9. Masih dirinya.

6.4K 917 262
                                    

Ini hari ketiga sejak [Y/n] tidak sadarkan diri karna meminum racun.

Sudah 3 hari juga Chuuya menunggu [Y/n] untuk bangun.

"Chuuya, istirlahatlah, sudah 3 hari kau tak tidur." pintah Kouyou.

"Aku tak lelah anee-san." kata Chuuya.

Ceklek
Perhatian mereka tertuju ke arah pintu yang baru saja di buka.

"Oda-san, ada perlu apa kesini?" tanya Kouyou.

"Aku ingin memberikan ini ke [Y/n]."  kata Oda sembari menyerahkan sepucuk surat.

"Untuk apa kau memberikan [Y/n] surat? Apa itu surat dari Dazai?" tanya Chuuya.

"Bukan, ini surat dari diriku sendiri, sedikit petunjuk agar tak terperangkap dalam perasaanya." kata Oda.

"Kalau [Y/n] bangun, tolong sampaikan salamku." kata Oda sebelum beringsut menjauh.

"Ohhok.. Ohhok." setelah Oda pergi [Y/n] segera sadar.

"A-air." minta [Y/n].

.
.
.

"D-dazai-kun dimana?" tanya [Y/n].

Gadis ini memang gila, seluru ruang kosong di otaknya hanya diisi dengan nama Dazai osamu, sang eksekutif muda.

Kouyou menjelaskan pelan-pelan kenapa [Y/n] bisa di rumah sakit, dan menjelaskan bahwa hubungannya dengan Dazai sudah berakhir.

Tentu saja gadis itu sedikit tidak terima, bahkan kalau saja tidak diminumkan obat penenang, [Y/n] bisa melompat dari jendela rumah sakit.

"Lupakan dia." kata Chuuya.

"Aku akan membahagiakan mu." Chuuya mengenggam tangan [Y/n] dan menatap manik [Y/n]  menggunakan seluruh perasaanya, dan berharap [Y/n] dapat mengerti lewat tatapannya kalau Chuuya sangat mencintai dirinya.

"A-aku masih mencintai Dazai."

"HENTIKAN [Y/N] DAZAI SUDAH TIDAK MENGHARAPKAN MU." bentak Chuuya.

"KENAPA MEMANGNYA CHUUYA? KENAPA? KENAPA KALAU DIA TIDAK MENCINTAIKU LAGI?!" [Y/n] juga tidak mau kalah.

"Kalian berdua hentikan, Chuuya [Y/n]-chan baru pulih. Tidak usah langsung menyerangnya." kata Kouyo.

"Ini [Y/n]-chan, surat dari Oda-san." kata Kouyo sembari menyerahkan sepucuk surat.

Tangannya bergetar ketika membaca surat dari Oda, bahkan air matanya mengalir begitu saja, Chuuya dan Kouyo di abaikannya, [Y/n] hanya fokus ke surat yang di berikan Oda.

"Terimakasih Oda-san."  gumam [Y/n].

"Apa isinya?" tanya Chuuya.

"Bukan hal penting."

[Y/N] membenarkan posisi duduknya, sesaat kemudian dia bangkit dari duduknya, dan melepaskan selang infus yang terpangsang di tangannya.

"KAU GILA [Y/n]?!" Bentak Chuuya.

"Aku memang gila Chuuya." kata [Y/n] sembari berjalan ke arah balkon rumah sakit.

"Oy jangan lakukan hal yang lebih gila dari ini." Pintah Chuuya, Chuuya benar-benar panik menghadapi [Y/n] yang menggila sendirian, karna Kouyo sedang menyelesaikan administrasi.

Ceklek

"Ada apa Chuuya?"

"anee-san [Y/n] menggila."

"[Y/N]-CHAN  APA YANG KAU LAKUKAN TURUN?" Selagi mereka berbincang [Y/n] sudah naik ke pagar balkon.

"Jangan gila [Y/n], cepat berbalik, atau kugunakan kekerasan?"

Hup

Gadis itu malah melompat.

Chuuya segera menyusul [Y/n] melompat.

Dan untungnya Chuuya berhasil menyelamatkan gadis gila itu.

"Kau mau mati?" tanya Chuuya kepada [Y/n] yang saat ini berada di pelukannya.

"Hahahaha..." bukannya menjawab [Y/n] malah tertawa seperti orang yang sakit jiwa.

"Chuuya ayo antar aku, lebih cepat kalau terbang."

"K-kau sengaja melakukan ini agar diantar olehku?" tanya Chuuya.

[Y/n] mengangguk.

"Kau benar-benar mirip Dazai sekarang."

Tbc.

Terlalu banyak kata kiasan, mau estetik malah gagal.

Haha dasar aku.

Btw besok lebaran kan?
Thr untuk filly mana?

Bucin  ◇ Dazai osamu Where stories live. Discover now