8. Batu-Gunting-Kertas

1.8K 259 61
                                    

"Aku bosan," keluh Hinata.

"Oh ya?"

Hinata menatap sebal pada laki-laki yang tengah duduk di sampingnya, dia mendengus, mencoba mendapatkan perhatian Sasuke yang sibuk memainkan ponselnya.

"Sasuke." Jemarinya terangkat, mencubit pelan pipi Sasuke.

"Hentikan."

"Ufhhh, aku bosan ...."

"Salahmu, sudah kubilang jangan mengikutiku," balas Sasuke tidak peduli.

Benar juga, harusnya tadi Hinata tak mengikutinya. Salahkan rasa penasarannya pada pemuda pendiam yang belakangan ini sudah menjadi temannya, Sasuke dan segala aktivitasnya yang membosankan, dia ini benar-benar harus diajari cara bersenang-senang.

"Jangan mengacuhkanku begitu!"

"Haruskah aku peduli?"

"Bagaimana kalau kita melakukan sebuah permainan?" ajak Hinata.

Tak ada jawaban dari Sasuke, hanya gemercik air danau belakang sekolah yang terdengar.

"Ayolah!"

Sasuke menatap Hinata malas, dia mengalah dan segera memasukan ponselnya ke dalam saku celana.

"Baiklah, permainan apa?" tanya Sasuke kemudian.

"Apa ya, aku juga tidak tahu. Ada ide?"

Sasuke menghela napas kasar, gadis ini yang mengajaknya bermain tapi dia sendiri yang harus memikirkan permainannya.

"Suit, jika kau kalah aku akan memukul kepalamu," usul Sasuke asal, yang tak disangka disambut anggukan kepala oleh Hinata.

"Tapi kalau aku menang, aku akan menciummu ya!" balas Hinata bersemangat, kedua mata Sasuke membola, apa-apaan?!

Gadis ini menantangnya, lihat saja Sasuke akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengalahkan Hinata dan memukul kepala gadis itu dengan sangat keras.

.

.

.

Hening.

Hinata memasang wajah kagetnya, Sasuke sendiri berkedip beberapa kali untuk memastikan penglihatannya tidak salah. Sial, dia memandang Hinata yang juga memandangnya. Tak lama, mereka kembali melihat bentuk tangan mereka.

Sasuke membentuk gunting.

Hinata membentuk batu.

Setelah beberapa kali Sasuke menang lalu memukul kepala gadis itu, yang kesebelas ini ternyata memihak Hinata. Jadi, gadis itu harus menciumnya.

"T-tidak, pasti salah. Ayo ulangi!"

Bukan, bukan Sasuke. Itu tadi Hinata, dia terlihat pucat dan tidak terima. Padahal dialah yang menantang Sasuke sebelumnya.

"Kau yang menantang, kau yang menang, itulah kenyataannya."

"A-aku, aku ...."

Tsun to Dere (End)Where stories live. Discover now