Cerpen Dadakan bagian 16

215 5 0
                                    

Teman pahlawan

The idea by: @gaul_desca

The title by : @NafaAzizah12

Genre : Drama, Fantasy, Magic, Kingdom, Action, Monster, Adventure

The main Character: Putri Nafa

Synopsis : Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja. Nah raja nya itu sifat nya semena mena. Dia punya perintah yang gila. Perintahnya itu siapapun yang dia suruh mati dia harus mati. Rakyat nya gak bisa ngelawan. Semua rakyatnya sengasara gitu. Rakyat yang disuruhnya mati itu dihukum nya dengan cara dibekukan di kulkas besar. Lalu di potong potong buat ngasi makan monster.   Dan raja itu punya putri. Putrinya itu membangkang perintah ayahnya. Ayahnya marah. Dia perintah putrinya biar putrinya mati. Tapi putrinya lari dan cari bantuan.

//mari kita mulai ceritanya:v//

Kerajaan Berlian adalah salah satu kerajaan yang amat sejahtera di bumi bagian utara. Kerajaan yang damai dengan raja yang bijak sana. Setidaknya, itu yang dipikirkan orang-orang.

Nyatanya, raja Kerajaan Berlian atau Raja Diamond XII bukanlah raja yang disegani seperti raja-raja sebelumnya. Semenjak penobatannya, peraturan kerajaan ini berubah drastis. Perintah raja adalah mutlak. Siapapun yang melanggarnya, akan dihukum. Meskipun perintah itu adalah perintah untuk mati.

"AGH! TOLONG AKU!!" jerit seorang wanita tua yang diseret paksa ke tengah kerumuman.

Bukan hanya semena-mena, raja juga makhluk yang kejam. Semua orang yang melanggar perintahnya, akan mati dengan cara dibekukan lalu dipotong dan disajikan untuk makanan para monster. Dan lagi, raja itu melakukannya di depan para rakyatnya, sebagai contoh bagi siapapun yang melanggar.

Frezzzz

Slap slap

Guam guam

Seluruh warga yang dipaksa berkumpul pun hanya bisa menutup mata dan menahan kengerian yang dilakukan raja itu. Di sisi lain, raja itu malah tersenyum sangat bahagia melihat monsternya mencabik-cabik tubuh wanita itu.

"RAKYATKU! Lihat! Itulah yang terjadi bila kalian menentang perintahku. Kalian semua hanya makhluk keji yang seperti sampah. Makhluk seperti kalianlah yang harus terus menyilat ditanah kotoran itu, mengerti?" Ujarnya dengan wajah sangat merendahkan.

Semua orang bungkam. Tak ada yang berani berbicara atau mengadahkan kepala. Semua menunduk dengan rasa takut dan dengki yang mengejolak. Mereka ingin melawan, tapi tak bisa.

"AYAHLAH YANG SAMPAH!" lengkingan seorang gadis yang terdengar sedikit serak di ujung singgasana raja.

"Huh? Apa yang kau katakan, Putri Nafa?"

"Yang ayah lakukan itu adalah hal yang keji! Itu tidak pantas dipamerkan seperti ini! Mana ada raja yang melakukan hal ini demi kepuasaan sendiri? Raja terdahulu pasti sangat kecewa dengan hal yang ayah lakukan!" Teriaknya dengan beranj walau wajah berantakan karena air mata.

"Huh? Jangan sok suci dengan membawa leluhur bodoh itu!" Ujar sang raja berdiri dengan mendekat pada si putri. "Kau ini tak tahu apa-apa. Jadi diam saja," tambahnya mendekat pada wajah sang putri dengan nada mengintimidasi.

"Tidak! Aku tidak akan diam! Aku harus menghentikan ayah!" Ucap si putri menepis tangan ayahnya dan membulatkan tekad.

"Dasar anak tak tahu diri! Pengawal! Tangkap dia!" Pengawal pun langsung mengepung putri.

Cerpen Dadakan :v [END MASIH KOMPLIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang