Chapter 6

89 50 27
                                    


Aku bisa apa kalau tuhan maunya kamu sama dia, tapi dia bisa apa kalau tuhan maunya kamu sama aku. Intinya semua telah diatur. Jadi jangan ngatur!.

"TAAA!!!!!!, buka pintunya woii!" triak seseorang dari lobby Agata.

Suara di balik pintu lobby itu sangat merusak suasana yang sedang dirasakan kedua gadis itu. lalu, Bella menatap Agata bingung.

"TAAAA buka gua tau kalau kalian berdua di dalam, elah dikacangin gue" ucap seseorang menggedor gedor pintu balkon apartement Agata.

"Gue buka yah Ga?" ucap Bella meminta persetujuan lalu menuju ke pintu balkon.

"Elo?!" triak Bella

"Elo lagi?" ucap Aldri, yah orang itu Aldri, siapa lagi kalau bukan dia yang berani melompat ke balkon apartement Agata, Aldri tak percaya kalau dia salah lompat ke balkon apartement orang 'yakali' batin Aldri menggelengkan kepalanya.

"Kenapa lo geleng-geleng, oh jangan-jangan lo maling lagi?" ucap Bella yang sudah mengangkat tangannya ingin memukul lelaki dihadapannya.

"Lo juga ngga ingat gue?" Tanya Aldri menahan tangan Bella.

"Siapa sih Bell?" Tanya Agata yang sudah berada didekat pintu balkon untuk melihat siapa yang sudah beraninya berisik di apartementnya yang damai ini.

"Ga lo mau tau nggak masa tadi gue pas ke apartementlu kan, nih orang ngga percaya kalau gue sahabatlu, dia ngaduh ke tugas keamanan disini bilang kalau gue mau maling, ngga terima gue ga, untung pak Syahrul kenal sama gue, kalau nggak mungkin gue udah diseret-seret keluar" Adu Bella, sambil melotot ke arah Aldri.

"Aldri? Ada apa?" Tanya Agata tetap berdiri ditempatnya, dan menghiraukan Bella.

"Gue mau pinjem gitar, boleh kan?, gue tau Agata yang cantik pasti mau ngasih pinjem, ga kaya lo cewek abal-abal" ketus Aldri menatap ke Bella, Bella yang mendengarnya langsung melotot menatap Aldri tajam.

"Aldri maksud lo, Aldri yang lo ceritain kemarin ga?" Tanya Bella menatap Agata kaget. Dan Agata menjawab dengan anggukan.
"Oplas dimana lo, berubah banget tuh muka" lanjut Bella ketus.

"Enak aja congor kalau ngomong suka kelewatan, ngga pernah disekolahin apa" balas Aldri lebih ketus, yang alhasil dapet pelototan dari Bella yang jengkel.

Akhirnya mereka bertiga duduk di ruang tamu dengan suasana canggung, Agata yang terbiasa dengan kondisi diam hanya mengotak-atik hpnya melihat-lihat baju yang akan dibelinya untuk liburan minggu depan.

"Ga" "Ta" ucap Aldri dan Bella bersamaan, Agata yang bingung ingin menatap siapa yang lebih dulu memanggilnya.

"Lo ngapain sih ikut-ikut aja" ketus Bella nunjuk Aldri yang sudah melotot melihat Bella, tidak senang dengan kata-kata yang Bella lontarkan.

"Gue ngga ikut-ikut, lo tuh yang ikut-ikut gue" balas Aldri tak kalah tajam.

"Diem bisa ngga sih, elah gue lagi mesen tiket nih, sama belanja juga, heboh banget udah kaya dipasar" ujar Agata kesal.

"Huh?, ga kita bisa ke mall kalo lo mau, kenapa harus online?" Tanya Bella.

"Al lo mau ikut nggak minggu depan, kami berdua bakal ke Paris jalan-jalan," jelas Agata dan lagi-lagi mengabaikan Bella yang sudah menekuk wajahnya.

"Nggak males gue kalau ada nih cewek abal" ketus Aldri.

