Crazies game

15.5K 1.4K 388
                                    

Pukul sebelas siang dan jam perkuliahan telah kosong. Wonwoo bersiap untuk pulang setelah mengabari Mingyu via chat. Ya, setelah mereka terikat oleh kontrak, kurang lebih keduanya menjadi sering bertukar tempat tinggal.

Maksudku, terkadang Mingyu yang tinggal dirumah Wonwoo dan kadang sebaliknya. Mereka telah menjalani ini lebih dari sebulan. Dan selama itu, banyak hal yang telah terjadi diantara keduanya. Jangan tanya aktifitas malam mereka. Wonwoo sering diajak begadang hingga menjelang subuh jika keduanya sedang bersama.

Satu hal yang Wonwoo baru ketahui setelah tinggal bersama Mingyu. Pemuda itu ternyata bekerja di perusahaan pamannya. Pemuda tinggi itu memantau secara online satu cabang anak perusahaan kecil yang dipercayakan padanya. Untuk dilapangan, Mingyu punya karyawan kepercayaan disana. Pantas saja dia punya banyak uang.

Kembali pada Wonwoo yang kini berjalan santai dikoridor. Hendak keluar kampus setelah mendapat balasan dari Mingyu. Tersenyum ketika ia membaca pesan dari Mingyu yang ternyata sedang ada kelas tambahan. Ia bisa menikmati waktunya sendiri sampai Mingyu pulang entah kapan.

"Yah!!"

Wonwoo menjerit terkejut, tangannya ditarik tiba-tiba oleh seseorang.

"Seungcheol?!"

"Ikut denganku sebentar."

"Tidak bisa, aku mau pulang."

"Sebentar saja." Katanya agak memelas.

"No, aku ingin ber- hey!!"

Seungcheol menarik Wonwoo, membawanya ke parkiran. Mengabaikan segala gerutuan dan penolakan Wonwoo. Sedikit memaksanya untuk masuk kedalam mobil. Wonwoo tidak bisa mengelak lagi begitu Seungcheol melajukan mobilnya, membawanya entah kemana.

••••

Ternyata Seungcheol membawa Wonwoo ke Starbucks. Wajah manis Wonwoo tertekuk, sungguh ia tidak suka penculikan ini. Gagal sudah rencana berendamnya, lagipula ada apa Seungcheol membawanya tiba-tiba. Dia kira pemuda tampan dengan bulu mata cantik itu telah menyerah padanya sejak kejadian bulan lalu.

"Emm..., Bagaimana kabarmu?"

Kedua alis Wonwoo terangkat, terlalu jengkel.

"Serius? Kau menculikku kesini hanya untuk menanyakan kabar?"

Seungcheol meringis mendengar jawaban sarkas Wonwoo. Ia berdehem sekali, kini memasang wajah serius. Menatap Wonwoo yang sedang menyeruput frappucino yoghurt.

"Bisa temani aku, sekarang?"

Wonwoo mendongak, menjawab seadanya. "Sekarang aku membatasi pekerjaan. Jadi maaf, aku tidak bisa menerima tawaranmu."

"Kau sungguhan menjadi kekasih Kim Mingyu? Apa itu artinya aku tidak bisa menyewamu lagi?"

Wonwoo mengangguk acuh tak acuh.

"Maaf, semoga kau mengerti." Padahal dikepalanya terngiang-ngiang acara berendamnya yang tertunda.

"Akan kuberikan apapun yang kau mau, aku janji ini yang terakhir kali, jika perlu kau bisa menguras hartaku. Untuk terakhir kalinya, please?"

Wonwoo sedikit tergiur oleh tawaran Seungcheol. Sebelum menjawab ia menimang dan menulis pesan singkat pada Mingyu. Dan ketika ia mendapat balasan, Wonwoo tersenyum senang menatap Seungcheol.

"Tidak lebih dari jam empat sore."

"Deal!"

"Deal!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AKRASIA | Meanie✔️Where stories live. Discover now