(Putri Harmony)

Sepanjang waktu, Putri Harmony dan Pangeran Silas di sini--di atas sofa, berbaring, saling berpelukan tanpa kata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepanjang waktu, Putri Harmony dan Pangeran Silas di sini--di atas sofa, berbaring, saling berpelukan tanpa kata. Putri Harmony merasakan kehangatan bersandar pada dada bidang Pangeran Silas dengan tangan pria itu yang tak berhenti mengusap-usap lembut rambutnya.

Mereka tidak bercinta ataupun sehabis bercinta.

Pangeran Silas menciumnya di dapur, membuatnya terbuai oleh ciuman Sang Pangeran sampai-sampai ia tak mampu berdiri jika pinggangnya tidak dipegang kuat oleh tangan Pangeran Silas. Namun hanya sebatas itu. . . Pangeran Silas melepaskan ciuman mereka. Pria itu berdiri menatapnya dengan sama panas sepertinya dan berkata, "Aku tidak akan mengecohkan pilihanmu dengan hal seperti ini, Harmony."

Dan kemudian mereka berakhir di sini seperti ini.

"Silas." Putri Harmony pada akhirnya memilih untuk memecahkan keheningan lebih dulu setelah cukup lama mereka hanya diam seperti ini.

"Ssst." Pangeran Silas yang matanya terpejam membalas. "Aku tidak ingin mendengar pertanyaan apapun lagi, Harmony. Aku tahu kau pasti akan bertanya. Kau sudah banyak bertanya hari ini," tambahnya, membuka matanya.

"Tapi aku ingin bertanya, Silas," protes Putri Harmony.

"Alright." Pangeran Silas menyingkirkan kepala Putri Harmony pelan, bangkit untuk duduk diikuti oleh Putri Harmony. "Kau hanya punya satu pertanyaan lagi. Kau sudah mengajukan dua hari ini. Aku hanya memberi tiga," tegasnya.

"Apa Magnus memberi tahumu alasan meninggalkanku di atas altar?" tanya Putri Harmony.

"Pertanyaan bagus, babe." Pangeran Silas tersenyum miring. "Sayang sekali, kau salah orang. Jika aku tahu, aku tidak akan memberitahukannya padamu. Bersabarlah. Tinggal sebentar lagi. Tanyakan itu pada kekasihmu," ucapnya dingin.

Pangeran Silas lalu berjalan ke arah bar, mengambil salah satu koleksi botol anggur. Ia menuangkan anggur merahnya ke dalam gelas anggur yang juga merupakan koleksinya.

"Silas, aku tidak ingin bertemu Magnus."

Ucapan tiba-tiba Putri Harmony yang membuat Pangeran Silas menghentikan tegakan anggurnya. Pangeran bersetelan hitam itu terdiam sejenak, menatap tajam Putri Harmony sebelum dirinya membalas, "Telat." Pangeran Silas melirik arlojinya. "Dia akan sampai sebentar lagi."

"Kenapa kau membiarkanku bertemu Magnus?" tanya Putri Harmony lagi.

"Dan kenapa kau tidak mau bertemu Magnus?" Pangeran Silas justru balik bertanya dengan sinis. "Bukankah itu impianmu sejak dulu--Magnus kembali? Apa kau takut dengan perasaanmu, princess? Kau takut meragukan perasaanmu padaku, Hm?"

Ketidakmampuan Putri Harmony menjawab membuat Pangeran Silas lagi-lagi perlu tersenyum miring. Pria itu meletakkan gelas anggurnya, kembali duduk di sebelah Putri Harmony.

The Secrets of Prince Silas (WealthBridge Kingdom Series #1) - New Version Where stories live. Discover now