalu ngomel nggak jelas.

Agata yang diomelin hanya memandang Bella nanar.

"Lets go kita beresin" ucap Bella mengacungkan tangannya.

Sedangkan diluar sana kedua cowok itu sedang baku hantam.

"Lo gila, cewek gue lo siksa di dalem, lepasin gue, gue mau selametin cewek gue" rengek Aldri, suaranya berubah karena Aldri menutup hidungnya, dan dirinya sedang diapit oleh ketiak Aldo.

"Wah mo jadi pahlawan saat senja lo, rasain tuh ketiak dua hari dua malam blom mandi hahaha" cerocos Aldo dan tertawa kemenangan.

Aldo mengikat kaki Aldri di pagar balkon apartementnya, dan sekarang tangannya juga sudah terikat dipagar balkon itu.

Aldo menatap Aldri nanar sambil bersender di pintu, dan memegang segelas susu coklat hangat ditangan kanan dan tangan kiri dimasukkan ke dalam saku.

"Nggak usah sok cool deh lo Do, laku aja enggak" ujar Aldri menatapnya malas.

"Lahh suka suka gue dong, dari pada lo 9 tahun ngga dapet kepastian, lebih nyesek mana?" Balas Aldri santai.

"Heh lo tinggal di paris udah kaya psyco aja lepas nih ikatan sialan, apa gunanya ngikat gue dipager iss!!" Ucap Aldri mencoba melepaskam ikatan tangan dan kakinya.

"Anjir ngasal aja lo kalo ngomong ngga pake otak banget" ketus Aldo.

"Heh! apa apaan nih, lah ini si Aldri mau dihukum gantung apa?" Ucap Agata sambil mengambil gelas ditangan Aldo lalu meminumnya.

"Makasih, tau ajalo gue suka susu" Agata melakukan hal yang sama dengan Aldo memasukkan tangannya sebelah lagi kedalam kantong hoodie yang dia pakai lalu bersender di sisi pintu satunya lagi.

"Lo berdua udah kaya kembar! suka banget
Nyiksa gue hiks" lirih Aldri.

Agata menatap Aldri dan Aldo bergantian lalu meletakkan segelas susu diatas meja yang berada di balkon apartemen Aldo dan Agata melakukan aksi yang tak terduga.

Dan akhirnya Aldo dan Aldri berada ditempat yang sama dan posisi yang sama lalu Agata tersenyum kemenangan.

"Wahh salut gue sama cewek lo Al, ganas!!" Ujar Aldo melongo.

"Lo dua nyiksa gue dan ini hukumannya" ujar Agata dengan mata cipit mengintimidasi.

"Ehhhh jangan pergi dulu, yang punya apartement siapa?" Tanya Aldo.

"Elo" jawab Agata santai.

"Trus kenapa gue dihukum juga?" Tanya Aldo.

"Karena lo hampir ngebunuh gue didalam ruangan itu yang penuh dengan debu" tatapan Agata beralih ke arah Aldri.

"Dan kesalahan lo,,, kenapa nggak nolongin gue pas jatuh dibandara, liat nih bokong gue sakit tau nggak!!" Tanpa bertanya pun Agata udah tau arti dari tatapan Aldri.

"Aduh cogan cogan gue kenapa diginiin" ucap Bella dramatis.

"Ohh lo mau kaya mereka jugak?" Agata menatapa Bella polos yang dibalas dengan gelengan.

"Yah enggak lah, kok lo tiba tiba jadi serem gitu Ga?" Tanya Bella bingung.

"Bodo amat lah" ucap Agata tidak peduli.

Ddrrrttt dddrttt

"Hallo assalamualaikum pak"

"Alhamdulillah udah sampai pak"

"Iyah pak besok segera saya hubungi"

"Selamat malam pak assalamualaikum"

Bella, Aldri dan Aldo menatap Agata dengan penuh tanya.

"Apa liat liat!" sentak Agata lalu berjalan ke kamar yang dibersihkannya tadi.

