"Bang, gue takut kejadian dulu keulang," kata Midam. 

"Iya, mana bang Seungwoo jarang dateng ke tongkrongan, sekalinya dateng diajak balapan," kata Yohan.

"Kita liat dulu aja," kata Hangyul.

Untuk saat ini Wooseok memimpin sedikit didepan Seungwoo, namun saat dibagian tikungan, Seungwoo berhasil menyusul Wooseok. 

"Udah masuk lap 1, dan ini final lap ya bang," kata Seokhwa yang dibalas dengan anggukkan Hangyul. 

Wooseok berhasil memimpin lagi namun saat 700 meter dari garis finish, Seungwoo menyusul hingga akhirnya Seungwoo memenangkan pertandingan.

"WUHUUU BANG SEUNGWOO MENANG," kata Yohan.

"Woy gila keren banget bang Seungwoo, padahal tadi gue liat Wooseok pake boosternya dia," kata Yuvin yang sudah memarkirkan motornya.

"Pusing gue," kata Seungwoo

"Eh eh bang, duduk dulu," kata Yohan.

"Wah fix masuk angin," kata Yuvin,

"Ngelawak," jawab Midam. 

Wooseok turun dari motornya dan menghampiri Seungwoo.

"Lain kali gue bakalan menang," kata Wooseok.

"I'll wait," kata Seungwoo. Akhirnya Wooseok dan yang lainnya pergi dari sirkuit menyisakan anak PDX. 

"Lo kenapa sih tiba-tiba diajak balapan sama Wooseok?" kata Midam.

"Dia kesel gue deket sama Ara," 

"DEMI APA BANG LO DEKET SAMA CURUT GUE?" kata Yuvin.

"Enak aja ade gue dikatain curut," kata Hangyul. "Gue sempet buka hapenya Ara. Dia emang ngechat Ara mulu, tapi gapernah dijawab," 

"Jual mahal anjay si Ara," kata Yohan. "Tapi dia dapet line Ara darimana? Bukannya Ara jarang mau ngasih linenya ke orang lain?" 

"Gatau, makanya Ara sekalinya jawab chat Wooseok niat ga niat," jawab Hangyul.

"Tapi pas gue nanya boleh minta line dia ke Dongpyo apa engga, dia langsung jawab boleh," kata Seungwoo.

"Kayaknya curut gue udah jatuh cinta sama lo dah," kata Yuvin.

"Bokap lo gimana Woo? Masih sering ngabarin?" tanya Midam.

"Engga. Nyokap tiri gue yang setiap hari nanyain kabar gue," kata Seungwoo. "Dia padahal ngingetin gue buat ga balapan lagi tadi sore," 

"Durhaka lo bang," kata Yohan.

"Gapapa, toh mamanya Dongpyo ngijinin gue," kata Seungwoo. "Pindah café aja yuk? gue yang traktir," 

"Asik," kata Midam

"Gue suka yang kaya gini," kata Hangyul.

Akhirnya mereka semua beranjak dan pergi ke café terdekat dari sirkuit.

--------------

"Bunda?" 

"Iya Ra? Sini masuk," Ara memasuki kamar bundanya yang sedang menonton acara di TV.

"Bun, Ara boleh cerita ga?" Ara naik ke tempat tidur bundanya.

"Boleh dong. Eh kaget bunda liat Ara pake masker. Tentang ka Seungwoo ya pasti?" kata bunda dan dibalas dengan anggukan oleh Ara.

"Ara bingung bun, sebenernya ka Seungwoo tuh punya perasaan ga ya sama Ara. Ara takut cuman Ara yang punya perasaan sama ka Seungwoo," Bunda mendengarkan Ara sambil sesekali mengusap kepala anaknya itu.

"Emang ka Seungwoo ngapain Ara sih sampe Ara galau gini?" tanya Bunda.

"Ya gitu Bun. Ara diajak ke makam mamanya ka Seungwoo bun, padahal kata Dongpyo dia gapernah mau ngajak orang lain ke makam mamanya. Ga salah kan bun kalo Ara merasa di spesialin sama ka Seungwoo?" 

