7

17 3 0
                                    

Jangan buat keputusan jika masih sepenuhnya ragu.
Karena tanpa kau sadari.
Bila keputusanmu salah,kau bisa menyakiti semua pihak.

Setelah mencari Dirga keliling koridor aku menemukannya berjalan arah ke rooftop sambil menyupal kedua telinganya dengan headset.

Bahkan saat itu aku tidak sadar sudah mengulum senyumku karena menemukanmu.

Aku diam diam mengikutinya sampai rooftop. Saat ia duduk bersandar di tembok,akupun ikut duduk disebelahnya.
Dia terlonjak kaget melihatku duduk disebelahnya.
Untuk beberapa saat mata kami saling mengunci.

Tatapan itu berhasil membuat jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
Dan saat itu aku tidak sadar bahwa aku mulai menyukaimu,juga.

   "Ekhemm.." Dirga berdehem menyadarkanku.

   "Maaf soal tadi. Gua gak tau kalo ternyata Anna bukan siapa siapa lo. Dan semua murid SMA Angkasa taunya Anna mantan lo." Ucapku mengalihkan pandangan.

Dirga mengangguk dan menyenderkan kepalanya di bahuku.
Aku kaget ingin melepaskan diri,tapi suara Dirga menyuruhku tetap begini.

   "Sebentar." Ucapnya membuatku diam. "Gua butuh lo." Sambungnya membuatku membeku.

Gua.butuh.lo.
Aku Gak salah dengar nih? Atau telingaku bermasalah? Atau jangan jangan.. SETAN PENUNGGU ROOFTOP BERBISIK!

Lama posisi kami saling sandar menyandar membuatku perlahan tertidur.
Saat aku mulai memasuki alam tidur aku merasakan keningku dicium oleh seseorang yang ternyata adalah kamu,Dirga.

Dan saat itu aku merasa kau menciumku di kening,tapi mungkin aku terlalu berharap.
Ternyata itu benar dan bukan hanya harapan.

  "Gua cari lo keliling ternyata lagi kasmaran." Ucap Rama duduk disebelah Marsha.

  "Maaf,gua keceplosan bilang kayak gitu." Sambungnya membuat Dirga menoleh ke arahnya.

  "Hmm.." Gumam Dirga membuat Rama bernafas lega, setidaknya mereka tidak menjadi canggung.

  "Gimana?" Tanya Dirga membuat Rama menyerengitkan dahi tidak mengerti.

  "Apa yang gimana?" Ucap Rama membuat Dirga menolehkan muka ke arah lain.

  "Keluarga lo." Ungkap Dirga yang dibalas helaan nafas panjang dari Rama.

  "Nanti sore kita gua ke rumah lo." Ucapnya lalu meninggalkan Dirga dan Marsha. Membiarkan keduanya menghabiskan waktu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Goresan LukaWhere stories live. Discover now