Chapter 27; Someone With Dark Past

3.1K 478 231
                                    

Pagi-pagi sekali, ketika matahari bahkan belum menampakkan diri. Suara dering telepon rumah dan ponsel bersahutan. Bukan suara alarm, tapi murni panggilan dari seseorang.

Jimin merasa malas sekali, dia begitu lelah setelah mengurung diri di ruang kerja sampai nyaris dinihari. Yoongi pun tak jauh beda, kandungannya yang memasuki enam bulan membuat perutnya semakin besar dan kesulitan untuk bergerak.

Tapi, suara dering telepon itu begitu mengganggu. Jadi, Yoongi bangkit dan berjalan keluar untuk menerima telepon rumah sementara Jimin menjulurkan tangannya untuk menggapai ponsel miliknya yang berada di meja nakas.

"Yeobseo,"

'Jimin! Gawat! Artikel tentangmu baru saja dirilis tengah malam tadi! Cepat periksa itu!"

Mata Jimin yang tadinya terpejam langsung terbuka seketika.

"Artikel tentang apa?" Dia bertanya pada Kim Taehyung, yang sudah sebulan belakangan (akhirnya) mangkir dari Taeyang dan menjadi CEO di agensi ayahnya.

'Lihat saja dulu. Tapi, itu buruk sekali.' suara Taehyung melirih di akhir dan Jimin bisa melihat istrinya yang gusar masuk ke dalam kamar lalu membuka laptop dengan terburu.

"Baiklah. Aku akan menghubungimu nanti. Terimakasih." Lalu terdengar sahutan Taehyung yang meminta sahabatnya itu untuk tetap tenang dan tidak apalagi emosi.

"Jimin!" Jimin beranjak, mendapati istrinya berseru seperti itu. Pria itu, dengan penampakkan bangun tidurnya menghampiri istrinya dan melihat ke arah layar laptop yang menampakkan sebuah laman surat kabar elektronik.

'DIREKTUR UTAMA TAEYANG GROUP, MEMILIKI MASA LALU YANG KELAM'

'PARK JIMIN, CUCU MENANTU DARI PEMILIK TAEYANG GROUP, PERNAH MEMBUNUH SEORANG WARGA JEPANG'

'PARK JIMIN, PRIA DENGAN SEGUDANG KEBURUKAN YANG BERHASIL MERAIH KEKUASAAN DENGAN MENIKAHI CUCU PEMILIK PERUSAHAAN BESAR'

'MASA LALU DARI SUAMI DIREKTUR UTAMA TAEYANG GROUP TERUNGKAP'

"Wah, tajam sekali judulnya," Jimin berujar datar kemudian menutup laptopnya dengan keras. Ia menatap istrinya yang sudah nyaris menangis.

"Jangan menonton televisi atau membuka forum berita untuk beberapa minggu ke depan,"

"Jimin,"

"Patuhi aku Park Yoongi. Aku suamimu." Kemudian Jimin menarik Yoongi, membawanya ke dapur dan meminta wanita itu membuatkannya sarapan.

"Aku harus memiliki banyak energi untuk menghadap hari ini," Jimin berujar dengan wajah lempeng. Benar-benar membuat Yoongi bingung dan tak bisa menerka apa yang dipikirkan suaminya.

Jimin beranjak dan berkata kalau dirinya akan bersiap-siap.

"Kakekmu pasti akan langsung menyeretku." Dia berkata kemudian berjalan menuju kamar.

Yoongi menghela napas pelan, lalu memilih melanjutkan acara memasaknya.

Lima belas menit kemudian Jimin keluar dan sudah berdandan rapi. Matahari baru terbit di luaran dan ini masih terlalu pagi. Pria itu nampak santai membaca artikel buruk tentang dirinya dan sesekali mengomentari gaya tulisan di artikel itu yang terlalu banyak mengandung unsur provokasi.

Jimin berpikir dan menerka. Kira-kira siapa dalang dari kejadian ini? Kang bersaudara sudah mendekam di penjara. Jadi, siapa?

Banyak opsi di kepala Jimin dan pria itu memilih menyingkirkannya sejenak. Hal itu malah membuatnya semakin pusing.

Ponsel di saku jasnya berdering, Jimin menyeringai ketika melihat id caller di layar, Min Seunghyun.

"Yeobseo pak tua. Pagi yang indah sekali, semakin indah karena kau menghubungiku pagi-pagi," sebelum pria itu itu menyemburkan api, Jimin terlebih dahulu meniupkan embun. Embun yang akan membuat api di mulut kakek mertuanya semakin membara.

Parallel Lines 2 [Completed]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum