"Seriusan?" 

"Iya, cuman beda jurusan, tapi sering ketemu di kantin," kata ka Yuvin. "Emang baik kok nek anaknya, ke ibuan juga,"

"Iya nenek mah setuju aja," 

"Asik abang bentar lagi nikah uhuyyy," kata ka Yuvin.

"Kalo Ara udah kuliah semester berapa?" kata tante.

"Oh, Ara belom kuliah tante,"

"Kok bisa?" kepo bener

"Iya dek, Ara mau kuliah di luar negeri," kata bunda.

"Loh anak perawan disuruh pergi sendiri di negeri orang," julid amat sih tante.

"Yaudah sih tante, kan biar Ara mandiri,"

"Iya nih, lagian belom tentu juga Ara sendiri disana," kata ka Hangyul.

"Hah?" 

"Engga kan bisa aja punya temen dari sini ikut ke sana," 

"Ohhh,"

Penonton panik guys

"Yaudah, baik-baik kalian berdua ya? Yuvin juga sama Yohan, jangan ngebantah mulu kalo dibilangin sama orang tua!" kata nenek.

"Tau nih," gue kompor-komporin.

"Iya nenek ku tercinta, tersayang," kata ka Yuvin sambil ledekin nenek.

"Udah-udah pada sholat dulu ayo,"

------------

"Ra, sini deh,"

Gue yang lagi menye-menye di sofa langsung berdiri nyamperin ka Hangyul.

"Kenapa dah?" 

"Lo liat nih, ada beberapa kampus bagus di beberapa negara juga, lo mau ngambil yang mana?" kata ka Hangyul.

Gue liat ada yang di London, Singapura, Korea, Jepang, Amerika, pokoknya macem-macem deh.

"Paling bagus dimana?" 

"Rata-rata sih pada milih London, Singapura sama Amerika, cuman lo pilih aja terserah mau yang mana, asal lo nya niat," kata ka Hangyul.

"Kayaknya Amerika enak deh ka,"

"Nah kalo di Amerika enaknya ada temen ayah, jadi lo gaperlu sewa tempat lagi, mahal coy, yang ada gue biayain lo doang ga biayain Yoora," lebay banget manusia.

"Yaudah boleh tuh," kata gue.

"Baik-baik disana, buat kuliahin lo disana ga makan uang yang sedikit," kata ka Hangyul.

"Iya ka, doain aja gue sukses disana, nanti gue balikin semua jasa lo," 

"Gaya bocah,"

"Ka, tapi temen ayah itu tante-tante atau om-om? Gamungkin kan lo nyuruh gue tinggal bareng om-om?" kata gue.

"Stres lo ya? Lo kira gue kaka apaan?" ka Hangyul ngejitak gue. "Umur udah 21 kelakuan masih kaya gini sih Ra, ya allah,"

"Ih apaan sih, gue cuman nanya! Sakit tau huh," 

"Ya cewe lah temennya ayah! Masa gue jahat nyuruh lo tinggal sama bapak-bapak?"

"Siapa tau lo ngejual gue buat kepentingan perusahaan,"

"Kurang-kurangin baca wattpad deh lo," kata ka Hangyul.

"Wattpad for life,"

"Kalo lo berangkat 5 bulan lagi mau ga?" kata ka Hangyul.

"Mau-mau aja sih, lagian emang kan persiapannya udah dikit lagi selesai kan?"

"Yaudah nanti gue konfirmasiin sama temennya ayah. Udah sana tidur, udah malem, jangan begadang mulu," kata ka Hangyul

"Iya bawel," gue naik ke kamar dan langsung tiduran di kasur.

Gue berencana nelfon ka Wooseok buat ngajak dia jalan besok. Gue ambil hape gue dan langsung nelfon dia.

"Halo cantik," ini nih yang gue suka dari ka Wooseok, fast respon hehe

"Kaaaaaaa,"

"Iyaaaaaa,"

"Kangeeennn,"

"Ayo besok jalan," asik peka banget aku suka.

"Horeee. Eh emang kaka ga sibuk?" 

"Buat kamu apa sih yang engga?"

"Asiq, aku minta ferari ya," 

"Ngomong sekali lagi, aku cubit lambe mu,

"Hehehe, yaudah ah aku mau bobo cantik biar cepet ketemu kaka,"

"Oke deh, selamat malam ya princess,"

"Malam kaka ganteng,"

Gue matiin telfonnya dan tiba-tiba bunda masuk ke kamar gue

"Ra?"

"Iya bunda?" Bunda duduk di pinggir kasur gue.

"Belum tidur?" 

"Ini udah mau tidur bun, kenapa emang?"

"Gapapa, nanti kan kalo kamu udah keluar, bunda jarang nyium kamu, jadi bunda mau nyium,"

"Ih gabut banget bunda,"

cup

"Ara aja yang cium biar bunda bahagia," kata gue setelah nyium pipinya bunda.

"Udah udah tidur sekarang, jangan banyak begadang!"

"Iyaa bundakuuu,"

Unpredictable Love | Han Seungwoo pdx101Where stories live. Discover now