Jinwoo masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya. Kakaknya belum pulang dari kampus. Mau tidak mau, Jinwoo harus cari makan sendiri.

Tinggal berdua dengan sang kakak, tidak membuat Jinwoo risih. Pasalnya mereka tinggal di kota hanya sepanjang Jinhyuk kuliah saja. Setelah Jinhyuk lulus kuliah, mereka pindah lagi ke kampung halaman mereka di Tempuran.

Kedua orangtuanya juga tau apa yang dialami putra bungsu mereka. Ibunya Jinwoo sempat shock setelah mendengar Jinwoo terkena leukimia. Jinhyuk yang memberitahu. Dan sekarang, ayah dan ibu belum bisa datang menjenguk Jinwoo.

Jinwoo mengambil ponselnya di dalam tas dan mengecek apakah ada pesan atau telepon masuk. Pesan masuk dari Hyungjun.

Hyungjun : Jinu, main yuk
Hyungjun : eh, udah mendingan belum?

Jinu-ya : main kemana?
Jinu-ya : udah kok

Hyungjun : Dohyun ngajak main ke Timezone
Hyungjun : Dongpyo Inhong Woojin Taeseung juga ikut
Hyungjun : kuy

Jinu-ya : aku ijin dulu ke kak Jinhyuk

Hyungjun : oke-oke

Jinwoo kini mengirim pesan ke Jinhyuk.

Jinu-ya : kak
Jinu-ya : aku mau main sama Hyungjun, Dongpyo, Inhong, Taeseung sama Woojin

Jinhyuk : kemana?

Jinu-ya : ke Timezone

Jinhyuk : yakin udah gpp?
Jinhyuk : soalnya kakak ga enak perasaan ini
Jinhyuk : kamu ga pingsan kan di sekolah tadi?

"Aduh, jawab gimana ini?"

Jinwoo jadi kebingungan sendiri. Akhirnya dia pun membalas.

Jinu-ya : aku gapapa kok
Jinu-ya : boleh ya kak
Jinu-ya : boleh ya boleh ya
Jinu-ya : plisssssssssssszzzzz
Jinu-ya : ada hirup z nya bodo ah

Jinhyuk : sok kalo mau main mah
Jinhyuk : inget, jangan pulang kemaleman, jangan kecapean. Kalo laper makan

Jinu-ya : iya kak. Kakak hati-hati jalan pulangnya ya

Jinhyuk : iya

Jinwoo tidak membalas pesan dari Jinhyuk. Jinwoo akhirnya mengganti pakaiannya dan pergi ke dapur untuk makan siang. Perutnya sudah berbunyi meminta untuk diisi.

Setelah makan, Jinwoo kembali ke kamar dan merapikan rambutnya. Hyungjun dan teman-temannya akan datang menjemputnya bentar lagi.

"Jinu!!" teriakan itu membuat Jinwoo terperanjat kaget. Untung saja dia belum menyemprotkan parfum ke bajunya. Jika iya, matanya yang jadi korban.

Jinwoo berjalan kearah jendela kamarnya dan membuka jendela kamarnya itu. "KAGET DOHYUN!" seru Jinwoo.

Dohyun cuma haha hehe aja. Jinwoo menutup jendela kamarnya dan memakai jaket abu-abunya. Tak lupa, tas selempang warna putih dan masker putih tentunya.

Oke, style Jinwoo sudah oke. Tinggal pake sepatu.

 Tinggal pake sepatu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




















Di Timezone, mereka begitu senang. Mereka sudah merencanakan buat main ke Timezone sebelum disibukkan oleh ujian praktek, ujian sekolah, dan ujian nasional. Bentar lagi mereka jadi anak SMA.

Daritadi mereka cuma muter-muter aja, cari permainan yang kepengen mereka mainin sekarang.

Dan akhirnya mereka mencar dan mencari permainan sendiri. Jinwoo cuma ngikut aja. Emang pada dasarnya, Jinwoo hanya ikut saja demi melepaskan rasa lelahnya melawan penyakit leukimia.

Jinwoo kini bersama Inhong. Si anak manis itu hanya bisa bermain dengan anteng. Tak lupa mengajak Jinwoo untuk bermain.

Mereka berdua keasyikan main, sampai tak sadar, masker yang dikenakan Jinwoo kembali merah karena darah dari hidungnya.

Dan Jinwoo sama sekali belum menyadarinya karena keasyikan bermain.

Sampai dia merasakan kepalanya sakit, dan akhirnya....

























Brug!










































20 Juli 2019























Kangen Jinu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kangen Jinu?

Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]Where stories live. Discover now