IMPERFECT ANGEL

2.4K 123 34
                                    

Holaaa...

Hari ini aku update yang ini yaaa...

Maaf kalo udah pada lupa sama ceritanya...

Aku akan berusaha menyelesaikan semua ceritaku...

Thanks juga pada semua pembaca setiaku yang selalu mensupportku..



Lanjut aja yukk,, CuzzZZzz..





Bunyi suara langkah kaki mulai terdengar keras saat seseorang membuka sebuah pintu ruangan Perdana Menteri Suga. Seorang pria muda dengan setelan jas hitam dan cukup tinggi dengan badan yang atletis langsung memberi hormat kepada pria lain yang duduk dihadapannya sekarang. Lalu memberikan sebuah amplop berwarna coklat yang cukup besar kepada pria yang sedang duduk tersebut, lalu mundur setengah langkah dari meja.

"Kau sudah menemukan bukti – buktinya, Shin?" tanya Yoshihide membuka amplop tersebut dan membaca semua berkas – berkas yang diberikan oleh pengawal pribadinya tersebut.

"Dengan segala hormat, Perdana Menteri. Hanya itu saja yang bisa saya dapatkan tentang pembunuhan Dimitri Mira, ibu dari Tuan Onodera Ayase." jelas pria yang dipanggil Shin tersebut.

Yoshihide masih terdiam melihat beberapa foto yang juga diberikan oleh Shin. Lalu meletakkan semua kembali ke dalam amplop coklat dan menyimpannya di sebuah brankas miliknya.

"Apakah bukti ini cukup untuk menangkapnya, Shin?" tanya Yoshihide agak menggumam.

"Perdana Menteri! Saya rasa Anda jangan berbuat gegabah terlebih dahulu! Ini akan membuat keamanan Tuan Onodera Ayase akan terganggu!" sahut Shin agak kencang namun tetap dalam ucapan hormat.

"Apa maksudmu?" tanya Yoshihide tidak mengerti.

"Pembunuhan ini bukanlah sesuatu yang biasa, namun sudah terencana dan saya takutkan mereka sudah mengetahui tentang kita dan akan berimbas kepada keselamatan Tuan Onodera—"

"Bagaimana kau bisa tahu, Shin?" ucapan pemuda itu dipotong oleh Yoshihide yang mimik wajahnya sudah memerah marah.

Shintarou, nama pemuda tersebut hanya bisa membuang nafas pelan dan menatap Yoshihide tajam.

"Aku menemukan sesuatu dan aku yakin kau pasti mengenal benda ini." jawab Shin mengambil sesuatu dari kantung jasnya dan memberikan kepada Yoshihide.

"Hide, aku rasa kau harus memperketat penjagaan untuk Ayase. Kelompok ini sangat berbahaya." lanjut Shin yang memanggil Perdana Menteri dengan namanya, karena mereka berdua adalah teman sejak kecil.

.

.

.

"Kau baik – baik saja, Ayase?" tanya Tomomi mengetuk pintu kamar mandi di toko bunga milik Onodera Ayase tersebut.

Ayase berkumur – kumur dan membersihkan tenggorokannya dari sisa muntahan yang ia keluarkan sejak pagi ini.

"Aku baik – baik saja, Tomomi!" sahut Ayase dari dalam.

"Ini sudah empat minggu! Bukankah sebaiknya kau ke dokter untuk memeriksakan dirimu? Aku tahu kau sedang sibuk – sibuknya bulan ini, tapi jaga kesehatanmu, Ayase!" seru Tomomi memapah Ayase yang sudah keluar dari kamar mandi dan mendudukkannya disebuah kursi.

"Entahlah, aku merasa baik – baik saja. Tapi hal ini membuatku merasa tidak sehat. Apa yang aku makan tadi pagi akhirnya keluar semua." ujar Ayase menghela nafas pelan sambil mengelap mulutnya dengan tissue.

"Renho tau hal ini?" tanya Tomomi langsung to the point.

Ayase berhenti mengelap mulutnya dan menengok ke arah Tomomi yang sudah dengan muka ingin tahunya.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Jun 07, 2019 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

You're Mine (Eternal)(BoyxBoy)M-Preg SeriesUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum