29. Boneka

5.1K 503 35
                                    

Sakit rasanya saat Claudia mengatakan kebenaran yang ada. Wika rasa, Gerald saat ini tepaksa menerimanya.

Cerita lama tentang lelaki itu yang mau dijodohkan dengannya karena niat balas dendam pada Tomi, cukup memukul hati Wika.

Claudia bilang, setelah orang tua Gerald tak setuju untuk bertunangan dengan Wika, Gerald malah ingin menikahi Tamara karena perempuan itu diusir dari rumah.

Rencana perjodohan kedua disetujui oleh Tante Nadine karena takut Gerald akan tetap menikahi Tamara. Segalanya sudah bisa terbaca oleh Wika. Namun, untuk sekarang Claudia bilang, dia belum sepenuhnya percaya dengan Gerald.

Terbukti bahwa tadi malam Gerald sempat memberikan kabar pada mereka, Tamara sudah melahirkan. Dari mana lelaki itu tahu info tersebut? Gerald masih berurusan dengan perempuan itu?

Jika benar, mungkin saja saat ini dia hanya menjadikan Wika boneka untuk balas dendam pada Tomi. Setelah bisa membuatnya hancur, Gerald akan pergi bersama Tamara. Sekalipun orang tuanya tak merestui.

Saat ini, Wika harus menemui lelaki itu untuk menanyakan segala kebenaran yang ada. Dia tak ingin semua yang diceritakan oleh Claudia itu benar. Bahkan teman Gerald saja memperingatkan Wika untuk waspada.

Keluar dari mobil, segera Wika melangkah ke teras rumah Gerald. Tepat saat akan masuk rumah, lelaki itu keluar dengan terburu-buru.

"Wika?" kejutnya.

"Mau ke mana?" tanya Wika.

"Ke bandara."

Bandara? Ingin menyusul Tamara? Wika tahu di mana kampung halaman ibu dari Tomi. Gerald juga mengatakan, jika mantan kekasihnya itu ikut dengan Ibu Tomi.

"Di sini dulu, ya." Gerald berkata.

Wika menahan tangan lelaki itu saat melewatinya. "Ngapain ke bandara?"

"Bentar, doang." Gerald malah menjawab seperti itu.

Wika tidak akan tertipu dengan penampilannya sekarang. Apalagi, dia tak membawa barang untuk persiapan. Gerald pasti sudah menyembunyikan koper di dalam mobil.

"Gue ikut," kata Wika.

"Bentar doang, Wi ...," bujuknya, "di sini dulu, nanti pulang kita bicara lagi, ya."

"Iya, kalau lo balik ke sini!" Wika sudah tak bisa menahan emosi.

Gerald selalu saja menyembunyikan sesuatu darinya. Wika tak mau dibohongi lagi bahkan dalam hal perasaan. Jika Gerald mengaku bahwa Tamara masih menjadi cintanya, Wika akan pergi sejauh mungkin, sebelum acara balas dendam Gerald terlaksana.

"Gue bakal balik ke sini, emang mau ke mana lagi?" Gerald menanggapi emosi Wika.

"Pokoknya, gue ikut!" Suaranya melengking, pasti orang rumah bisa mendengar ini.

"Lo kenapa, sih?" tanya Gerald.

Wika menatapnya penuh emosi. Pura-pura bertanya? Tidak perlu berbohong, dia akan menyusul Tamara yang baru saja melahirkan.

"Lo mau nyusulin Tamara, 'kan?"

Mata Gerald melebar. Wika bisa melihat bahwa lelaki itu tak suka dengan pertanyaannya atau mungkin tebakan Wika benar.

"Gue nggak suka kalau lo bawa nama dia," kata Gerald.

"Gue nggak bakalan bawa nama dia, kalau lo berhenti berurusan sama dia."

Gerald memutuskan tatapan mereka. Menghindar?

"Lo mau apa?" tanya Gerald. Padahal, Wika sudah mengatakan tadi, hanya ingin ikut.

Tunanganku bukan Cintaku (TAMAT) ✓ #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang