5- First Day

88 13 5
                                    

>>>5<<<

Kendalikan perasaan anda sendiri agar tidak terpancing ke dalam keindahan 500 Days Of Summer yang segera berubah jadi kekecutan 500 Days Of Galau.

***

Zeta, Tiana, dan Seila turun dari mobil Zeta yang langsung menarik perhatian siswa yang ada diparkiran.

"Apa?" Tanya Zeta sinis pada siswa yang melihatnya.

Setelah mendapatkan pertanyaan tak enak dari Zeta, mereka segera kembali ke aktivitas sebelumnya.

"Zet Zet, ada kawat beha!" Ucap Tiana semangat ketika melihat Zean memasuki gerbang sekolah dengan motor gedenya.

"Terus kenapa?" Tanya Zeta memperbaiki letak ranselnya.

"Ya samperin lah," jawab Tiana malas.

"Minta nomer WhatsApp apa id line kek," tambah Seila.

"Ogah!" Tolak Zeta.

"Oke pulang sekolah yoshinoya hari pertama," ancam Tiana.

"Eh kok gitu?" rengek Zeta.

"Lagian sih ga---" ucapan Seila terpotong oleh omongan Zeta.

"Iya iya!!" Ucap Zeta malas lalu menghampiri Zean yang baru saja turun dari motornya.

"Pagi kawat eh kak Zean," sapa Zeta sok manis.

"Apa?" Tanya Zean cuek tanpa menatap Zeta.

"Minta id line lo dong," pinta Zeta sambil menyodorkan handphonenya.

"Ga." Tolak Zean berbalik badan dan meninggalkan Zeta.

"Ehh kenapa?" Tanya Zeta mencegah Zean pergi dengan mencekal lengannya.

Zean membalikan badannya dan melepas cekalan tangan Zeta, "Gara-gara masker." Jawab Zean.

"Loh apa hubungannya sama id line?" Tanya Zeta dengan polosnya.

"Masker lo kemarin mahal, nanti lo minta lagi gue yang rugi." Jawab Zean sambil mendorong kepala Zeta dengan telunjuknya.

'ge-er banget nih orang, gue masih bisa beli sendiri kali.' cibir Zeta dalam hati.

"Ga minta masker kok, minta id line," ucap Zeta meyakinkan.

"Bodo." Jawab Zean lalu membalikkan badannya dan berjalan menuju kelasnya.

Zeta tak berhenti begitu saja demi uang jajan, ia terus mengejar Zean yang sudah tertinggal jauh. Setelah menemukan Zean didepannya, Zeta menarik ransel Zean dari belakang hingga membuat sang pemilik sedikit terhuyung ke belakang.

"Apa sih?!" Tanya Zean kesal ketika menemukan Zeta sudah berada di depannya.

Dengan nafas terengah-engah, Zeta kembali menyodorkan handphonenya, "id line dong," pinta Zeta dengan nada memelas.

"Ga ya ga. Awas!" Tolak Zean sambil mendorong kepala Zeta dengan telapak tangan lebarnya.

"Ih dasar kawat beha sialaannn!!!" Teriak Zeta.

Zean yang merasa diteriaki membalikan badannya menghadap Zeta, "Apa?" Tanya Zean sinis.

"Eh gapapa kok gapapa," jawab Zeta gelagapan.

"Ga jelas." Cibir Zean lalu melanjutkan langkahnya.

~•~•~•~

Zean memasuki kelasnya dengan satu tangan ia masukan ke saku celananya dan duduk di bangkunya dengan tenang. Gara, Mika, dan Jery yang merasakan kehadiran Zean, menghampiri si manusia es itu. Gezka? Lagi jumpa fans lah.

Kutub MagnetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang