Chapter 22; Min VS Park VS Kang

3.7K 548 300
                                    

Entah angin darimana, Min Seunghyun tiba-tiba memanggil semua anggota keluarga untuk berkumpul di Mansion Min. Ini pertama kali sejak pernikahan Jimin dan Yoongi, artinya untuk pertama kalinya ada Park di antara para Min dan Kang.

Jimin, yang surainya sudah berubah menjadi abu itu nampak malas sekali hari ini. Rasanya, melihat segerombolan Min pembenci dirinya hanya akan membuat matanya iritasi, menyebalkan sampai ke titik yang benar-benar tidak bisa diatasi.

Tapi, di balik semua itu, Jimin tetap harus ke sana karena pria tua itu, pasti memiliki alasan, ada 'kenapa' sebelum karena. Lagipula, mertuanya juga akan turut hadir, sehingga mungkin saja, Jimin bisa menahan emosi.

Semoga saja.

Kalau tidak ada yang memancing, si Park itu jelas tidak akan mengeluarkan taring.

"Jimin? Kau sudah siap?" Yoongi muncul di balik pintu kamar mereka yang terbuka, memeriksa suaminya yang terlalu lama berganti pakaian padahal tidak biasanya seperti itu.

"Aku sudah selesai," Jimin menyahut sembari menautkan kancing terakhir kemejanya.

"Ayo pergi."

.

.

.

Di mansion Min sudah dipersiapkan semacam jamuan, kasual dan terletak di luar ruangan. Tepatnya di taman belakang mansion besar itu. Semacam garden party mini yang tamunya hanya beberapa orang saja.

Makanan yang terhidang di sana semuanya ringan, karena jelas sekali yang berat akan dimunculkan saat jam makan siang.

"Kakek,"

"Yoongi," Min Seunghyun tersenyum bahagia melihat sang cucu kesayangan yang rasanya sudah lama sekali tak ia jumpai. Wajah cerahnya berubah dalam sepersekian detik melihat Park Jimin di belakangnya sana tengah berdiri santai dengan telapak tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana jeans biru pudar yang panjangnya hanya sampai lutut.

"Oh, hai Kakek Mertua, bosan rasanya bahkan di akhir pekan, aku harus melihatmu juga," Jimin berujar datar seperti biasa. Ia dan Yoongi menjadi orang yang pertama datang, memang lebih awal dari jadwal.

"Sialan. Cucu menantu keparat. Aku juga bosan melihat wajah jelekmu itu," ujar Seunghyun emosi.

"Ah, kebetulan sekali. Aku juga bosan sekali melihat wajah penuh keriputmu." balas Jimin cuek kemudian melengos begitu saja menusuk beberapa potongan nanas dengan tusuk gigi untuk dia makan. Seunghyun memandangnya dengan mata berapi-api, inginnya mengumpat lancar namun rasanya itu membuang tenaga. Jadi, ia diam saja dan malah bertanya dengan nada manis bagaimana keadaan calon cicitnya di dalam perut Yoongi.

'Astaga, dia semakin mengerikan jika seperti itu.' Jimin membatin dan bergidik ngeri melihat Seunghyun yang amat bahagia memegangi perut Yoongi. Rasanya benar-benar sesuatu yang membuat kulitnya serasa dihinggapi ratusan serangga.

Beberapa lama kemudian, keluarga Min Seungho datang dan ya, di sana ada Min Kihyun yang langsung memandang Jimi dengan tatapan membunuh.

"Apa kau lihat-lihat seperti itu? Jangan terlalu intens, kalau suka kan jadi repot." Jimin dengan cuek berkata kemudian berjalan menghampiri Yoongi hanya untuk bilang kalau dia mau pergi ke toilet.

Setelah pria itu pergi, Kihyun menghampiri Yoongi dan basa-basi menanyakan kabar. Ada gemuruh amarah dan cemburu dalam pandangannya ketika menyadari perut Yoongi yang tidak lagi rata.

"Semoga kau dan kandunganmu selalu sehat Yoongi,"

"Hnn terimakasih." Yoongi merespon sekenanya.

Parallel Lines 2 [Completed]Where stories live. Discover now