KING AND QUEEN

13.5K 925 17
                                    

Derap langkah kaki bersahutan sepanjang koridor dengan tiang-tiang besar yang berdiri kokoh. Lima orang pria mengenakan jas hitam melangkah pasti melewati pintu besar bergapura dengan tulisan aksara kuno diatasnya. Mereka memasuki Geunjeongjeon, aula tahta raja, ruangan terbesar dalam istana. Terdapat meja-meja berkaki pendek kosong di kanan dan kiri mereka. Bagian tengan merupakan jalan untuk menghadap sebuah panggung kecil yang lebih tinggi, dilengkapi dengan beberapa anak tangga untuk mencapai kursi dan meja terbesar diatasnya. Kursi merah megah dengan ukiran burung phoniex berwarna emas pada sandaran lengkap dengan meja berukir yang sesuai -tak kalah megahnya-.

"hormat kami Yang Mulia Raja" suara mereka menggema dalam ruang. Semua membungkuk, memberi hormat patuh pada seseorang berjas yang duduk di atas kursi besar tersebut.

Pria dengan surai dan mata hitam gelap, berperawakan tegas menganggukan kepala, menerima hormat.

"Bagaimana? Apakah semua berjalan sesuai dengan rencana?"

"semua berjalan sesuai dengan rencana" pemimpin kelompok tersebut dan satu yang lainnya menyerahkan map berisi laporan. "rakya menerima kebijakan anda dengan baik, Yang Mulia"

Dengan senyum tipis dibibirnya "sebagai Raja, aku memang harus mengambil keputusan yang baik untuk kehidupan rakyatku, bukan?" sibuk membolakbalikan lembaran-lembaran kertas ditangannya.

"baiklah, sepertinya ini sudah selesai" Raja menutup mapnya.

"Permaisuri telah tiba" suara tegas penjaga pintu mengalihkan perhatian. Kelompok pria secara teratur menepikan diri dan membungkukan badan.

Kemudian, seorang pria tampan -atau lebih pantas disebut cantik- memasuki ruangan menghadap Raja, diiringi beberapa pria berjas sebagai pengawal dan wanita berpakaian tradisional sebagai dayang. Mereka ada dalam dua barisan mengikuti pria berkemeja flora dan fauna tersebut.

"hormat saya, Yang Mulia" Pria itu membungkukkan badan, diikuti para pengikutnya. "ada hal yang ingin saya bicarakan dengan Yang Mulia" lanjutnya.

"Kalau begitu kami mohon undur diri, Yang Mulia" pemimpin sekelompok pria berjas, semua kembali membungkuk pada Raja dan Permaisuri. Lalu melangkah mundur meninggalkan ruangan.

" tunggu.." sang Raja "sekertaris Dong, datanglah ke Gangnyeongjeon malam ini" titahnya, dengan sekali anggukan pemimpin kelompok pun patuh dan benar-benar meninggalkan aula.

Sedangkan pria cantik itu, " tinggalkan kami berdua" perintahnya kepada para pengikutnya, dengan menundukan kepala pengawal dan dayang berjalan mundur pergi meninggalkan ruangan disertai tertutupnya pintu.

"apa yang kau inginkan, sayang?" Raja itu turun dari singgasana, mendekati Permaisurinya.

Helaan nafas panjang terdengar "Raja Jeon Seunghyun, apa kau lupa tentang putra kita?" ucapnya sedikit kesal "Maksudku, perjodohannya"

"tentu saja tidak Permaisuriku, Jeon Jiyong" sang Raja dengan senyum hangat mengusap surai pasangannya. "seperti yang kau lihat tadi, aku telah meminta sekertaris Dong untuk datang malam ini. Kita akan membahasnya nanti"

"apa yang kau rencanakan?" penuh selidik

"tentu saja seperti yang seharusnya, mencari jodoh putra kita" diakhiri dengan kecupan ringan pada kening Permaisuri,

"mana tangan mu?" lanjutnya mengenadahkan tangan.

Disambut dengan tangan Permaisuri yang kini bertumpukan, saling mengenggam.

"sepertinya berjalan-jalan dengan mu di sore hari tidak masalah" mereka berjalan keluar ruangan berdampingan.

"apa pekerjaan mu sudah selesai?" Jiyong, mendapat gelengan kepala sebagai jawaban. Dengan segera Jiyong melepaskan tautan mereka "selesaikan dulu pekerjaanmu, Yang Mulia" lanjutnya main-main, dengan sikap sempurna, membungkuk dan berjalan menjauh.

Seunghyun berdecak lalu menarik lengan Jiyong kembali "kau yang mengganggu ku tadi, jadi sore ini aku milikmu. Apa kau tidak merindukan Rajamu?" kecupan kilat mendarat di bibir Jiyong.

Dengan rona merah yang muncul seketika "yak! Ka-kalau ada yang melihat bagaimana?" suaranya melemah, Jiyong melirik sekeliling. Tanpa peduli Seunghyun kembali menautkan jari jemari mereka, melanjutkan perjalanan sore di istana.

.

.

.

.......................................................... ## TO BE CONTINUE ## ......................................................

Geunjeongjeon, atau ruang tahta raja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Geunjeongjeon, atau ruang tahta raja.

Sebuah aula dimana didalamnya terdapat singgasana sang Raja

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

hei...hei...hei....!!

i'm come back para readers~

apa kabar kalian semuaaaaa?~

untuk kali ini, bee mau tanya ke kalian semua? ada yang tau drama 'Princess hours'?

drama lama, sekitar tahun 2006. Bee suka sekali dengan drama itu, sampe koleksi komiknya.

yup yup yup.. ini ff terispirasi dari sana. Sebenernya cuma status dan inti masalahnya aja. Untuk yang lainya sepertinya akan jauh berbeda. 

CROWN PRINCE(SS) [KOOKV]Where stories live. Discover now