Malam berganti dan hari yang lalu berganti, suhu dikota paris cukup dingin, Agata sudah bersiap untuk meeting yang sudah diberi tau pak Yasir dari telvon.

"Ga kita kesini mau happy happy kok lo malah ngantor sih, ayo dong kita jalan jalan" rengek Bella menahan pintu agar Agata tidak keluar.

"Apaan sih Bell meetingnya nggak lama kok paling 2 atau 3 jam, pulang meeting pasti langsung jalan jalan okeh tunggu yah" bujuk Agata menarik gagang pintu.

Kedua cowok itu hanya menonton tv Aldri udah tau kalau hal itu akan terjadi, sedangkan Aldo sedang cuti dan Bella sangat sengsara pagi ini.

Agata membuka pintu cafe dan terdengar suara bel dari atas kepalanya, Agata berjalan menuju bangku dan melihat punggung lelaki yang akan jadi clientnya.

Saat Agat tepat menyapanya, Agata tak menyangka kalau ini akhir yang belum terselesaikan.

"Edo?" Tanya Agata.

Edo yang sudah tau hanya menganggukkan kepalanya, ia sangat merindukan gadis ini. Terakhir kali Edo melihatnya saat SMA dan saat itu juga Agata sedang menangis karena terjadi kecelakaan dengan orangtuanya, menurut Agata moment itu sangat membuatnya hancur, dan Edo merasakan hal yang sama dengan Agata saat papanya Edo mengirimnya ke Prancis untuk melanjutkan pendidikannya.

"Duduk Ta, dan santai aja" ucap Edo menenangkan Agata.

Agata duduk dan langsung memulai memberitahu Edo untuk bekerja sama dengan perusahannya. Edo menatap Agata kagum, dan menurut Edo pertemuan ini terlalu singkat, saat Edo mengajak jalan Agata namun Agata menolaknya halus karena dia ada janji dengan temannya.

Agata membuka pintu apartement Aldo, dan berjalan sempoyongan. Bella yang hendak keluar terkejut melihat Agata yang sudah terduduk dilantai.

"Agata lo kenapa? Ya ampun" triak Bella histeris.

Aldri dan Aldo yang tadinya berada didapur terkejut mendengar triakkan Bella yang cukup menggelegar kepenjuru ruangan.

"Cewek gue!" "Agata!" Triak kedua cowok itu.

"Biar gue bawa ketempat tidur" ucap Aldri yang langsung menggendong Agata.

"Duh berat njir" keluh Aldri saat meletakkannya ke tempat tidur.

Bella meletakkan telapak tangannya di dahi Agata. Dan menariknya secara spontan.

"Panes banget njirr" ujar Bella.

"Yaudah nunggu apalagi lo, cepat ambilin kompresnya" omel Aldri khawatir.

"Santai donk bro" ujar Aldo menenangkan Aldri yang kelimpungan.

"Nih kompresnya, santai aja dong lo nyuruhnya" lirih Bella.

"Gue baru ingat kalau Agata itu nggak terbiasa ditempat baru jadi gini deh sakit. Paling besok sembuh" laniut Bella memberitau.

"Lo bilang paling besok sembuh?, lo sebenarnya sahabatnya bukan sih?" Aldri berdiri dan menunjuk Bella tak suka.

"Bacot lo semua, gue nggapapa" ujar Agata mengubah posisina dari tidur hingga menjadi duduk.

Aldri berbalik dan langsung memeluk Agar tanpa sadar.

"Apaan sih lo" Agata menolak Aldri tak suka.

Ting nong

-------------------------------------------------------------
Haiii zheyenk zheyenk author
Pada kangen nggak sih sama Agata dan lain lain,,, ahh pasti kangen lah yah kan

yaudah yah jangan lupa voment and share keteman teman kamu

salam cinta dari Author
Maaf kalau masih banyak typo yang tersebar.

Triple ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang