Chapter One - Bra

83.1K 2.6K 82
                                    

Jangan lupa untuk Vote dan Komentar ya.

Jangan lupa untuk Vote dan Komentar ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak terasa akhir pekan sudah tiba. Setiap malam Minggu, teman-teman sekelasku selalu mengadakan pesta di rumah secara bergiliran. Dan malam ini adalah giliranku.

Tentu saja aku menolaknya. Aku tidak pernah ikut dalam pesta tersebut, tetapi mereka menginginkan agar pestanya diselenggarakan di rumahku.

Membayangkan nama pestanya saja sudah membuatku pusing. Pasti akan ada alkohol, ganja, dan tentu seks. Tidak! Bagaimana kalau ibuku marah besar? Rumahnya pasti akan sangat berantakan.

Beberapa hari ke depan, ibuku pergi liburan bersama teman sekantornya. Itu artinya, aku tinggal di rumah sendirian. Walaupun aku di rumah sendiri, aku tidak akan mau rumahku menjadi tempat pesta. Aku sangat benci pesta.

Semua teman-temanku berdiri di depan mejaku tepat setelah bel pulang sekolah berbunyi. Aku seperti dicegah untuk pulang sebelum mengizinkan adanya pesta di rumahku.

"Bisakah kalian minggir? Aku ingin pulang," ucapku dengan jengah.

"Ayolah, Nerd, pesta akan sangat mengasyikkan!" bujuk salah satu temanku yang bernama Cleo.

Cleo penyuka pesta. Dia bisa pergi ke pesta lima kali dalam seminggu. Alkohol adalah kesukaannya. Setiap berangkat sekolah, aku sering mencium bau alkohol dari tubuhnya. Dan itu sangat menjijikkan.

"Tidak! Ibuku akan sangat marah jika ada pesta di rumah. Lagi pula aku tidak pernah ikut pesta kalian. Sudah ya, aku ingin pulang," ucapku sambil menjinjing tas sekolahku.

"Dasar gadis culun! Kolot! Tidak tau namanya berpesta! Pantas saja kau tidak punya teman!" teriak Cleo lalu ditimpali oleh teman-temanku yang lain.

Sudah dibilang, aku tidak peduli dengan semua omong kosong dan ejekan teman-temanku. Tugasku di sekolah hanya belajar, selebihnya aku di rumah saja. Jarang keluar rumah, tipikal anak rumahan.

Dari kejauhan aku melihat Celina⸺temanku. Dia memang berbeda kelas denganku. Aku kelas biologi, sedangkan dia kelas geografi.

Celina berjalan ke arahku. Dia memeluk tubuhku seakan kami tidak bertemu setelah sekian lama. Aku membalas pelukannya. Walaupun temanku hanya satu, tapi Celina adalah yang terbaik.

"Bagaimana dengan pelajarannya?" tanya Celina.

Kami mengobrol sambil berjalan menuju tempat parkir yang titidak jauh dari kelasku.

"Aku baru mempelajari tentang reproduksi. Dan itu menjadi pelajaran yang aku sukai," jawabku dengan antusias.

"Tidak hanya kau yang suka pelajaran reproduksi. Semua siswa meyukainya. Ya kau tau, berbau tentang seks." Celina berkata sambil mengeluarkan permen dari saku seragam kemudian memberikan salah satu permennya kepadaku.

Sweet Psycholove [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now