07

1.1K 149 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.

🙄

"Ikat tangan dan kakinya! Jangan lupa bungkam mulut nya!"

"Siap!"

Tuuut. Lelaki berbaju hitam menutup panggillan telefon. Ia segera melaksanakan apa yang sudah diperintahkan.

"Tolong!"

"DIAM!!"

"To-"

BRAK!

🙄





Kini mereka berkumpul di rumah Woojin yang memang tak jauh dari sekolah. Mereka masih membicarakan gudang sekolah.

"Apa yang lo liat Jin?" Mark langsung bertanya. Woojin menjelaskan apa yang ia alami di gudang. Se detail nya.

"Kamu serius dengar suara orang?" Tanya Sohye terkejut. Woojin mengangguk.

"Kenapa nggak ada yang sadar sih, kalau ada yang aneh sama gudang itu?" Kini Yeri menopang dagunya dengan wajah kesalnya.

"Gue udah nanya ke orang kantin. Mereka bilang suara-suara kayak gitu biasa aja," balas Mina.

Sohye menyahuti, "Itu kan dulu, tapi tiga tahun belakangan ini nggak lagi kan?"

Mina tersentak mendengar perkataan Sohye. "Kok lo tauu??" Sohye cuma angkat tangannya yang lagi megang kalkulator.

Mark tepuk tangan, "Gila lo Hye! Peramal banget!"

"Suaranya kayak cewek bukan?" Tanya Yeri lagi. Woojin balas mengangguk. "REALLY? YUQI BUKAN SIH?"

"YUQI?" Sahut semua  bingung. "Kok Yuqi?"

"Iya, tadi gue liat bayangan kepala gitu, rambutnya curly. Kan yang punya model rambut begitu cuma Yuqi, dan lagi terakhir kali orang tuanya melihat Yuqi ketika ia berangkat ke sekolah," Yeri melajutkan. "Ah nggak usah di pikirin, palingan gue salah liat"

"Kita harus cari tau," kata Jihoon serius. "Kemungkinan benar apa yang diucapkan Yeri. Pihak sekolah nggak ada yang perduli. Dan lagi Yuqi belum di temukan, jadi,"

"Kita coba selidiki?" Tanya Mark antusias yang dibalas anggukan Jihoon. "Gue sih setuju!"

"Jangan Mark!" Lucas berseru keras. "Nanti lo kenapa-napa gimana?"

Woojin geli sendiri mendengar perkataan Lucas, "Lo udah kayak cewek Mark njir!"

"Apaan sih Cas," sahut Mark.

"Sebagai best friend gue kan khawatir,"

"Iya, gue juga khawatir-eh?" Mina mengutuk dirinya, kenapa kata yang harusnya diucapkan di dalam hati malah kedengeran orang lain. "Khawatir kalau nanti kita semua Kenapa-napa! Kita coba lapor polisi aja!"

Sohye menyahuti, "Tapi kita kan belum ada bukti," mendengar nya Mina langsung terduduk lemas.

Woojin mengusap wajah frustasi, "Gila! Kasus kali ini rumit banget," terang saja, sejak dulu tujuh sekawan ini sudah biasa memecahkan suatu kasus, namun kasus yang satu ini memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi. Bisa dilihat dari bukti-bukti yang belum ada, dan lagi orang-orang di sekolah yang percaya pada cerita lama. Rumit.

Seven Hunters | 99L✔Where stories live. Discover now