Bagian 8 - Rindu itu Dilan, Kalau Kangen itu Aku

1.7K 252 14
                                    

Kinal Pov.

Sudah satu bulan gue nggak ketemu sama Ve, ya! Satu bulan sudah gue ada di Kanada tepatnya di sebuah pulau Kaulbach, sebuah kota pesisir di Nova Scotia yang berada tepat di teluk mahone. Gue tinggal disini bersama Jane,  adik mbak Arin.

Satu bulan ga liat wajahnya, satu bulan ga denger suaranya itu bikin gue kesiksa banget. Waktu gue kabur, gue ga sempet ketemu Ve atau sekedar berpamitan. Karena anak buah nenek udah ngubek-ngubek sekolahan gue cuma buat nyari gue, ternyata nenek sungguh-sungguh dengan ancamannya itu.

Gue udah ga bisa lagi nahan rindu ini, hari ini, gue harus ngehubungi dia, meskipun cuma mendengar suaranya aja, setidaknya ridu gue terobati.

Gue menekan nomor Ve yang udah ga ada di kontak telepon gue, karena gue sekarang ganti hp, hp gue yang lama mereka buang di Indonesia beserta kartu teleponnya. Alasannya, biar orang suruhan nenek ga bisa ngelacak dimana keberadaan gue. Nah, untung aja otak gue nggak terlalu bodoh, gue masih apal dengan jelas digit per digit nomor telepon Ve.

Terdengar nada sambung, semoga saja Princess gue nggak sibuk dengan kegiatannya.

"Hallo?" Gue tersenyum lebar waktu denger suaranya yang gue rindukan.

"Kamu apa kabar? Aku rindu, eh ga jadi deng, rindu kan punya-nya Dilan. Kalau gitu Aku kangen aja sama kamu."

"Anda siapa?" Tanya dia dengan nada yang sok galak. Eh, emang galak sih dianya. Haha. Tapi gue tetep cinta dong!

"Ihh, jahat banget kamu Princess.. masa' nggak ngenalin suara ku"

"Kinal?" Seulas senyum dari bibir gue, iya Ve. Ini gue, Kinal.. cewek yang tergila-gila sama lo. Cewek sinting yang ngejar-ngejar lo.

"Ciee, yang tau siapa Aku.. makin cinta deh sama kamu."

"Lo dimana?" Tanyanya, gue merasa ada nada khawatir disana. Apa Ve khawatir sama gue? Apa Ve peduli sama gue? Rasanya itu nggak mungkin. Tapi, semoga saja itu benar.

"Aku di—"

Prakk....

Hp gue terpental dengan cukup keras ke lantai karena Jane tiba-tiba datang ngerebut hp gue lalu membantingnya.

"Eh.. lo Gila ya!" Bentak gue kesal. Dia nggak tau apa kalau gue lagi kangen-kangen'an sama Ve, main asal banting aja. Dia pikir beli hp juga nggak pakek duit?

"Iya gue gila! Tapi lebih gila'an lo.. udah gue bilang berapa kali, jangan pernah lo telfonan sama orang Indonesia."

"Gue cuma pengen denger suaranya aja Jane, nggak lebih. Gue kangen sama dia, gue kesiksa jauh dari dia." Jelas gue. Jane menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Nal, lo disini itu buat ngumpet. Iya, gue ngerti perasa'an lo, tapi plis hargain usaha gue dan kakak. Kita dengan susah payah ngumpetin lo dari mereka, dan dengan bodohnya lo malah membuka jalan agar mereka bisa nemuin lo." Gue menunduk, gue merasa bersalah. Seharusnya gue nggak egois, seharusnya gue nurut, mereka semua udah susah payah bantu gue, gue selalu merepoti mereka.

"Maaf, gue salah."

Gue mendengar hela'an nafas lolos lagi dari Jean. "Sorry, gue nggak maksud buat bentak lo. Tapi, ini juga demi kebaikan lo Nal." Gue ngerti... Tapi, sampai kapan gue sembunyi kayak gini?

"Gapapa Jane, lo nggak sepenuhnya salah kok."

