Skripshit

11.6K 1.3K 339
                                    

Wonwoo cemberut menatap punggung telanjang Mingyu yang masih sibuk didepan layar laptopnya. Ini hari libur, tapi kekasihnya itu malah mengabaikannya sejak pagi. Mingyu lebih memilih untuk mengerjakan tugas akhirnya sebagai mahasiswa.

Mata sipit Wonwoo melirik jam di dinding. Mendengus begitu menyadari hari sudah semakin sore bahkan menjelang malam. Sia-sia saja dia meminta quality time berdua seharian dirumah. Kekasihnya malah bercinta dengan tugas sampai lupa waktu juga dirinya.

"Papa..., Sudah jam lima sore. Ayo berenang, tadi katamu sore mau berenang."

Masih berkutik dengan keyboard Mingyu menjawab kelewat tenang.

"Sebentar ya, satu halaman lagi revisian ku selesai."

Dan makin turunlah bibir Wonwoo, dia menggigiti ujung kemejanya kesal. Mengumpati Mingyu dari belakang bahkan hendak melemparkan bantal padanya. Kucing jinak ini sedang merajuk rupanya.

"Sebentar sayang, sebentar lagi selesai. Jangan mengomel begitu, ganti baju dulu sana."

Wonwoo melipat tangannya didada. Kesal karna ocehannya masih terdengar oleh Mingyu. Namun ia menurut, tetap pergi berganti baju. Mingyu yang melihat Wonwoo masuk kekamar dari ekor matanya terkekeh gemas.

Lima belas menit kemudian Wonwoo menghampirinya bertepatan dengan Mingyu yang baru saja menyimpan file-nya.

"Sudah?"

Mingyu mendongak, tersenyum sambil mengangguk dua kali. Mingyu meregangkan ototnya setelah hampir setengah hari berkutat dengan tugas sialan. Wajahnya terlihat sayu, mungkin karna kelelahan dan terlalu lama menatap layar.

"Ayo papa..., Lihat wajahmu. Kamu butuh istirahat dan piknik!"

Mingyu tertawa lepas, astaga Wonwoo lucu sekali. Terlepas dari obsesi baru Wonwoo yang sekarang lebih suka manggilnya papa. Ia sangat menggemaskan bahkan Mingyu hampir lupa kalau Wonwoo dulunya seorang jalang.

"Ayoo..."

"Iya-iya ayo, dasar kucing."

Mingyu berdiri, meregangkan sendinya dan memamerkan tubuh berototnya sebelum berlalu begitu saja kearah pintu.

"TUNGGU!! Pakai ini dulu ih apa sih pamer-pamer."

Sebelah alis Mingyu terangkat, menangkap kaos hitam polos yang Wonwoo lempar.

"Kita mau berenang kan? Aku pakai celana ini saja."

"Iya, tapi kolamnya ada di lantai lima. Maksudmu mau bertelanjang dada dari sini sampai ke kolam huh?! Akutu gak suka ya!"

Ya ampun, kekasihnya ini sungguh posesif. Tapi pada akhirnya Mingyu cuma bisa menuruti kemauan si cantik.

••••

Wonwoo tertawa senang terus gencar menjahili Mingyu. Untungnya di gedung apartemen ini penghuninya rata-rata orang sibuk. Mereka lebih memilih bekerja atau tidur daripada bermain air seperti mereka sekarang ini. Jadilah kolam renang out door di lantai lima ini sangat sepi. Mungkin hanya mereka berdua yang bermain air di jam menjelang malam ini.

"Mingyu, kemari."

Wonwoo yang tengah duduk dipinggir kolam menarik Mingyu mendekat. Memeluk tubuh besar itu dengan kaki dan tangannya sekaligus. Mingyu menyandarkan tubuhnya pada Wonwoo dan si cantik tidak protes. Ia malah menempatkan dagunya diatas kepala Mingyu. Sesekali Wonwoo memijiat Mingyu agar lebih rileks setelah bertempur dengan tugas.

Mereka terdiam beberapa saat, menatap langit yang berwarna oranye. Tanda bahwa sebentar lagi matahari akan tenggelam lalu digantikan oleh bulan. Mingyu memejamkan matanya, lupa oleh rasa lelah setelah mengerjakan tugas.

AKRASIA | Meanie✔️Where stories live. Discover now