Prime Minister, Yoshihide Suga

3.8K 268 10
                                    

Alohaaaa,
Akhirnya cerita ini mendapat titik temu, hehehehe....

Gimana? Masih penasaran gak?
Lanjut aja yukkk
Pic di atas adalah pemeran yang menjadi Yoshi, Kamenashi Kazuya.

CuZzzzz

Hampir sebulan Ayase tinggal di rumahnya yang sekaligus akan menjadi toko bunganya. Impian ayah dan ibunya akan segera terwujud dan dia merasa sangat senang sekali hari ini karena beberapa minggu kemarin dia bekerja keras untuk menemukan konsep dalam toko bunganya. Sederhana dan tidak terlalu mewah. Ayase melakukan dekorasi ulang di lantai bawah dan menjadikannya sebagai tempatnya berjualan bunga – bunga indah yang sudah di belinya dari modal tabungannya selama hampir lima tahun tersebut. Berbagai macam bunga diletakkannya dalam pot dan dirawatnya sehingga selalu terlihat segar dan hidup. Meskipun sendirian dia tetap semangat dan menjaga bunga – bunga tersebut layaknya dirinya sendiri. Semua pembelajarannya dulu ketika masih kuliah di Moskow, menberikannya pelajaran agar bisa merawat bunga – bunga tersebut bertahan lama.

Hari ini adalah pembukaan perdana toko bunga miliknya. Ayase berdiri di depan pintu masuk tokonya dan membalikkan penanda “Closed” menjadi “Open”. Usahanya akan dimulai sekarang dan Ayase tidak sabar melihat para pelanggannya yang akan bahagia setelah menerima dekorasi bunga miliknya. Ayase kembali ke dalam toko dan bersiap – siap untuk menjelaskan beberapa koleksi bunga miliknya. Terlebih lagi dia juga sudah menyebarkan informasi tentang toko bunganya melalui pamflet – pamflet ataupun brosur dan juga internet. Renho membuatkan suatu website toko bunga milik Ayase agar para pelanggan mudah dalam memesan bunga ataupun mencari dekorasi buket untuk pernikahan dan acara wisuda.

Bunyi bel pintu masuk toko itu berbunyi dan muncul beberapa orang wanita berumur memasuki toko tersebut dan melihat – lihat.

“Silahkan. Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?” tanya Ayase membersihkan tangannya dari tanah yang sempat ia masukkan ke dalam sebuah pot.

“Saya melihat toko baru ini dan ingin segera membeli seikat bunga mawar hitam untuk hiasan di rumahku. Apakah terdapat bunga itu disini?” tanya seorang wanita paruh baya yang agak gemuk melihat Ayase dari atas hingga bawah.

“Pilihan bagus. Akan saya tunjukkan, mari!” ajak Ayase ke salah sudut ruangan diikuti oleh beberapa wanita lain yang penasaran.

Di sebuah sudut ruangan toko itu terdapat beberapa kumpulan bunga mawar hitam yang sudah mekar dan terlihat sangat indah. Wanita paruh baya yang memesan tadi sangat terkesan dan menyentuh bunga itu lembut.

“Saya beli tiga ikat. Tolong antarkan ke alamat ini.” tukas wanita itu sambil memberikan sebuah secarik kertas pada Ayase.

Ayase ingin segera menolak karena dia belum memulai dengan status pengantaran bunga. Apalagi dia masih sendiri mengurus tokonya ini, bagaimana dia bisa mengantar pesanan bunganya?. Tiba – tiba ada suara berat muncul dari luar toko yang Ayase kenal,

“Saya yang akan mengantarkannya.” ucap Renho mengambil kertas yang berada di tangan Ayase.

Senpai?” kaget Ayase.

Wanita – wanita paruh baya itu berbisik – bisik melihat pria muda yang baru saja datang. Lalu setelah melakukan pembayaran, para wanita – wanita itu pergi sambil masih melihat ke belakang, ke arah Renho.

“Ada apa Ayase?” tanya Renho bingung dengan ekspresi wajah yang cemberut.

“Aku tidak suka dengan sikap senpai yang terlalu mengurusiku. Sudah kukatakan aku ingin berusaha sendiri.” jawab Ayase pindah ke sudut ruangan tempat bunga mawar hitam barusan dan membuat tiga buah rangkaian buket bunga mawar.

You're Mine (Eternal)(BoyxBoy)M-Preg SeriesDär berättelser lever. Upptäck nu