"oke.. ikut gue keluar yuk?"

"Kemana?"

"Jalan-jalan aja, dari pada lo galau di mari. Sekalian nyari handphone baru buat lo."

Gue mengangguk mengetujui, dari pada gue bengong gatau mau ngapain di apartemen milik Jane, mending keluar aja, shopping! Udah lama gue nggak belanja.. otak gue juga butuh refreshing.

***

Sedangkan di tempat lain sepasang Kakak beradik sedang mengalami pertikaian kecil. Mereka adalah Thata dan Vian.

"Jaga si anak bodoh itu aja kamu nggak bisa?" Bentak Thata yang tak lain adalah Mami Kinal.

"Maafin Vian Kak."

"Seharusnya dulu kamu setuju dengan ide Kakak buat gugurin kandungan. Sekarang kamu lihat? Dia cuma bisa bikin repot aja." Vian menggelengkan kepalanya tak habis fikir dengan jalan pikiran kakaknya itu. Begitu benci'kah Thata dengan Kinal?

"Jelas aku nggak menyetuji perbuatan nista itu kak. Kinal gatau apa-apa, dia juga nggak seharusnya jadi korban."

"Apa menurutmu membiarkan dia hidup juga suatu keputusan yang benar?"

"Tentu saja."

"Kamu salah Vian. Kinal tidak akan pernah bahagia selama dia masih hidup."

"Aku akan membuatnya bahagia, meskipun tanpa Maminya sekalipun." Balas Vian sengit.

"Apa maksudmu berbicara seperti itu sama kakak?"

"Kalau kakak memang sudah benar-benar tidak menganggap Kinal sebagai anak kakak. Biarkan Aku mengangkat Kinal sebagai anakku Kak."

"Tidak! Itu tidak akan terjadi."

"Kenapa tidak? Aku yang sudah membesarkan dia sejak kecil. Dan Kakak juga sudah membuangnya bukan? Jadi, aku bisa mengubah hak asuh Kinal kepadaku."

"Kakak bilang tidak ya tidak! Jangan pernah membantah kakak.." bentak Thata di atas batas kesabarannya.

Bukannya takut di bentak oleh aang Kakak, Vian malah menarik sudut bibirnya membentuk lengkungan sedikit menyeringai.

"Untuk yang terakhir kalinya Vian katakan kepada Kakak, berperilakulah seperti seorang Ibu, jika tidak.. Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku." Setelah mengucapkan itu, Vian meninggalkan Thata yang hanya termenung menatap punggung kepergian Vian.

***

Seorang gadis cantik memiliki kaki yang jenjang berdiri di dekat jendela. Ia menyunggingkan senyumnya karena sudah berhasil menemukan orang yang ia cari selama satu bulan ini..

Ia menyewa detektif untuk mencari orang itu, awalnya tidak ada hasil apapun, namun ia tidak menyerah.. ia terus mencari tau keberada'annya. Hingga tiba hari ini, ia akan bertemu dengan orang yang selama ini ia cari. Orang yang berhasil membuatnya uring-uringan bahkan sekarang ia terlihat seperti mayat hidup.

Ia menempelkan ponsel miliknya di dekat telinga untuk menghubungi seseorang.

"Siapkan tiket pesawat untuk penerbangan ke Kanada besok pagi, serta siapkan semua keperluan saya disana." Perintahnya sa'at panggilan itu sudah terhubung, di sebrang sana orang suruhannya hanya mengangguk menuruti semua perintah bossnya.

***-***

A/N : Hallo gaes!! Masih ada yang inget sama gue? Masih ada yang inget ama cerita ini? 😁😁

Sorry karena lama ga update, di karenakan gw udah di sibukan dengan kerja. 🙏🙏

Gue bener-bener minta ma'af ya! Semoga kalian ga bosen, apalagi kesel sama authornya yang keren ini 😉

And, Thanks! Buat kalian yang udah setiia nunggu gw update.😍😘

Gue harap vote kalian ga berkurang ya... Gara-gara gw updatenya lama. 




Love Me?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang