Chapter Two - Virgin

79.5K 2.2K 63
                                    

Setibanya di rumah, aku langsung berganti baju dan mandi sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah, aku langsung berganti baju dan mandi sore. Setelah itu aku makan beberapa camilan sambil menonton beberapa film Netfix dan berlanjut dengan membaca beberapa novel di aplikasi Wattpad.

Ya beginilah kegiatanku sehari-hari. Sangat membosankan. Kadang Celina main ke rumah dan membuat hidupku lebih bermanfaat. Tidak hanya makan dan tidur saja

Di tengah aktivitasku, tiba-tiba ponselku yang berada di atas nakas bergetar, menandakan adanya telepon yang masuk. Untuk itu aku segera meraihnya.

Ternyata Ibu menelepon. Mungkin beliau hanya ingin menanyakan kabarku, setelah itu teleponnya ditutup. Aku sudah biasa menerima telepon seperti itu dari Ibu.

"Hai, Darla. Bagaimana kabarmu, Sayang?" tanya Ibu di seberang sana.

Sudah kuduga kalau beliau akan menanyakan kabarku terlebih dulu. Apakah semua ibu seperti itu?

"Aku baik baik saja, Ibu. Bagaimana liburannya?"

"Ibu baik-baik saja. Di sini sangat menyenangkan. Liburan musim panas tahun depan, Ibu akan mengajakmu kemari."

"Iya, Bu. Aku tunggu kepulangan Ibu."

"Lusa Ibu sudah pulang. Jangan lupa kunci rumah sebelum tidur. Jangan pernah bawa teman laki-laki masuk ke dalam rumah!"

"Aku sudah paham, Ibu. Mungkin nanti Celina main ke rumah. Apa boleh?"

"Celina perempuan, kan?"

Dari namanya saja sudah seperti nama perempuan. Mengapa Ibu masih bertanya dia perempuan atau bukan?!

"Celina perempuan, Ibu, dia sudah pernah main ke rumah kok."

"Oh Celina yang itu! Oke, dia gadis baik. Ibu matikan teleponnya, ya. Banyak teman-teman Ibu yang sudah menunggu."

"Iy⸺" Belum sempat aku menjawab, Ibu sudah memutuskan sambungan telepon. Ibu memang begitu.

Seharusnya aku bersyukur, walaupun hanya ibu tiri, tapi beliau sangat baik kepadaku. Beliau menganggapku sebagai anaknya kandungnya; membiayai sekolahku, dan memenuhi kebutuhanku.

Setelah teleponan dengan Ibu, aku melanjutkan menonton film dengan camilan cheetos kesukaan ku. Film series yang kutonton kali ini berjudul Sex Education. Satu season terdiri dari delapan episode.

Ini akan menjadi salah satu film akhir pekanku. Setelah film porno tentunya. Aku memang agak kecanduan dengan film biru itu. Tapi aku tidak pernah menunjukkannya kepada siapa pun, kecuali Celina.

Sweet Psycholove [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang