#9

3K 263 44
                                    

happy reading~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

happy reading~

jangan lupa voment (semakin sering vote, semakin sering up) '...'

KALAU VOTE DAMAGE (keseluruhan) TEMBUS 1K, AKU BAKALAN UPDATE DALAM WAKTU DEKAT!

Hal yang menimpa Jennie membuat Kai uring uringan nyaris gila, bahkan ia sempat menarik kerah Yuta karena menganggap si Jepang itu sangat lamban  dalam membuat Jennienya sadar. Yuta hanya bisa diam dan meresapi setiap makian anak dari majikan ayahnya itu tanpa berani melawan ataupun membantah. Bisa-bisa pria didepannya ini memenggal kepalanya dengan pisau buah apabila ia berani mengeluarkan sepatah kata. Tentu saja pria berkebangsaan Jepang tulen itu tetap memanjatkan doa di dalam hati  agar gadis asing  yang dibawa oleh si iblis hitam ini cepat siuman.

Kai merasa separuh dirinya terluka hebat menyaksikan bagaimana darah mengucur dari pelipis dan kedua lutut Jennie saat ia berusaha membawa tubuh ringkih itu pergi dari tempat pembuangan sampah. Alih-alih membawa Jennie ke rumah sakit , si Kim laki-laki dengan seluruh rasa panic dan ketakutan yang mendominasi  malah membawa gadisnya kesini—sebuah apartment mewah di kawasan Gangnam, tentunya bukan sembarangan orang yang bisa tinggal disini. Kau perlu lahir kembali dan meminta Tuhan agar membuatmu terlahir di keluarga konglomerat nan kaya. Bukan tanpa alasan pria itu membawanya kesana, membawa Jennie ke rumah sakit sama dengan cari mati, melihat bagaimana acak-acakannya gadis itu. Bisa-bisa Kai dituduh macam-macam nantinya.

Awalnya pria itu hanya bisa bungkam seribu bahasa menyaksikan bagaimana Yuta membersihkan luka gadisnya, melihat bagaimana anak dari Tuan Nakamoto itu sesekali mengeluarkan kerikil kecil yang menyelinap mengotori luka Jennie. Hingga selama 30 menit berlalu gadis itu tidak bereaksi, barulah emosi Kai memuncak dan serapahannya tak terelakan.

Dengan kakinya yang sudah lemas, pria berkulit kecoklatan itu bangkit dari sofa. Kaki telanjangnya menapaki lantai marmer yang dingin menuju ranjang dimana sang gadis terbaring berbalut perban dibeberapa bagian tubuhnya.

Sesaat setelah mendudukan bokongnya dan bersandar di kepala ranjang, dengan hati hatinya ia menempatkan kepala sang gadis di pahanya. Hati pria itu meringis menyadari tak hanya luka yang didapatkan gadis mungil itu, lebam yang membiru juga mewarnai bagaimana keadaan gadisnya yang jauh dari kata baik.

Melihat siratan jelas bagaimana sang tuan muda memiliki perasaan khusus melalui sorot matanya, Yuta hanya bisa bergeming.. Tanpa mau peduli, tanpa mau tau apa yang ada dibenak tuannya, apalagi berkomentar tentang salah ataupun benar. Toh bukan haknya, apalagi dia tak pantas.

"Kau pasti bertanya-tanya dia siapa kan?" merasa pertanyaan itu ditujukan untuk dirinya, Yuta mengalihkan atensi dari stetoskop ke sepasang mata yang menatapnya datar.

"Tidak sama sekali tuan, bukan hakku untuk lancang memikirkan itu"

Kai terkekeh, menyugar helaian rambutnya yang mulai memanjang ke belakang. Setelahnya bergantian membelai lembut surai legam jennie yang masih tetap belum tersadar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 10, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DAMAGE [cst: JenKai]Where stories live. Discover now