3. Bernafas hanya untuknya

6.8K 1K 217
                                    

Dazai menatap wajah [Y/n] yang sedang terlelap disebelahnya.

Gadis yang benar-benar rapuh, tapi terlihat kuat.

"Aku tak mengerti, kenapa aku terikat denganmu [Y/n]. Kau seperti memaksaku untuk setia." kata Dazai.

"D-dazai-kun?!" [Y/n] terkejut, kenapa Dazai bisa disini?

"Yo [Y/n]-chan."

"D-dazai-kun, k-kenapa kau bisa disini?" tanya [Y/n].

"Apalagi? Sudah pasti menunggu mu bangun." kata Dazai.

Mata [Y/n] yang tadinya sayu kini bersinar terang.

"P-pahlawan." kata [Y/n] sembari menatap Dazai.

"H-hah?"

"Dazai-kun, kau seperti pahlawan dalam dongeng, yang menunggu putri bangun dari tidur lelapnya."

"Apakah aku bisa dikatakan putri dalam dongeng?" batin [Y/n].

"Kau terlalu berlebihan, lagi pula yang menunggu putri itu pangeran, bukan pahlawan." kata Dazai.

"Tapi tetap saja kan, sang pangeran bagai pahlawan untuk sang putri." kata [Y/n].

"Terserah kau saja." kata Dazai sembari meletakkan kepalanya ke atas meja.

"Ngomong-ngomong ini." kata [Y/n] sembari menyedorkan map.

"Aku sudah mencari semua datanya. Dan juga aku sudah menyiapkan pasukan yang akan membantu Dazai-kun." kata [Y/n].

"Kerja bagus, dokumen sebanyak ini kau dapatkan hanya semalaman?" tanya Dazai.

"Tentu saja, kalau untuk membantu Dazai-kun kenapa tidak?"

"Aku yakin suatu hari Dazai-kun bisa menjadi boss port mafia, soalnya Dazai-kun sangat jenius." kata [Y/n] antusias.

"Hm, ngomong-ngomong apa malam ini kau ada misi?" tanya Dazai.

"A-ada, kenapa Dazai-kun?"

"Aku sebenarnya membutuhkan kekuatan mu, tapi karna---

"Tenang saja, akan kuselesaikan misiku dengan cepat, dan membantu Dazai-kun." kata [Y/n].

"Kalau begitu, aku akan menunggumu." kata Dazai.

"D-dazai-kun." panggil [Y/n] tiba-tiba.

"Hm?"

"P-perban di kepalamu sedikit longgar, boleh ku perbaiki?" tanya [Y/n] ragu-ragu.

Dazai mengerjap, walau mungkin belum tidur karna mengerjakan tugas yang Dazai berikan, dia tetap memberi perhatian penuh ke Dazai, seolah dia hidup untuk Dazai dan bernafas untuknya.

"Tentu."

"S-sudah, b-bagaimana? Apa nyaman?" tanya [Y/n] lagi.

Dazai hanya mengangguk, kemudian Dazai menatap [Y/n] dengan pandangan kasihan.

"Kau memberiku segalanya, tapi kenapa kau tak bahagia?" batin Dazai.

Tbc.

Hai zheyenk, jan lupa laik komen dan subs-Fhalaw akun filly

Bucin  ◇ Dazai osamu Where stories live. Discover now