"Engga kok. Bunda juga kalo digituin sama ayah pasti merasa spesial," jawab Bunda.

"Tapi dari 3 hari berturut-turut ka Seungwoo bilang mau chat Ara, tapi sampe sekarang ga ngechat. Tadi doang nelfon, itupun karna mau ngomong sama kaka," 

"Ara, rasa suka atau sayang itu gaperlu ditunjukan dengan chat atau telfonan. Kalau ka Seungwoo udah memperlakukan Ara dengan baik, menurut bunda itu ka Seungwoo udah menunjukan kalau dia sayang sama Ara," ucap Bunda.

"Gitu ya bun? Aduh Ara baru kali ini suka sama cowo sampe galau," Bunda hanya tertawa melihat kelakuan anaknya itu. 

"Oh iya bun, besok Ara berangkat bareng ka Seungwoo," kata Ara.

"Kalau gitu besok bunda buatin bekel buat Ara sama ka Seungwoo ya?" tanya bunda.

"Iya bun. Kaka kayaknya udah pulang deh bun. Ada suara pintu. Coba Ara cek dulu ya," 

"Iya, kalau udah suruh kesini ya, kita ngobrol bertiga," 

Akhirnya Ara keluar dari kamar bunda dan turun ke lantai bawah untuk melihat ke ruang tengah. 

"Kaka?" Ara sedikit teriak.

"Iya, udah pulang," balas Hangyul.

"ASSALAMUALAIKUM SEYENG," ucap Yuvin dan Yohan.

"WOY KOK ADA LO BERDUA? ANJAYYYY," Ara langsung lari dan memeluk kedua kaka sepupunya itu. 

"AWAS INI MASKER KENA JAKET GUE CURUT," kata Yuvin

"Iya nih, nemenin yang mau ngapel calon," ucap Yohan.Tiba-tiba Seungwoo muncul dari balik tembok ruang tengah. 

"ASTAGFIRULLAH BUNDAAA, ARA JELEK BANGET INI," semuanya langsung tertawa melihat Ara yang berlari ke kamar mandi untuk mencuci maskernya. 

"Ada-ada aja. Sini masuk," mereka pun duduk diruang tengah menunggu Ara yang sedang mencuci maskernya. Tak lama Ara keluar membawa handuknya.

"Ka kenapa sih seneng banget kesini? Padahal tadi sore baru kesini," tanya Ara.

"Diusir nih? Yaudah yuk Vin, Han, kita cabut," kata Seungwoo.

"Ih engga gitu! Kan gue kaget baru diomongin tiba-tiba ada orangnya, eh keceplosan," 

"Dih caur diomongin bang," kata Yuvin. 

"He mulut lo lambe banget," Ara melempar bantal ke muka Yuvin dan membuat Yuvin tertawa.

"Sebagai permintaan maaf karna ga ngechat lo," Seungwoo memberikan kantong plastik yang berisi snack dan hiasan rambut kecil. 

"Nih juga janji gue tadi," Hangyul juga memberikan sebungkus cemilan untuk Ara. "Seneng dah lo dikasih gituan. Biasanya langsung loncat-loncat kaya anak kecil," kata Hangyul.

"Hehe, makasih ya ka Seungwoo, padahal gaperlu," kata Ara. 

"Yaudah sini buat gue ama Yuvin aja," jawab Yohan.

"Enak aja lo! Dah ah byebye semua, makasih yaa ka Seungwoo, Ara happy" Ara berlari kecil menuju kamarnya sambil membawa bingkisan yang diberikan oleh Seungwoo. 

"Gitu tuh kalo udah dapet cemilan. Anak kecilnya keluar, mana ga makasih sama gue lagi," kata Hangyul.

"Gemes banget bang ya allah, pengen cepet-cepet gue nikahin," jawab Seungwoo.

"Gue hajar lo," kata Yohan, Yuvin, dan Hangyul bersamaan. 

"Hehe,"

Unpredictable Love | Han Seungwoo pdx101Where stories live. Discover now