"Temukan kedua anakku sebelum matahari terbenam! Jika kalian tidak menemukannya nyawa kalian yang akan menjadi taruhannya!" Desis Jaehyun berbahaya, matanya menatap nyalang kedepan.

"PERGI SEKARANG!" Teriaknya.

Bodyguard itu membungkukkan badannya sopan sebelum berlari pergi meninggalkan ruangan presdir Jung itu. Jaehyun menghela nafasnya pelan, ia berjalan pelan kesudut ruangan dan membuka sebuah pintu yang menampilkan ruangan luas dengan ranjang di dalamnya.

Langkah kakinya terasa berat ketika mendekati Taeyong yang tengah pingsan. Taeyong tidak mampu menahan kesedihannya dan ketakutannya karena kedua malaikatnya hilang dari pandangannya.

"Aku akan membawa kedua berandalan kita padamu Baby. Aku berjanji." Bisiknya, ia mencium kening Taeyong lembut sebelum berjalan keluar ruangan itu dan menutup pintu bercat coklat itu pelan.

Taeyong membuka matanya perlahan, ia mendengar apa yang Jaehyun ucapkan dan ia berharap jika lelaki itu mampu menempati janjinya.

Drrttt....Drrrtttt

Getaran ponsel terdengar begitu keras di dalam ruangan itu, Taeyong mengernyit pelan saat tidak menemukan ponselnya pada meja nakas di samping ranjangnya, dengan terburu ia membuka dan melemparkan bantal serta selimut yang berada di sampingnya, ia mengambil ponsel yang terus berdering itu ketika melihat ponselnya tergeletak di bawah selimut.

Ia mengernyitkan saat melihat nomor asing yang meghubunginya, dengan tergesa ia menekan tombol hijau pada layar datar itu.

"Yeo..."

"Mommm... hikksss.... Mommmyyy...."

Pekikan kencang yang memotong ucapannya membuat Taeyong bergetar, air matanya menetes kembali tanpa bisa ia tahan lagi.

"Jeno? David? Ini Mommy,, Daddy akan menyelamatkan kalian Baby's" Ujar Taeyong cepat, dengan tangan yang bergetar ia mulai mengotak atik ponselnya untuk merekam setiap pembicaraannya kini.

"Tidak semudah itu Lee Taeyong-shi."

"SIAPA KAU! KUMOHON KEMBALIKAN ANAK-ANAKKU!!" Pekik Taeyong kencang ia berdiri dari ranjang dan berlari keluar untuk menemui sang suami, tapi nihil, ia tidak menemukan sang suami di ruang kerjanya.

"Inilah akibatnya jika kau merebut Jaehyun dari adikku."

PIP

"Hallo? Hallo! HALLO! Hikss.." Pekik Taeyong putus asa, tubuhnya terjatuh kelantai dengan tangisan yang semakin lama semakin keras. Dengan tangan yang bergetar hebat ia mencoba menghubungi Jaehyun, beberapa kali tangannya tergelincir ketika menekan tombol-tombol yang berada di layar datar ponselnya.

Taeyong menggigit kuat bibirnya untuk menahan isakannya, tangannya sibuk meremas karpet berbulu di bawahnya.

"Baby?"

"Hikksss... Hyung... kembali... Hikss... mereka menghubungiku... hikss... Hyung." Pekik Taeyong kacau, ia bahkan menutup mulutnya kencang untuk menahan getaran bibirnya yang semakin menjadi saat Jaehyun mengangkat panggilannya.

"Tenanglah, aku akan kembali sekarang."

Taeyong menjatuhkan ponselnya ketika mendengarkan jawaban dari Jaehyun, ia bahkan tidak memperdulikan jika Jaehyun masih berada di sambungan itu atau tidak. Ia terlalu kalut dan takut! Saat ini ia sangat membutuhkan Jaehyun di sampingnya, membutuhkan ayah dari kedua anaknya sekaligus pria yang di cintainya.


 Ia terlalu kalut dan takut! Saat ini ia sangat membutuhkan Jaehyun di sampingnya, membutuhkan ayah dari kedua anaknya sekaligus pria yang di cintainya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JUNG'S WIFE ✔Where stories live. Discover now