"Aku..-"

"Maaf, aku tidak percaya kita tiba-tiba membicarakan topik ini." Rachel tampak menyesal.

"Tidak-tidak, aku justru bersyukur dapat mengetahui ini." Anna menarik nafas panjang dan mencoba lebih tenang. "Terimakasih Nn. Andrews."

"Mungkin aku yang harusnya berterimakasih pada kalian karena telah menjaganya beberapa hari ini. Sean. Jika bukan kalian yang menemukannya saat itu, aku tidak tahu apa yang terjadi." Rachel memijak pedal gasnya lagi. "Dan untuk Alexa, kuharap aku bisa segera bertemu dengannya. Semoga dia baik-baik saja di luar sana."

-

Sekitar dua puluh menit setelah itu, mereka akhirnya tiba di sebuah pusat penelitian kelautan yang letaknya sekitar lima ratus meter dari bibir pantai sebelah barat. Gedung itu tampak lebih besar dari perkiraan. Di sekelilingnya terdapat tembok-tembok yang menjulang hampir tiga meter. Terdapat pula hamparan tanah lapang di sekitarnya tanpa ada satu jenis pohon pun yang seolah memberikan pemandangan langsung ke laut tanpa halangan apapun.

Beberapa meter dari gerbang utama, Rachel berhenti tak jauh dari petugas-petugas keamanan yang saat itu tengah berjaga. Beberapa pria berperawakan besar lengkap dengan seragam dan senjata tugas mereka. Orang-orang yang langsung  mengamati kedatangannya, tengah malam begitu.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Kyle.

"Tentu saja kita akan masuk." Anna membenahi jacketnya dan bersiap untuk turun sebelum Rachel tiba-tiba menahan lengannya.

"Kurasa mereka tidak akan sembarangan menerima tamu. Jangan terburu-buru." Ujar wanita itu. Pandangannya dengan waspada mengamati sudut-sudut lain tempat itu.

"Aku akan bicara dengan mereka. Aku yakin mereka tidak akan menolak jika tamu itu adalah aku." Sahut Anna saat teringat betapa besar kekuasaan Nathalie Miller, ibunya, terhadap proyek ini. Setidaknya, jika benar tempat ini dikelola oleh James Brenner, pastinya pria itu akan meluangkan waktu untuk mengobrol dengannya meski hanya sebentar.

"Oke, aku akan ikut denganmu Ann." Kyle bersiap untuk turun pula.

"Tidak, tunggu, ini tidak semudah yang kalian pikirkan." Sekali lagi Rachel menghentikan keduanya.

"Lalu harus bagaimana?"

"Biar aku yang berbicara dengan mereka. Kalian tetaplah di sini, oke?"

Anna dan Kyle saling berpandangan.

"Ayolah, aku tidak akan mengecewakan." desak Rachel.

"Oke-oke, ya, kami akan tunggu."

"Terimakasih." Wanita itu kemudian membuka pintu mobilnya dan turun dari sana. Anna dan Kyle bisa melihat sisi belakang tubuhnya. Ia berjalan santai menghampiri salah seorang petugas keamanan. Dengan ramah menyapa dan memulai perbincangan. Sesekali, ia tertawa kecil, menyibak rambutnya ke belakang seolah memamerkan garis tegas wajah eloknya yang masih cukup menawan untuk orang seusianya.

"Apa yang dia katakan pada pria-pria itu?" Bisik Kyle.

"Trik wanita." Anna bersandar lebih santai.

Beberapa menit setelahnya, Rachel akhirnya kembali ke mobil. Wajahnya tampak berbinar, ia hanya tersenyum ketika Anna dan Kyle bertanya apa yang di katakannya pada para penjaga. Dan, apakah mereka benar-benar diijinkan masuk.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang