Doctor

9.6K 1.2K 372
                                    

Seungcheol mengangkat wajahnya begitu mendengar langkah kaki yang mendekat. Wonwoo yang telah rapih dengan setelan longgarnya guna menyembunyikan perut gemasnya. Terhitung sudah seminggu lebih setelah kejadian intim mereka yang disebabkan oleh hormon ibu hamil.

"Sudah? Ayo berangkat." Wonwoo mengangguk pelan masih membenahkan coat panjangnya.

"Hyung, aku bisa sendiri, sungguh."

"Tidak ada penolakan Wonwoo, sudah ayo berangkat!!"

Wonwoo sebenarnya mulai menjaga jarak dengan Seungcheol, ia malu tentu saja. Tapi pemuda Choi itu justru semakin menempel padanya. Ia bilang setelah kejadian itu dia malah semakin ingin menjaga Wonwoo.

Seungcheol bangkit dari duduknya, meraih tangan Wonwoo untuk digenggam dan menuntun Wonwoo keluar.

"Hyung, lebih baik kau mengerjakan tugas akhirmu. Aku tidak masalah pergi sendiri, aku bisa naik bus."

"Aku juga tidak apa-apa Wonwoo, berhenti menolak. Tugas itu bisa nanti, lagipula aku sudah bimbingan kemarin."

Dan Wonwoo tidak bisa menolak lagi. Rencananya hari ini Wonwoo akan pergi untuk periksa bulanan. Ia ingin pergi sendiri kerumah sakit yang direkomendasikan oleh dokter Daniel. Tapi pemuda Choi ini memaksanya untuk diantar.

Sampai dirumah sakit pun Seungcheol masih menggenggam tangan Wonwoo. Mengundang tatapan iri orang lain, mereka terlihat seperti pasangan serasi. Seungcheol yang gagah dan tampan menggandeng Wonwoo, seperti sosok suami yang begitu menyayangi istri cantiknya. Terlebih mereka pergi ke bagian kandungan, bukankah itu menambah poin mereka.

••••

Setiba giliran Wonwoo untuk diperiksa, Seungcheol ikut masuk kedalam. Dia bilang ia ingin melihat USG Wonwoo. Mengundang senyuman dokter Yoon yang tengah memeriksa kandungan Wonwoo.

"Apa kau sudah mengecek gender bayimu sebelumnya Wonwoo-ssi?"

Wonwoo sontak menggeleng dua kali. "Aku memang sengaja tidak ingin mengetahuinya sekarang, biarkan nanti menjadi kejutan."

Dokter Yoon tersenyum, mengangguk mengerti akan keinginan Wonwoo yang ia tebak pasti ini adalah anak pertama mereka. Begitu selesai memeriksa Wonwoo, dokter Yoon mempersilahkan pemuda manis itu kembali kekursinya.

"Kandungan istri anda sehat, tuan. Tinggal dijaga asupan gizi dan makanannya, baby kalian juga tumbuh dengan baik didalam." Kata Dokter dengan name tag Yoon Jeonghan sambil tersenyum.

Keduanya saling pandang, terlihat sekali kecanggungan hingga sang dokter kembali membuka suara. "Maaf, apa aku salah bicara?"

Seungcheol ingin menjawab namun Wonwoo lebih dulu membuka suara. "Dia hyung-ku dokter. Kami bukan suami istri."

Entah kenapa, wajah sang dokter menjadi lebih cerah saat tersenyum begitu mendengarnya.

"Ah begitu, maafkan aku. Kalau begitu, akan kubuatkan resep obat dan vitamin sebentar."

Dan selama Keheningan itu Wonwoo dan Seungcheol saling menghindari kontak mata. Yang diam-diam dilihat oleh dokter Yoon yang malah tersenyum, terlebih saat matanya menatap sosok pemuda dengan mata besar dihadapannya. Sepertinya ia jatuh pada si tuan tebar pesona.

"Ini Wonwoo-ssi, ngomong-ngomong kau mirip dengan sepupu ku namanya Seongwu, dia istri Daniel. Kebetulan bulan depan adalah perkiraan kelahiran bayinya."

