#3

3.3K 260 8
                                    

Happy reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
.
.
.
.
Seoul masih belum tidur, padahal ini sudah jam 10 malam. Masih banyak orang berlalu lalang, melanjutkan aktivitas mereka. Dengan pakaian berlapis, dan tangan yang senantiasa di dalam kantong, tampaknya mereka sudah siap untuk menembus udara dingin yang menusuk kulit.

Jennie telah menyelesaikam shiftnya hari ini, gadis itu menghembuskan nafasnya pelan, membuat karbondioksida yang ia keluarkan bertemu dengan dinginnya udara malam Kota Seoul, sehingga memunculkan asap putih yang sangat kentara. Jennie mengunci pintu cafe, sebagai simbol ia telah mengakhiri tugasnya hari ini. Ia berlalu meninggalkan cafe setelah ia pastikan pintunya benar-benar terkunci rapat, berjalan menggerakkan kakinya, dan bergabung dengan para pengguna jalan malam ini.

 Ia berlalu meninggalkan cafe setelah ia pastikan pintunya benar-benar terkunci rapat, berjalan menggerakkan kakinya, dan bergabung dengan para pengguna jalan malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie merapatkan jasnya, udara dingin ini bahkan masih bisa menembus jas dan sweaternya yang tebal.

Ia mempercepat langkahnya saat kedua mata bulat itu menangkap bayangan halte bus yang menjadi tujuannya.

Sesampainya di halte, Jennie mendaratkan bokongnya perlahan. Ia menoleh ke samping kanannya, menemukan sesosok ahjumma yang tersenyum manis . Melihat itu, gadis itupun menarik ujung bibirnya ke atas, membentuk senyuman lucu yang mebuat matanya sipit.

"aigoo, kau cantik sekali" puji ahjumma itu.

"aih bibi, kau bahkan terlihat lebih cantik dibanding aku."

Ahjumma itu tersenyum ke arah Jennie. "ini sudah malam, kenapa kau belum pulang ke rumahmu sayang?" Jennie merasa sedikit canggung, mereka bahkan baru pertama kali bertemu, dan ahjumma itu membuat seolah -olah mereka sangat akrab.

"aku baru saja pulang bekerja bi." jawab Jennie pelan, ahjumma itu hanya mengangguk merespon Jennie. "Bibi sendiri, kenapa masih disini?"

"Hais, apa kau berniat mengusirku??"

"ti ti..tidak bi, bukan maksudku seperti itu" Jennie gelagapan, gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menunduk,  Ahjumma itu tertawa pelan.

"Aku menunggu putraku, tapi sepertinya dia sangat sibuk, hingga lupa untuk menjemputku. Anak jaman sekarang memang begitu, mereka bahkan lebih mencintai pekerjaan dan kekasih mereka ketimbang dengan ibu mereka sendiri. Mereka bahkan lupa siapa yang mengajari mereka berjalan. " Jennie tidak tau harus merespon bagaimana. Ahjumma itu tampak sedih, terlihat dari sorot matanya yang sendu menatap mobil yang berlalu lalang di jalanan Seoul.

DAMAGE [cst: JenKai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang