Coincidence

13.5K 1.6K 426
                                    

Mingyu termenung dijendela kamarnya. Memperhatikan kendaraan yang lalu lalang dibawah sana dengan asap mengepul dari sebatang rokok yang terjepit diantara jarinya. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Perlahan ia sesap batang nikotin itu lalu menghembuskan asapnya keatas.

"Apa dia benar jalang?" Tanyanya entah pada siapa.

Wonwoo, pemuda manis yang mengganggu pikirannya sejak kemarin. Setelah pertengkaran kecil dirinya dengan Seungcheol, ia malah terjebak dalam perkataannya sendiri. Dirinya masih tidak percaya kalau seorang pemuda manis yang terlihat polos diperpustakaan adalah seorang slut. Ia juga orang yang sama dengan yang ia lihat dikamar mandi kampus tempo kemarin.

Helaan napas berat ia hembuskan bersamaan dengan kepulan asap. Dengan kasar ia menggerus rokoknya dikayu jendela. Melempar puntungnya kedalam asbak dimeja.

"Lebih baik aku mencari makan diluar."

Lalu ia bergegas mengambil jaketnya dan keluar dari apartemen.

•••

Mingyu berjalan santai menuju minimarket dekat gedung tempat tinggalnya. Mungkin mie kuah panas bisa mengembalikan moodnya yang berantakan. Iya, fakta kalau Seungcheol benar pernah bermain dengan Wonwoo membuat moodnya kacau entah karna apa. Walaupun ia masih menyangkal hal itu.

Apalagi setelah melihat adegan panas keduanya di kamar mandi. Mingyu tidak menyangka wajah sepolos Wonwoo yang lebih tepat disebut kutu buku justru melakukan hal rendahan yakni mengangkang demi uang. Tumbukan kelamin Seungcheol dalam lubang juga ekspresi Wonwoo yang nikmat-nikmat kepayahan tak mau minggat dari kepala kecilnya. Damn, ia mengalami iri hati dan dengki pada Seungcheol.

Lantas Mingyu mengambil cup ramen instan untuk diseduh, saat akan mencari tempat untuk menikmati santapan, dia melihat sesosok pemuda yang tak asing di matanya.

"Wonwoo?"

Dari jauh ia melihat Wonwoo yang duduk didepan minimarket sambil memakan mie instan cup. Pemuda manis itu sekaan tidak peduli dengan sekitarnya sehingga tidak melihat Mingyu yang berjalan kearahnya membawa mie yang sama dengannya.

"Boleh aku duduk disini?"

Benar saja, pemuda itu sedikit terkejut sebelum mengangguk.

Hening. Keduanya sibuk dengan makanan mereka. Sebelum Mingyu yang tidak tahan dengan situasi ini membuka suara.

"Kau benar Jeon Wonwoo?"

"Apa aku mengenalmu?"

Mingyu berdehem, rasanya canggung sekali.

"Kau sendirian?"

Wonwoo mengangguk. "Aku bosan sendirian dirumah jadi aku keluar."

Matanya menatap Mingyu seolah mengingat-ingat sesuatu.

"Apa kau mahasiswa National University?"

Mingyu memutar topinya kebelakang, mengangguk dengan senyuman ceria yang tampan. Ia menyodorkan tangannya, mengajak bersalaman. Dengan agak lambat Wonwoo menyambut uluran tangan itu.

"Aku Kim Mingyu, semester enam departemen arsitektur."

Tanpa sadar sebuah senyuman terukir indah diwajah Wonwoo. Ia gemas dengan tingkah pemuda tinggi didepannya.

"Senang bertemu denganmu." Lanjutnya lagi.

Kemudian tawa kecil Wonwoo keluar begitu saja. Untuk sesaat Mingyu merasa dirinya tersedot kedalam pesona pemuda manis dihadapannya. Sangat manis dan terlihat murni. Sama sekali tidak ada predikat jalang atau slut yang melekat dan menjadi stigma di kalangan mahasiswa yang mengenalnya, Wonwoo tampak seperti pemuda biasa. Bahkan jika Mingyu boleh jujur, wajah manis itu terlihat tanpa dosa.

AKRASIA | Meanie✔️Where stories live. Discover now