Impression - 3

4.4K 440 74
                                    

3. Satu lagi, Natasya.

Cuaca yang dingin akibat sore tadi hujan masih terasa sampai menusuk kulit milik Kevin yang tengah duduk di meja belajarnya.

Cowok dengan balutan kaos hitam serta celana sebatas lututnya itu terus memegangi handphonenya. Memutar-mutar benda persegi itu dengan tatapan yang lurus ke depan.

Menghela napas, kemudian ia menyalakan handphonenya. Jarinya terus bergerak di atas layar benda itu, membuka sebuah grup chat milik dirinya bersama kedua sahabatnya itu.

Isinya manusia semua (3)

Fadli Putrajaya
Mana nih Kevinnya? Tadi siang nanyain Natasya

Nevan Sanjaya
Kayaknya lagi chatingan sama Natasya deh, Fad

Fadli Putrajaya
Gak mungkin, Van. Kevin aja gak tau kelasnya, apalagi nomor atau ID line punya Natasya. Hahaha

Membaca pesan-pesan dari kedua temannya membuat Kevin mendesis kesal. Tangan cowok itu bergerak untuk membalasnya.

Kevin William
Apaan manggil-manggil gue?

Fadli Putrajaya
Eits, nongol juga akhirnya

Nevan Sanjaya
Soal Natasya pasti gerak cepat, lah

Kevin William
Cepetan mau kasih tau tentang Natasya, kan? Lo berdua udah tau kelas atau lo udah punya nomornya?

Fadli Putrajaya
Santai aja wkwk
Gue baru dapet info soal kelas Natasya doang nih dari si Diki

Nevan Sanjaya
Lo ngapain nanya ke Diki?

Fadli Putrajaya
Dia, kan, ketua kelas. Kali aja tau soal Natasya. Ya udah gue tanya, dan dia tau

Kevin William
Cepetan kasih tau kelasnya.

Fadli Putrajaya
12 IPA 1, itu kelasnya

Kevin William
Oke. Thanks info dari Lo
Akhirnya 17tahun Lo hidup bisa berguna juga

Fadli Putrajaya
Sialan lo, Vin. Gak tau terimakasih!

Tak berniat membalas, Kevin memilih menyimpan handphonenya di atas meja belajarnya. Cowok itu tersenyum tipis kala mengingat kejadian di halte tadi bersama Natasya.

Saat Kevin sudah mengucapkan perjanjiannya dengan Natasya, cewek itu malah terus menolak perjanjian yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Namun, Kevin terus berusaha sampai-sampai Natasya diam dan tak menjawab perkataan Kevin, membuat cowok itu berpikir bahwa Nastasya sudah menyetujui perjanjiannya dengan Kevin.

Sebenarnya Kevin tadi di sekolah membawa mobil. Namun, cowok itu tinggalkan dan memutar arahnya ketika melihat Natasya berjalan menuju halte. Dan sontak membuat Kevin berjalan lebih dulu agar berhasil sampai duluan di halte sekolah.

Natasya sempat memakinya ketika Kevin berkata jujur bahwa sebenarnya ia membawa kendaraan. Natasya berasumsi jika Kevin adalah cowok bodoh yang memilih untuk menyusulnya ke halte padahal bisa pulang lebih awal.

IMPRESSIONWhere stories live. Discover now