Mata Wonwoo membesar, terlihat tertarik. "Ah iya, istri dokter Kang, benarkah? Woah apa dia merasa ketakutan? Bayinya akan segera lahir."

Jeonghan tertawa mendengar pertanyaan polos Wonwoo. "Takut itu wajar Wonwoo-ssi, tapi ketika kau memikirkan bayimu, membayangkan saat kau memeluknya, memandang wajahnya, bayi yang kau kandung selama sembilan bulan, rasa takut itu akan lenyap begitu saja. Seorang ibu itu kuat, jadi kau juga harus kuat Wonwoo-ssi." Jelas Jeonghan panjang lebar masih dengan senyuman teduhnya.

Wonwoo tertegun mendengar sedikit wejangan dari Jeonghan. Begitu juga dengan Seungcheol yang memandang kagum wajah cantik dokter kandungan dihadapannya.

"Baiklah, sampai jumpa kembali Wonwoo-ssi. Mulai di usia empat bulan ini mungkin kau akan mulai merasakan gerakan si kecil yang mulai aktif diperutmu. Jadi biasakanlah karna rasanya mungkin sangat menyenangkan haha."

Dan kedua orang itu mengucap terima kasih sebelum pamit keluar. Tanpa Wonwoo sadari, Seungcheol mencuri pandang pada dokter Yoon yang masih memasang senyum sampai keduanya menghilang dibalik pintu.

••••

"Kenapa kamu tumbuh begitu cepat? Benarkah usiamu empat bulan?"

Wonwoo mencuci gelas susu yang rutin ia minum beberapa bulan terakhir ini. Celana santai selutut dan kaus yang dulu pas ditubuhnya kini terlalu ketat, bahkan bajunya sedikit terangkat sampai perut bawahnya tidak tertutup. Selesai membereskan peralatan makannya, Wonwoo menyandarkan tubuhnya disofa yang lumayan empuk. Menyebabkan bajunya makin tersingkap dan makin memperlihatkan perut gemasnya.

Seungcheol sudah pulang setelah mengantarnya siang tadi. Dalam diamnya Wonwoo teringat ucapan dokter Yoon. Bayinya sudah mulai aktif dan dia tidak sabar merasakan tendangan pertamanya.

"Apa ayahmu benar-benar membenci mama? Hah~ dia bahkan sama sekali tidak mencari kita..."

Dua tangan Wonwoo mengusap perut gemasnya. Merasakan sensasi dingin karna tangannya baru saja terkena air sehabis mencuci. Tersenyum membayangkan akan seperti apa rupa bayinya nanti, apakah akan mirip dengan dirinya atau malah ayahnya.

"Tumbuhlah dengan sehat, nanti kita bertemu dengan dokter Kang lagi..., Juga baby nya hihi."

Dasar hormon ibu hamil.

Lain Wonwoo lain juga Mingyu yang benar-benar meluapkan semua pada tugas. Buktinya dia sudah mengerjakan sampai bab ketiga, dua bab lagi maka tugasnya hampir selesai. Wajah suntuknya ini sebagai bukti kerja kerasnya beberapa bulan belakangan.

Berusaha keras walau terkadang ada dorongan ingin berhenti. Dorongan ingin mencari Wonwoo atas dasar rindu. Tapi dia ingin menyelesaikan tugasnya lebih dulu. Ia ingin membuktikan kalau ia mampu ketika bertemu dengan pujaan hatinya dan menyelesaikan masalah mereka.

"Sebentar lagi..."

Tbc.

Hayo, silahkan mengira-ngira apa yang akan terjadi selanjutnya...

*Ada yang punya ide enaknya mingyu itu nemuin wonu nya gimana?

Btw, aku gemes bayangin baju wonu udah gak muat terus perutnya keliatan gitu :(

Btw, aku gemes bayangin baju wonu udah gak muat terus perutnya keliatan gitu :(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Note: namanya juga cerita, jangan dibawa serius ye

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Note: namanya juga cerita, jangan dibawa serius ye. Dibikin asik aja hehe

Enjoy the stories and sorry for typos...

AKRASIA | Meanie✔️Where stories live. Discover now