Bagian 1 - Princess

5.4K 428 19
                                    


Budayakan vote Dulu sebelum baca! 

Happy Reading! 👓📱

°°°°

Kinal Pov

Gue menggeliat sa'at merasakan sesuatu menyentuh kulit gue yang putih dan bersih. Gue enggan membuka mata meskipun seseorang mencoba ngusik ketenangan gue.

Gue Kinal. Gadis yang ga bisa bangun pagi, ga suka di ganggu waktu lagi tidur. Jika kalian pikir gue gadis pemalas, kalian Benar.

Bagi gue, tidur adalah kehidupan gue yang sesungguhnya. Gue bakal ngamuk pada siapapun yang udah ganggu gue, Siapapun. Oke! Ga perduli Jeje, Nabilah, ataupun Beby.

Well.. kita lihat kali ini siapa yang bakal kena amukan dari gue. Jangan salahin gue! Karena dia sendiri yang bangunin singa tertidur.

Dengan enggan gue membuka mata. Tatapan gue bertemu dengan tatapan dia yang menusuk. Gue berusaha bangun lalu duduk di tepi kasur.

Glek! Rasanya buat nelen air liur aja susah.

Oke, gue cabut kata-kata gue barusan yang bakal marah kepada siapapun yang berani ganggu gue. Kalau sama orang di depan gue ini? Gue nyerah! Gue ga akan bisa ngelawan.

"Awww... Daddy, sakit." Telinga gue di jewer sama dia. Gilak! Gue ini bukan bocah lagi, tapi Daddy masih aja memperlakukan gue kayak bocah.

Perkenalkan, dia adalah Viando Cellio. Seorang Pria tampan, mapan, CEO dari perusaha'an Aihara, umur 26tahun, masih Single dan dia, Bokap Gue.

Reall.. gue ga ngada-ngada, dia bokap gue. Orang selama ini gue puja-puja, dia pahlawan di hidup gue. Kalian pasti berkir-pikir kenapa Daddy  dengan umurnya yang masih 26tahun udah punya pentol korek'an kayak gua?!

Yes! Ada sesuatu kejanganggalan memang. Dan itu cukup menjadi rahasia keluarga kita.

"Udah dua minggu di Indonesia, bukan daftar sekolah malah kelayapan nggak jelas." Gue menghela legah karena jeweran di telinga gue udah kelepas. Btw Baswey.. gue baru aja pindah dari Jepang, sekarang mau menetap di Indonesia. Seneng sih! .. dan soal ucapan Daddy kalau gue kelayapan, itu ga bener. Gue cuma nginep di rumah Jeje, karena bosan di rumah yang guedeh tapi isinya kosong mlompong!

"Come On Daddy, inikah sambutan darimu selama dua tahun kita ga ketemu?" Gue tinggal di Jepang hanya tiga tahun untuk menempuh sekolah SMP kelas 1,2 dan tiga. Gue tinggal sendiri.... Sendiri! Karena Daddy, tinggal di Jerman. Lebih tepatnya, dia mengurus cabang perusaha'annya disana. Kalau kangen? Gue cuma bisa natap wajahnya yang tampan itu lewat layar ponsel.

"Kalau aja kamu ga sedikit bandel, mungkin Daddy akan memberi pelukan... Engg— mungkin lebih dari sebuah pelukan." Gue terkekeh, satu hal yang gue suka dari Daddy, senakal apapun gue, dia ga pernah marah sama gue, mungkin cuma ngomel dan berujung telinga gue yang merah gara-gara jewerannya. Tidak masalah, se'enggaknya selama hidup gue, dia ga pernah sekalipun ngebentak gue.

"Apa? Daddy mau kasih hadiah Aku, Mobil terbaru? Apartemen? Atau Massion mungkin.."

"Mobil masih Daddy pertimbangkan. Kalau Apartemen? Daddy menolak keras! Kamu punya rumah.. Daddy yakin kamu juga merindukan Mamimu." Obrolan yang sensitief buat gue.

Love Me?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang