Late

14.4K 1.6K 364
                                    

Mingyu berjalan santai menuju perpustakaan kampus. Ia hendak mencari buku sebagai tambahan materi pembelajaran. Ketidak hadiran Seungcheol sejak kemarin membuatnya menjadi lebih produktif dan berguna bagi nusa dan bangsa.

Tubuh tingginya berjalan menyusuri tiap rak-rak buku. Matanya melirik jeli, mencari buku yang dicarinya. Senyuman lebar terpampang diwajah tampannya begitu ia menemukan buku yang ia cari. Ia membawa buku itu ke meja baca, mengambil tempat dipojok berniat serius membaca bak anak jenius.

Tapi pandangannya justru jatuh pada sesosok pemuda manis dengan kacamata bundarnya yang duduk di meja depan. Jeon Wonwoo, yang sedang hanyut dalam tiap lembaran buku yang ia pegang. Sepersekian detik Mingyu terhipnotis oleh pemandangan indah yang menjelma berupa pemuda manis itu.

Ah, ia baru ingat kalau pemuda manis yang duduk dengan bukunya disana adalah seorang slut. Dalam hati ia tidak percaya, menampik fakta itu. Karna sumpah demi apapun, pemuda yang terlihat suci dan polos itu tidak cocok dengan predikat jalang. Gosipnya memang sudah menyebar, mungkin satu kampus pernah mendengarnya. Tapi melihat secara langsung?

Bisa jadi gosip yang tersebar itu hanya omong kosong belaka. No pict sama dengan hoax. Mungkin saja itu hanya boomerang orang-orang yang tidak suka padanya.

Sosok cantik itu tiba-tiba berdiri. Mingyu terkejut, baru sadar ia telah memandangi Wonwoo terlalu lama. Namun suara ringisan pelan yang keluar dari mulut Wonwoo mengalihkan fokusnya lagi.

Ia bisa melihat Wonwoo yang berjalan begitu pelan dan hati-hati. Keningnya mengernyit heran. Apakah dia baru saja terjatuh?

•••

"Hoi Mingyu!!"

Mingyu terkejut, menoleh kebelakang dan mendapati Seungcheol yang berjalan kearahnya. Wajahnya tersenyum cerah membuat Mingyu menatapnya heran.

"Baru dapat lotre? Senang sekali."

Seungcheol tertawa, auranya mungkin sangat positif saat ini.

"Kemana saja, aku baru melihatmu."

Mingyu berhenti berjalan, menatap sinis Seungcheol yang ikut berhenti.

"Kau yang tidak masuk kelas sejak kemarin sialan."

Lagi, cengiran yang memamerkan gummy smile terpatri diwajah tampan Seungcheol.

"Gyu, aku punya berita penting. Duduk disini sebentar."

Seungcheol menarik lengan Mingyu untuk duduk dibangku pinggir taman. Matanya melirik kiri kanan, memeriksa keadaan. Setelah yakin aman kalau disekitarnya sepi barulah Seungcheol mulai buka suara.

"Aku sudah mendapatkannya." ujarnya bangga.

Alis Mingyu terangkat tidak mengerti. "Dapat apa?"

"Jeon Wonwoo, aku mendapatkannya. Dan kemarin malam aku berhasil menjadi yang pertama untuknya."

Masih dengan cengiran lebarnya, Seungcheol menepuk dadanya bangga. Seolah itu merupakan pencapaian paling hebat dan wajib masuk kedalam buku rekor dunia. Sedangkan Mingyu, ia teringat kembali dengan ringisan Wonwoo saat tadi di perpustakaan. Mungkinkah benar?

"Aku tidak percaya, barusan aku melihatnya di perpustakaan. Demi Tuhan, wajah dan tingkah lakunya tidak mencerminkan kalau dia seorang jalang,"

"tidak mungkin wajah semanis itu menjadi jalang hyung. Lalu apa? kau jadi yang pertama? jangan suka mengarang."

Seungcheol menyeringai. "Bagaimana bisa kau tau jika menerima tawaranku saja tidak mau. Percayalah, servisnya memuaskan. Bahkan setelah bermain semalam membuatku ketagihan."

AKRASIA | Meanie✔️Where stories live. Discover now