30. SADIS

2.3K 75 12
                                    

30
Tidak seorangpun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu yang
SEMPURNA
Tapi setiap orang berhak diberi banyak
KESEMPATAN
untuk melakukan perbaikin diri ke arah yang
BENAR

-DEA-

🌼🌼🌼

pagi pagi sekali Aras harus berangkat ke
bandara agar tidak ketinggalan pesawat. Namun sebelum Aras pamit kepada Via, Aras memberikan sebuah kalung dengan kepada Via

"Sayang kamu pake ini yaa"

"Tumben kamu ngasih aku kalung kan aku gaa lagi ulang tahun"

"Udah kamu pake aja anggap aja ini hadiah  dari aku heheh" ucap Aras nyengir sambil memakaikan kalung itu ke leher Via

Sebenarnya kalung itu dilengkapi dengan GPS Agar Aras mengetahui kemanapun Via pergi dan Aras mudah memantaunya apabila terjadi apa apa dengan istrinya ini

Karena jujur dari dalam hati Aras iya berat ingin meninggalkan istrinya ini karena ada rasa khawatir yang berlebihan di dalam diri Aras oleh sebab itu Aras memberikan kalung yang dilengkapi GPS ini agar Aras bisa memantaunya namun Aras tak ingin Via tau agar Via merasa nyaman.

"Yaudah sayang Aku berangkat dulu yaa kamu baik baik dirumag dan jangan lupa minum susunya yaaa "

"iyaaa siapp boss" jawab Via kemudian Aras mengecup kening Via agak lama dan beralih ke perut Via
"Hey jagoan papa, Kalian baik baik didalam perut Mama yaaa,  kalian jangan nakal, jangan lupa jagainn mama selagi Papa gak ada di sini" Setelah itu Aras mencium perut buncit Via dan langsung memeluk Via

Ternyata Via sudah menangis didalam pelukan Aras,  "kamu jangan nangis dong aku jadi berat ninggalin kamu ni"

"Aku cuma sedih Rass" ucap Via yang semakin mempererat pelukannya pada Aras se akan akan Via tak ingin lepas dari Aras

"Maluu ih ada mama sama papa tuu " Via langsung melepas pelukannya dan menghapus sisa air matanya

"Maa, Paa Aras pamit yaaa, Aras titip Via kalau ada apa apa jangan lupa kabarin Aras langsung yaa Maa, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam" jawab mereka bersamaan

☀☀☀☀

"Maaa Via mau jalan jalan sore dulu yaa suntuk soalnya dikamar" Ucap Via yang menemui mertuanya dia  dapur

"Mama temanin kamu yaa, mama takut kamu kenapa kenapa."

"Gak usah Maa Via cuma deket deket sini kok gak lamaa"

"Bener cuma deket deket sini aja? 

"Iyaaa Maa yaudah Via pergi dulu yaa Assalamualaikum" Via langsung meyalami mertuanya dan langsung melenggang pergi

Sebenarnya ada rasa tak enak membiarkan menantunya ini pergi sendiri namun mamanya Aras membuang pikiran buruknya jauh jauh dan berusaha berpikiran positif saja

Di sisi lain Dian sudah memata matai Rumah Aras sedari kemarin.
Dan kini saatnya Dian melancarkan aksinya
Dian menyuruh orang suruhannya menculik Via.

"Kalian lakukan sekarang" Ucap Dian dari kepada seseorang yang badanya begitu besar dan tegap

Dengan perlahan disaat jalan sepi dan sudah dipastikan tidak ada yang melihat sekeliling orang itu langsung membekap mulut Via hingga Via tak sadarkan diri. Kemudian membawa Via agak jauh dari rumahnya ke sebuah rumah yang nampaknya masih layak huni

Not an Ordinary Love ✔ (REVISI]Where stories live. Discover now