"Kalau kita bedua mau gue" lanjut Aldri menatap Agata jahil sambil menaik turunkan alisnya.

"Jiji gw liat muka lo" sambung Bella yang memperhatikan sahabatnya dan lelaki yang menurutnya menyebalkan.

"Sama Bell gue juga jiji liat muka dia, gimana kalau kita sorakin" sambung Agata menatap Bella, dan sebaliknya.

"Huuuuuuuu" sorak kedua gadis itu, lalu mereka tertawa bersama.

"Gue ikut deh Ta, okeh" ucap Aldri mengalah dengan kedua gadis yang ada disampingnya, dan Agata mengangguk tanda ia setuju.

Ting nong.

Suara bel berbunyi, dan mereka bertiga serempak saling menatap bingung siapa yang akan membuka pintu.

"Gue aja" ujar Agata menawarkan diri.

Agata membuka pintu, dan menemukan seorang lelaki putih tinggi, dia adalah Rey Lewi Megan, satu angkatannya saat paskib dulu.

"Hai Rey apa kabar?" Tanya Agata canggung, karena dia belum membersihkan dirinya sama sekali, Agata mengenali Rey karena mereka sering komunikasi lewat medsos.

"Lo bau Ta, gue Cuma mau ngasih ini," ucap Rey ambil memberikan surat, bukan! Itu sebuah undangan.

"Hehehe biasa sayang air, ohh ini siapa yang nikah? Lo?" Tanya Agata sembari menerima undangan itu lalu membacanya.

"Dari dulu sayang air, emank udah berapa ton air yang selama ini lo tabung, huh?, Halah!, bilang aja lo emang males mandi." Tak terima alasan Agata dari dulu.

Agata mengabaikan ocehan Rey yang sedari dulu menasehatinya untuk lebih sering mandi dan keramas, saat liburan. Agata sadar saat ini dia tidak boleh kecewa, semua akan terbongkar, Cuma Bella yang tau kalau Agata mencintai orang yang namanya sudah tertulis di undangan itu.

"Lo harus datang oke, gue pergi dulu yah, cewe gue minta jalan-jalan, biasalah kangen dia, gue kan baru pulang dari Washington" ucap Rey membanggakan dirinya.

"Cih! Pamer?, mana oleh oleh gue?" Tanya Agata santai mengangkat tangannya ke hadapan Rey.

"Oh kirain lo ngga nanya, jadi nih oleh-oleh mending gue buang, hahaha" canda Rey sambil tertawa.

"Kampret lo kaya ngga niat ngasih, yaudah sono lo sama pacar lo" usir Agata lalu mengambil oleh-oleh yang berada di bag besar, Agata tersenyum melihat ternyata di dalem tas itu ada banyak hadiah.

"Njir dius,,," belum sempat Rey mengucapkan kata katanya. Agata sudah menutup pintu lalu terdengar suara 'clek!' Agata menguncinya.

"Nyesal gua datang" ucap Rey jengkel, dibalik pintu Agata langsung membuang undangan ke kotak sampah yang ada di dekat pintu, bersampingan dengan kotak sepatu Agata.

Dan seketika Agata merasa hatinya teriris-iris, sangat sakit, bahkan hadiah dari Washington tidak ada apa-apanya.

Sekilas Agata melirik hadiah yang diberikan Rey, itu baju busana muslim terkenal, Agata ingin senang tapi rasanya tak sanggup sakit hatinya terlalu melampaui batas.

Agata berjalan lunglai memasuki ruang tamu yang senyap padahal ada dua benda hidup disitu. Ia kembali duduk di tempatnnya berada. Dan menelungkupkan wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Agata tak sadar, ternyata ada dua insan yang memperhatikannya, Agata menangis tanpa suara, lalu saat tersadar dia tak sendiri, Dengan perlahan Agata menghapus air matanya.

TBC
Thanks sayang sayangkuh yang udah stay nunggu story ini.
Banyak yah, garing nggak sih?
Jangan lupa voment and share ke temen temen kamu yahhh.

Triple AWhere stories live. Discover now