13. Kinal Cinta Ve

1.4K 158 10
                                    

Kinal mengerjapkan mata sa'at cahaya matahari masuk melalui sela cendela kamarnya.

Dahi Kinal berkerut sa'at merasakan beban di atas perutnya, ternyata itu sebuah tangan yang memeluknya.

Kinal menoleh ke sebelahnya, terdapat wajah seorang yang teramat Kinal cintai sedang tertidur damai.

Seketika Kinal terkejut mendapati Ve lah yang berada di sebelahnya, memeluknya sa'at tertidur. Namun Kinal heran, bukankah kemarin Shania mengatakan bahwa Ve menginap di rumahnya.

Ah, bodo amat soal itu. Kinal memutar tubunya yang kini menghadap wajah Veranda. Kinal tersenyum lalu mengulurkan tangannya menyentuh pipi gembul milik Ve.

"Astagah!" Kinal terperanjat sa'at mengingat bahwa hari ini mereka akan mulai bersekolah lagi.

"Ve, bangun.. hari ini kita sekolah."

Ve hanya menggeliat kecil, tidak ada tanda-tanda Ve membuka matanya.

"Ve, bangun dong!" Tidak ada sautan.

"Sayangnya Kinal, bangun dong!" Kinal menggerak'an tubuh Ve berharap dia bangun.

Bruk!

Ve menarik tubuh Kinal sehingga kembali ke posisi tidur lagi.

Degh! Degh! Degh!

Jantung Kinal berdetak tidak menentu sa'at wajah mereka berdekatan, dan tangan Ve kembali memeluk tubuh Kinal.

"Ve!"

"Sstt! Diem!" Gumam Ve namun matanya tetap terpejam.

"Kita bisa telat Ve, kalau aku aja sih gapapa di hukum, tapi aku nggak mau sampai kamu di hukum juga."

"Princess!"

Cupp!

Sebuah ciuman mendarat di bibir Kinal, membuat dunia Kinal seketika berhenti. Kinal meraba bibirnya tidak parcaya.

Apa Ve baru aja nyium gue? Oh god! Bibir gue udah nggak perawan lagi.

Kinal menelan ludahnya susah payah sa'at mata itu terbuka, menatap Kinal dengan tatapan marah.

"Udah Aku bilang diem, Aku ngantuk, bolos sekali nggak akan bikin kita bodoh, toh itu juga sekolah punya kamu."  Setelah mengatakan itu, Ve menenggelamkan wajahnya pada dada  Kinal, lalu terpejam melanjutkan tidurnya.

Jangan di tanya bagaimana perasaan Kinal,  tentu saja dia teramat sangat senang.. entah! Kinal tidak tau apa yng terjadi kepada Ve, tapi Kinal berharap akan terus seperti ini, bisa memeluk Ve, bermanja-manja dengan Ve. Dan kinal berdo'a semoga ini tidak akan berakhir.

Kinal mencium dahi Veranda dengan penuh cinta, Lalu berbisik "Kinal Cinta Ve"

Setelah itu Kinal ikut memejamkan mata, mempererat pelukannya seolah tidak mau Veranda pergi.

Tanpa Kinal sadari dalam pelukannya Veranda tersenyum.

-

Sa'at semua remaja seumurannya sedang berada di sekolah, menuntut ilmu. Kedua insan atau bisa di sebut pengantin baru ini malah bermalas-malasan dengan tidur dalam posisi yang masih sama.

Jam 1 siang Kinal terbangun karena merasa lapar, tersadar sesuatu Kinal cepat membuka matanya.

Ia menghela nafas legah, ternyata semua itu bukan mimpi.

Ve menciumnya, memeluknya, itu nyata.

Kinal tak henti-hentinya tersenyum. Semua rasa cintanya terbalas. Ingin rasanya ia berteriak mengatakan kepada dunia bahwa sekarang ia merasa sangat Bahagia.

Dengan perlahan Kinal menurunkan tangan Ve dari perutnya. Terpaksa! Karena sa'at ini Kinal membutuhkan makan. Dan sang istri tercinta pasti lapar juga. Ia akan membuatkan makanan spesial untuk Princessnya, namun sebelum berjalan ke dapur, Kinal mencium lagi dahi Veranda.

"I Love You Princess."

-

"Kamu ngapain?" Suara serak khas orang bangun tidur membuat Kinal menoleh dari aktifitasnya.

"Kamu lapar kan? Duduk." Kinal menarik kursi mempersilahkan Ve duduk, Kinal memperlakukan Ve selayaknya ratu.

Ve menurut kata Kinal lalu duduk di kursi yang di siapkan oleh Kinal.

"Kamu masak?" Kinal mengangguk tak tertinggal senyum di bibirnya itu.

"Masak apa?" Kinal meletakan dua piring nasi goreng di meja makan, untuknya dan untuk sang istri tercinta.

"Maaf ya cuma bisa masakin kamu nasi goreng, soalnya belom belanja, pembantu juga belum dateng, padahal kemarin katanya mereka bakal datang kesini sekarang."

"Aku yang nyuruh mereka nggak dateng." Ujar Ve sambil mengambil sesuap nasi goreng buatan Kinal.

"Kenapa?"

"Nggakpapa, Aku cuma nggak mau mereka ganggu waktu kita berdua." Meskipun Ve mengucapkan dengan nada datar, itu sudah mampu membuat pipi Kinal panas, merah.

"Kamu nggak makan?"

Mendadak Kinal menjadi gugup "Ma.. Makan kok." 

Kinal menyuapkan nasi goreng kemulutnya dengan cepat, membuat Ve terkekeh melihatnya.

Lucu..batin Veranda.

"Habis ini kamu mandi gih.."

"Kenapa? Emang mau kemana?"

"Nggak kemana-mana sih, hari ini aku cuma mau di rumah sama kamu. Males keluar. Aku nyuruh kamu mandi karena kamu bau!" Kinal dengan sigap mengendus tubuhnya, namun ia tidak mencium aroma bau apapun dari tubuhnya.

"Beneran aku bau?"

Ve tersenyum "nggak sayang, Aku nggak mau aja punya istri jorok. Dari kemarin kamu belom mandi loh.." Kinal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan.

"Emang kamu udah mandi?" Tanya Kinal mengernyit.

"Udah."

"Kok Aku nggak tau sih?!"

"Gimana mau tau, kamu aja dari kemarin tidur terus kayak kebo!"

"Hehe."

"Ve?"

"Hm."

"Kamu udah bisa nerima perjodohan ini? Udah bisa nerima aku?" Tanya Kinal serius.

Ve berhenti aktifitas makannya lalu menatap Kinal dengan serius juga.

"Aku nggak mau bahas ini sekarang, kenapa nggak kita nikmati aja dulu, biar semua berjalan dengan seiringnya waktu." Kinal menarik nafasnya lalu membuang dengan pelan. Jujur, Kinal tidak puas dengan jawaban Ve, tapi apa salahnya untuk sekarang ia menikmati kebahagiaan bersama Veranda.

Kinal tersenyum lalu menggenggam tangan Veranda. "Makasih ya.."

•••

Pengantin baru mah bebas yak?! 😅😅

Bonus lagi nih, 😊😊 ..
Tangkhyu sekali lagi buat semuanya yang masih dukung gw.

Yang ngasih gw semangat, yang nungguin FF ini..

Love dari Andi cakep buat kalian♥️♥️♥️

Love Me?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang