14. Aku Dan Kamu

2.1K 181 20
                                    

Pagi-pagi udah dapet Morning Kiss dari Istri, uhhh.. senangnya hati gue.

Yang jomblo di larang iri yaa...

Gue nggak terlalu ambil pusing kenapa Ve tiba-tiba kayak gini. Gue nikmatin banget momen-momen berdua sama dia.

"Wangi.." ujarnya waktu gue selesai mandi.

"Bentar dong Princees, Aku kan belom pakek baju nih.." Ve memeluk gue dari belakang, sedangkan tubuh gue masih terlilit oleh handuk doang.

"Kenapa?  Aku udah pernah lihat semua tubuh kamu." Pipi gue merah mengingat waktu dimana gue dan Ve sama-sama telanjang bulat kemarin.

"Ihh, jangan ingetin itu dong sayang. Aku malu tau."

"Kamu juga bisa malu ternyata."

"Udah ah, Aku mau pakek baju dulu."  Gue segera beranjak namun tangan Ve menahan gue.

"No! Aku suka kamu begini." Aduhh Vee.. lo nggak tau apa gimana keadaan jantung gue sekarang.

Dia membalikan tubuh gue hingga menghadap wajahnya yang cantik itu.

Tuhan, terimakasih sudah memberikan hadiah terindah dalam hidup gue. Walaupun memang hubungan ini tidak seharusnya terjadi, karena kita sama-sama perempuan.

Sreett!

Tangan Ve membuka handuk yang menutupi tubuh gue.

"Kecil." Ve terkekeh geli, pandangan tertuju pada kedua bukit kembar gue. Sontak tangan gue menutupi area itu..

Arrghh! Malunya minta ampun..

"Ve!"

"Tapi, Aku suka kok." Oohh.. gue butuh oksigen sekarang. Ve tersenyum sangat cantik, jarang dia tersenyum seperti ini.. gue merasa manusia paling beruntung bisa milikin dia.

"Berhenti bikin aku malu Princess.."

"Kamu kalau lagi malu lucu."

"Kamu juga kalau lagi senyum cantik Ve." Puji gue tulus ke dia.

Lagi, dia tersenyum. Kali ini senyumnya berbeda. Gue nggak tau apa maksud dari senyuman itu.

Cupp

Bibir manis Ve menempel di bibir gue, cukup lama. Ve memaksa membuka mulut gue dengan lidahnya, dan gue sambut dengan senang hati.

Lidah kita saling menyatu, mengeluarkan hasrat yang ingin lebih.

Setelah sekian menit kita berciuman, saling mengulum dan menyalurkan rasa sayang, Ve menyudahi ciuman kami.

Dia mendorong gue sampai jatuh terlentang di atas kasur.

Ve tersenyum kembali, senyum yang membuat gue ngeri ngeliatnya.

"Aku mau kamu Sayang." Dia menindihi tubuh gue, kembali mencium dan melumat bibir gue. Nggak berhenti sampai disitu, kini bibirnya yang manis itu berpindah di leher mulus milik gue.

Membuat gue benar-benar merasakan sensasi yang sangat enak.

"Aahhh..." Lolos sudah pertahanan gue waktu lidah Ve menyapu daerah bukit kembar gue.

Tangannya mengelus perut gue, tangannya halus dan membuat darah gue berdesir.

"Ve, Ahhh.." kini desahan itu nggak mampu lagi gue tahan waktu tangan Ve berada di antara selakangan gue.

Ve menatap gue sambil tersenyum. Lalu kembali mencium gue sangat lembut.

Tangan Ve di tarik, gue merasa kecewa, gue ingin lebih..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang