Scarla Cathlyn Vienessa gadis berparas cantik, susah pindah hati, dan memiliki sifat humoris. Yang baru saja patah hati karena seorang Alvierro Calvin Flarea yang notabe-nya adalah seorang MANTAN PACAR-nya memiliki pacar baru, padahal ia sendiri yan...
Mendapatkan kamu kembali? Aku tak menyangka jika itu terjadi. Proses Move On ku gagal, aku mengakuinya. Dan sekarang aku percaya, jika sepasang Mantan yang berpisah dapat kembali bersatu. Melengkapi tulang rusuk. Melengkapi separuh raga yang sunyi. Mendominasi hati yang sepi. Terima kasih Alvierro Calvin Flarea, kamu membuat ku percaya akan takdir dan kisah cinta.
Cathlyn Pov.
Setelah menuliskan sajak kata yang terlintas oleh pikirku, aku menaruh kertasnya pada kotak berwarna biru bersama dengan surat surat Calvin yang ia tuliskan untukku dulu.
Lalu aku tersenyum pada cermin yang menampilkan paras ku yang cantik dengan polesan make up yang menawan. Tolong, jangan katakan ini sombong, ini Fakta, percayalah.
Hari ini, hari ini aku sangat bahagia. Sudah lama aku menunggu hari ini datang, akhirnya semuanya terwujud dan nyata. Hari pernikahan ku telah tiba.
"Cath, ijab kabul nya udah selesai. Sekarang kamu temui tamu," kata Tante Arina, eh salah, maksudnya Mama Arina.
Aku mengangguk senang. Kemudian Mama Arina menuntunku untuk turun ke luar, menemui para tamu dengan memakai gaun putih yang cukup panjang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jujur saja, aku sedikit tak nyaman memakainya. Sangat kesusahan berjalan, belum lagi saat menuruni tangga. Kulihat Calvin saat ini menatap ku dengan intens. Pria yang sudah berstatus suamiku itu seakan terpesona oleh kecantikan ku. Sedangkan Calvin sendiri memakai tuxedo putih yang menawan, terlihat gagah dan berkharisma.
"Sayang, lihat kamu gini doang aku panas dingin loh," bisik Calvin di telinga ku saat aku sudah berada di sampingnya.
"Jangan mesum Calvin!" Peringat ku.
Aku melihat ke sekeliling yang nampak sangat indah, dekorasinya membuat aku jatuh cinta. Dari kemarin aku memang hanya di suruh berdiam diri di kamar, tak boleh keluar, apalagi menemui Calvin, itu sangat membosankan! Makanya aku baru saja melihat dekorasi yang di urus oleh Mama Arina dan Mama kania. Kedua ibu sosialita yang sedikit rempong itu yang mengurus semua tentang pernikahan ku dengan Calvin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Indah bukan? Elegan dengan warna purple yang mendominasi. Untuk masalah warna, itu adalah permintaanku. Alasannya saat aku masih berada di Amerika, aku memiliki teman seorang Wedding organizer yang sering sekali memakai warna ungu atau purple dalam projectnya. Di situ aku sangat kagum dengan karyanya sekaligus warna ungu.
"Selamat ya Cath," kata Rara dengan bayi laki laki di gendongnya. Sahabat ku yang satu itu memang sudah melahirkan tiga bulan yang lalu, bayinya sangat lucu.
"Makasih ya Ra udah dateng," balasku.
"Bro nanti malem lo melepas perjaka, selamat ya Bro," kata Aldo setengah berbisik pada Calvin. Aku hanya bisa menggelengkan kepala, sudah sangat hafal dengan kemesuman Aldo.
"Nanti malem mau berapa ronde yang?"
Aku mendelik tajam pada Calvin saat bertanya dengan tanpa malu, sungguh kenapa cowok itu jadi ikutan mesum?
Ku dengar Aldo tertawa mendengar perkataan Calvin. "Sono lo pergi! Ngerusak pikiran suci Calvin aja lo!" sengit ku pada Aldo.
"Idih suci apaan, tiap hari ikutan nonton anuh di bilang suci," ujar Aldo.
Aku mencubit pinggang Calvin dengan level tinggi membuat suamiku itu meringis. "Nggak kok yang. Bohong lo Do," simpul Calvin pada Aldo.
"Pa, jangan buat keributan ah," ucap Rara yang sedikit kesal dengan Aldo.
"Cathlyn!!" Heboh Feni yang langsung memeluk.
Aku tersenyum saat Feni melepaskan pelukannya. "Lo katanya hamil? Kok perutnya nggak bentuk sih?" tanya ku keheranan. Feni memang sudah menikah lima bulan yang lalu, tentu saja dengan Damian.
"Baru tiga bulan Cath, masak udah mau bulet aja."
"Penantian lo nggak sia sia Vin," kata Damian pada suamiku.
Kulihat dari arah kiri terdapat Dania yang menggerutu tak jelas pada Dion. Sebenarnya, pernikahan mereka harusnya sudah terlaksana bulan lalu. Akan tetapi karena waktu itu Dion mengalami kecelakaan yang menyebabkan pengunduran pernikahan mereka menjadi minggu depan. Tapi tenang saja, sahabat cowok ku yang satu itu strong sekarang sudah sehat. Dan, bisa aku pastikan Dania menggerutu karena pernikahannya yang tertunda, jika aku simpulkan Dania terlihat kebelet kawih, eh! maksudnya nikah.
"Hai Yon," sapaku pada Dion.
"Selamat ya Cath. Semoga langgeng deh pokoknya," balas Dion yang tak menghiraukan Dania beserta celotehannya.
"Cathlyn! Selamat ya, baru beberapa bulan pulang ke Jakarta udah nikah aja lo," kata Ijal yang entah sejak kapan berada di dekatku bersama pacarnya. Sepupuku yang satu itu memang baru saja menemukan cintanya.
"Makasih Ijal," balasku.
Tiba tiba Calvin merapatkan tubuhnya padaku, entah karena apa akupun tak tau.
"Cathlyn! Lama nggak ketemu, udah nikah aja lo," kata Bang Fito yang menghampiriku bersama Kak Citra istrinya dan anak laki lakinya yang aku perkirakan berumur tiga tahunan.
"Makasih Bang, makasih Kak," balasku.
"Ishh...Dion! Kamu dengerin aku nggak sih?" kesal Dania yang mungkin sudah lelah karena tak dihiraukan oleh Dion
Karena kekesalan Dania yang sedikit berteriak, membuat bayi Rara menangis, mungkin karena kaget. "Gue boleh gendong nggak Ra?" kataku yang sudah sangat gemas dengan putra Rara.
"Boleh dong." Kemudian Rara memberikan bayinya padaku. Aku mencoba menggendongnya dan entah apa alasannya, bayi Rara berhenti menangis dan terlelap tidur.
"Kamu udah pantes yang jadi Ibu. Ah, nggak sabar deh buat nya," celetuk Calvin yang membuat semuanya tertawa.
"Sepuluh ronde Vin, langsung jadi," timpal Aldo yang semakin membuat tawa yang lain lebih keras.
Meskipun sedikit jengkel dengan kemesuman Aldo dan Calvin, tapi aku senang sekaligus bahagia. Peristiwa dan rintangan yang menimpa kisahku bersama Calvin akhirnya berakhir happy ending.