15

819 123 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.


Mark menatap lekat-lekat note berisi angka 1 dan 0. Ia sudah tau lengkapnya isi note tersebut. Ya, D9ED dan dipojok kanan hanya ada satu huruf, yaitu J. Sesuai tebakan sepertinya itu adalah inisial seseorang.

Beruntung malam ini dan tiga hari berikutnya Tuan Lee tidak sedang dirumah. Karenanya keenam teman Mark dapat menginap malam ini.

Mark yang sedang tiduran sontak mendudukkan dirinya ketika Jihoon mengatakan, "DIED"

"What?" Mark bertanya kembali untuk memastikan.

"DIED. Itu kata yang tertulis di note" jawab Jihoon penuh keyakinan.

Alis Mark bertaut, begitu pula dengan lima lainnya yang sedari tadi hanya menonton televisi. "Eh?" Mark menatap Jihoon.

"You know it"

"I adalah huruf ke sembilan. Bener kan Hoon?" Mark memastikan dan dibalas Jihoon anggukan. Seketika Mark merinding.

"Jadi nih orang pengen Mark mati gitu?" Tanya Yeri yang sedari tadi berusaha mencerna percakapan Mark dan Jihoon.

"Sebagian besar begitu" jawab Jihoon. "Tapi-"

Woojin menyela, "Gila! Siapa sih yang tega pengen bunuh orang receh kek lo Mark?" Woojin mengacak rambutnya, "Serem anjir!"

"Iya! Kan Mark anak baik-baik, tega banget sumpah! Apa ini cuma lelucon?" Yeri menambahkan.

Seketika kepala Yeri dijitak Woojin, ia meringis "Jangan bego ah! Mana ada lelucon yang bikin Mark masuk rumah sakit?!"

"Sakit! Iya ish, gue kan cuma nanya" Yeri hanya balas menatap sinis Woojin. "Eh, berarti ini udah masuk kasus percobaan pembunuhan kan? Bisa dilaporin ini!"

"Tumben pinter" Woojin langsung diam setelah ditatap sinis lagi. "Tapi bener loh, laporin lah"

"Nggak segampang itu," Sohye yang dari tadi diam menimpali, "Buktinya nggak cukup kuat"

Woojin dan Yeri terdiam. Benar juga kata Sohye. Buktinya hanya note ini, polisi akan menyangka sebuah lelucon.

"Ada cara lain nggak? Apa kek gitu? Bilang ke orang tua Mark? Mereka kan tahu anaknya diracuni. Apa cari orang dengan nama keluarga J?" Tanya Yeri sedikit gemas karena yang lain hanya diam. "Kalian kok diam aja sih? Ini bahaya loh! Jihoon! Mina! Lucas! Mark!"

"Gue nunggu mereka cerita" Jihoon menunjuk Mina, Lucas dan Mark. "Nggak mungkin niat bunuh kalau nggak ada alasan yang jelas kan?"

Ketiga yang ditunjuk Jihoon saling tatap. "Kalian tau sesuatu?" Tanya Sohye. "Apa.. kalian tidak mempercayai kami?"

Kalimat Sohye ini membuat Mina, Lucas dan Mark menatapnya, "Eh? Bukan.."

Satu diantara mereka terkejut, kalimat yang diucapkan Sohye mengingatkannya akan masa lalu.

'Lo nggak percaya gue?'

'Nggak!'

"Gue kira kita udah jadi sahabat" celetuk Yeri dengan air wajah sendu.

"Nggak gitu Yer.." ucap Mina, ia melirik Mark yang terlihat berpikir.

"Kita nggak ada niat buruk loh, benar-benar ingin membantu"

"Yer.."

"Jin, apa gue belum jadi sahabat yang baik ya?"

"Nggak Yer.."

"Hoon, gue keliatan jahat?"

"Yeri.."

Seven Hunters | 99L✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang